Quantcast
Channel: hellowind
Viewing all 436 articles
Browse latest View live

#WeekendnyaWinda : Jalan-jalan Random Sehari Ke Kota Batu

$
0
0
Minggu ini termasuk long weekend karena kebetulan ada libur 17 Agustus-an. Postingan di Path full berisi cerita liburan dari teman-teman. Sebagai orang yang teman-teman travellingnya pada nggak di Malang, saya rentan terkena syndrome "turu-mangan-turu-mangan-nang-omah-wae" karena kesendirian. Rasanya nggak asik banget setelah weekdays bekerja keras bagaikan kuda, hari libur lumayan panjang cuma di rumah saja menghadap (lagi-lagi) laptop ya 'kan?

"Mas, ayo nge-random adventure!" ajak saya beberapa hari sebelum liburan kepada Mas Yoel. Dan dijawab langsung, "Ayo!". Meskipun saat mengajak Mas Yoel itu saya nggak ngerti sih mau ke mana :D Beberapa hari setelahnya baru saja grusa-grusu 'mengira-ngira' mau ke mana karena se-random-random-nya nggak mungkin juga setir motor jalan sendiri hihihi ..

Finally kami memutuskan ke Batu saja karena yang paling possible dan tidak terlalu ngoyo. So, kemana saja kami kemarin? Ini nih #WeekendnyaWinda sehari berpetualang tanpa rencana ke Kota Batu, plus ada sedikit gambaran biayanya. Dijamin hemat dan happy :D

LABIRIN, MAIN SEPEDA TANDEM DAN SEGWAY DI COBAN RONDO

Kami berangkat dari Malang jam 09.00. Karena lewat jalan tikus, sekitar jam 10.00 kurang sudah sampai mendarat sempurna di depan pintu gerbang Coban Rondo. Di sini, kita harus membayar biaya parkir, HTM, asuransi dan lain-lain seharga Rp. 16.000. Kurang lebih 5 menit dari pintu masuk, kita sudah bisa menemukan area bermain ini.

Hal pertama yang kami lakukan adalah ... main labirin! Engga ding, sebetulnya niatnya pengen foto-foto yang Instagram-able banget. Tiket masuknya Rp. 10.000/orang. Kita bisa naik semacam tower untuk melihat secara keseluruhan bentuknya labirinnya kaya gimana, jalan masuknya lewat mana, rutenya seperti apa. Jangan dibayangkan ya ini labirinnya gede terus susah keluarnya. Gampang banget kok, prinsipnya jangan ke tengah aja kalau mau beneran main maze. Tapi karena di tengah-tengah ada air mancurnya, jadi ini justru menjadi spot menariknya :D




Setelah main labirin yang cuma 5 menit kelar, kami kepincut sama sepeda tandem. Lucu banget ada sepeda tandem di sini, bayarnya cuma Rp. 10.000/sepeda. Awalnya sih saya ragu-ragu abisnya lama nggak main sepeda. Didukung oleh nekat, pengen tahu dan mempercayai sang partner yang adalah seorang cyclist, yodah tancap aja deh. 

Ternyata seru banget lho main sepeda tandem. Naik sepeda tandem memang yang di depan harus yang lebih tatag dan yang di belakang harus ngikutin yang di depan. Intinya percaya aja deh sama pasangannya *halah opo iki Wind*. Kalau nggak, bakal njempalik beneran, apalagi di tanjakan dan jalan yang tidak di-paving. Muter-muter 3 kali-an, kami selesai juga. Soalnya sepedanya kurang enak. Sadelnya keras, setirnya miring-miring dan bannya juga nggak dimaintenance. Kata Mas Yoel sih, suara sepedanya serem berasa mau patah :p


Di samping tempat parkirnya sepeda-sepeda tandem, ada mainan yang bikin saya kepincut juga. Namanya Segway. Segway ini semacam skuter yang mengandalkan keseimbangan badan karena nggak di-engkol. Kalau badan dicondongkan ke depan, Segway-nya akan maju. Sementara nge-remnya dengan cara badan ditegakkan dan setir agak ditarik sendiri. Kalau kiri-kanan standar lah ya, pokoknya jangan terlalu bersemangat aja nanti nabrak. Main Segway di sini bisa 2 kali putaran di jalur yang sudah disediakan dan bayarnya Rp. 30.000/orang :D

Pertamanya sih insecure, takut jatuh. Maklum kemampuan motorik agak-agak nganu. Jalan semeter, dua meter, justru asyik dan berani agak ngebut hahahhaa .. Kebayang deh punya Segway gini buat ke kantor. Hemat BBM karena ini pakai batere. Cuma harganya itu lho, bikin pengen ngremus beling. Kisaran harga Segway mulai Rp. 150juta, bahkan ada yang Rp. 225 juta. Yungalaaah, mending nyicil KPR deh saya :))

Segway Coban Rondo
Demi dapat foto ini, harus bener-bener seimbang biar nggak ngguling-- Image taken by Yoel Yaspier
Selain 3 permainan yang saya sebutkan, readers juga bisa sewa sepeda gunung (Rp. 5.000/orang), kasih makan rusa, kasih makan ikan, lihat-lihat kios bunga atau sekedar berfoto-foto di jajaran pohon pinus lalu makan bakso :D

Keren abis! -- Image taken by Yoel Yaspier
Kami nggak mampir ke air terjun karena sudah sering ke sana hehehe .. Selanjutnya kami pergi ke Paralayang aja dong, mumpung masih jam 14.00-an, masih oke anginnya.

PARALAYANG DAN OMAH KAYU YANG INSTAGRAM-ABLE BANGET!

Buat yang belum tahu, di Batu ada spot paling kece se-antero bumi yang namanya Paralayang. Jaman SMA saya pernah ke tempat ini tapi harus mendaki Gunung Banyak terlebih dahulu. Medannya biasa aja kok sebenarnya, tapi menuju ke puncaknya agak ngoyo karena tanjakannya curam. Nggak perlu bersusah-susah, karena jalan tempuh menggunakan kendaraan bermotor juga bisa kok. Cuma perlu bayar Rp. 5.000/orang untuk masuk ke area yang digunakan untuk olahraga udara ini (plus parkirnya Rp. 3.000/motor).

Asyiknya tempat ini nggak usah ditanya deh. Dari ketinggian 1.340 mdpl kita bisa melihat kota Malang dan sekitarnya yang dipeluk sama gunung-gunung. Saya sih pengen ber-paralayang. Biayanya Rp. 350.000/orang dengan syarat berat badan nggak lebih dari 90 kg. Tapi nanti aja deh, saya tepatin life goal yang satu ini pas ulangtahun saya tahun depan :p

Paralayang Batu Malang
Ada yang main gantole juga -- Image taken by Winda Carmelita
Btw, Paralayang di malam hari juga kece lho. Nih saya pamerin foto saya bareng tim, malam sebelumnya di Paralayang.


Karena tidak ber-paralayang, saya dan Mas Yoel beranjak menuju ke spot satunya yaitu Omah Kayu. Omah Kayu ini semacam cottage-cottage kecil yang terbuat dari kayu. Uniknya, cottage-cottage ini berdiri bukan di atas tanah, tapi menggantung di pohon. Nah lho! Keren abis 'kan? Kalau mau menginap, biayanya sekitar Rp. 300.000 - Rp. 450.000 per night. Tapi kalau cuma mau foto-foto cukup bayar Rp. 5.000 aja.

Omah Kayu Batu
Kalau mau foto, antri dulu ya -- Image taken by Winda Carmelita
Ada banyak spot oke di area Omah Kayu ini. Selain yang bentuknya rumah, kita juga bisa melihat Malang dari ketinggian melalui semacam pos kayu yang dibangun menggantung di pohon-pohon pinus tinggi. Nggak usah khawatir, aman kok. Paling pas kalau ke sini waktu senja lagi bagus-bagusnya. Psst, kalau mau foto-foto aja, ambil pos yang letaknya paling bawah ya. Di sini agak sepi, karena jalannya sedikit susah, lumayan berpasir dan licin. Pastikan sepatu kamu anti selip. 

Omah Kayu Batu
Senja lagi bagus-bagusnya @ Omah Kayu -- Image taken by Yoel Yaspier
Setelah dari Omah Kayu, kami memutuskan untuk cari makan. Niatnya sih mau makan mie rebus favorit saya yang warungnya di Selecta, tapi tutup. Jalan lagi, mau makan pecel depan SMAN 1 Batu, tutup juga. Sedih deh, laper banget soalnya. Then, motor dilajukan menuju ke Pecel Amin 2 yang letaknya di sekitaran Taman Makam Pahlawan Batu. Sayangnya lupa difoto karena kelaparan pake banget. Yang pasti, harganya murah, porsinya banyak. Kurang apa coba? :p

Jalan-jalan random seperti ini seru banget. Kalau kamu punya sehari waktu berlibur, patut dicoba lah. Kota Malang, dan daerah Batu khususnya, menyimpan banyak lokasi wisata yang mempesona. Kalau kamu paling suka ke mana?


Mengapa Kebanyakan Manusia Memilih Jadi Makhluk Yang Minder?

$
0
0
.... karena mendengarkan apa kata orang lain.

Sebetulnya jawabannya sesederhana itu. Teman saya, Natanael, dalam suatu sesi chatting di malam hari melemparkan pertanyaan "Coba kalau manusia nggak punya perasaan ya?". Tentunya tidak akan ada orang yang minder, tidak ada orang yang merasa orang lain sombong, sungkan, tidak ada iri hati, tidak ada kecemburuan (sosial) dan seterusnya dan seterusnya.

Di lain waktu bertahun sebelumnya, ada yang bilang, "Lagumu gak enak! Gak laku lah dijual kalau begini?". Sempat mikir keras. Tapi akhirnya lupa juga sih soalnya lebih fokus bekerja daripada bermusik :)) *lupakan poin ini tidak penting dibahas*

Masalahnya, kita manusia pasti takut ditinggalkan orang lain. Taruhan, ada yang mau diomongin di belakang, dibilang sombong lalu masih bisa tersenyum haha-hihi saat teman terdekatnya ngerasani dan pelan-pelan pergi menjauhi? Kalau ada, saya acungi jempol. Mentalmu kuat, Dek! Masalahnya, sejak kecil kita sudah di-desain untuk (me)rendah(kan) diri. Misalnya : "Wah, kamu kok kurusan, makin cantik lho!" | "Ah, enggak, gendut kok masih-an" (Padahal dietnya sukses turun 20 kg). Mengapa kita tidak dengan percaya diri menjawab, "Makasih ya, memang dietku sukses kok!". Entah maksud si pemuji benar-benar memuji atau basa-basi, tapi apakah ada yang tersakiti? Saya rasa nggak ada.

Saya adalah makhluk yang sangat kurang PD dan saya menyadari itu. Sulit bagi saya menjawab dengan positif pujian yang diberikan kepada saya semata karena (1) saya selalu merasa masih kurang alias perfeksionis, sehingga belum pantas menerima pujian (dan nggak tau juga kapan pantasnya), (2) saya tahu masih ada yang lebih pantas buat dipuji, (3) saya "mendengarkan kata orang lain". Dan jebakan kehidupan yang saya takutkan adalah menjadi sombong. Weird, huh?

Akhirnya kesimpulannya adalah : Kita menjadi makhluk yang minder meskipun kita tahu kita bisa karena kita memikirkan kata orang lain. Dan sebetulnya nggak masalah kita mau unjuk gigi, semata karena menghargai diri sendiri bukan dengan tujuan merendahkan orang lain. Saya menulis ini bukan untuk mengajarkan "sombong itu halal", tapi lebih sebagai pecut terhadap diri sendiri. Tidak ada yang akan menghargai kamu selain dirimu sendiri. Kalau kamu bisa achieve suatu prestasi A, ajaklah atau berbagilah dengan orang lain supaya bisa meraih goalnya yang sama denganmu. Ucapkan terimakasih atas pujian yang diberikan orang lain padamu dan aturlah ambisimu akan pujian itu. Yang namanya sesuatu kalau dicekokin berlebihan, nanti batuk :))

Kalau gagal, nggak usah minder. Namanya juga belajar. Mereka yang benar-benar memujimu dari dalam hati tentunya tidak akan menghujatmu jika kamu mengalami kegagalan, kecuali mereka memujimu karena ingin mengangkatmu tinggi-tinggi dan akan menjatuhkanmu sesakit itu saat kamu gagal.

Mereka pernah bilang, saya gembrot (yes, gembrot not gendut). Dan itu menyakitkan. Minder, karena merasa tidak cantik, tidak oke, tidak fashionable, tidak layak untuk tampil. Kemudian saat saya mulai bisa menurunkan sedikit demi sedikit berat badan saya dan mereka bilang, "Kamu kok kurusan?", saya menjawab "Iya nih, coba kalau dulu nggak dibully gendut sampai malu ketemu orang lain semingguan, saya mungkin ngga akan berpikir buat mengatur pola makan." Dan mereka pun bilang, "Tapi gapapa, kamu jangan terlalu kurus, kaya orang sakit. Kegiatanmu kan banyak, jangan dipaksa nggak makan. Gini aja udah cukup oke kok, yang penting sehat."

Rasa khawatir, minder, tidak percaya diri itu tiba-tiba menguap ke udara :)

Hidup itu ibaratnya pelajaran seumur hidup. Ada kalanya kita perlu berbangga hati dapat nilai A, ada kalanya kita masih perlu belajar menaikkan nilai C menjadi A. Siapa yang bisa melakukannya? Yes, you, only you!

YOLO, kak, YOLO *bacanya YOLO ya, bukan YaOLO!*

Doraemon
Giant aja PD tuh meskipun dibilang suaranya kaya kaleng ditabuh -- Image taken from pullthebrake.com

Ini Lho 4 G di Grand Launching Smartfren 4G LTE

$
0
0
Obrolan bahwa 4G Smartfren kecepatannya melesat bak Flash Gordon bukan sekedar desas-desus belaka. Saya sudah mencicipinya di experience booth ataupun icip-icip di HP Andromax milik teman (tapi masih nabung buat beli miFi nih :p). Dari rangkaian kegiatan icip-icip 4G Smartfren yang diadakan di Malang, saya ikut di speed test pertama dan acara puncak yaitu Grand Launching bareng teman-teman Bloggerngalam.

Eh, sepanjang ikutan acara Grand Launching Smartfren 4G LTE ini, saya juga nemu 4 G lho, ini versi saya!

Great Whole-Package and New Branding

Dulu mah kenal Smartfren sebagai provider yang kembang-kempis. Eh sekarang mereka bertransformasi makin energik lho dengan warna merah-hitam andalan dan gerai-gerai yang lebih fresh. Di gerai-gerainya kamu juga bisa nyobain experience booth biar bisa membuktikan “katanya 4G-nya Smartfren itu banter nemen rek”


Transformasi branding ini juga diiringi dengan berbagai produk yang menyenangkan jiwa-jiwa kaum yang tak bisa lepas dari internet. Smartfren benar-benar berkonsentrasi untuk jadi provider yang berfokus pada layanan internet terbaik di kelasnya. Pssst, kabarnya mereka juga akan mengeluarkan paket untuk company lho. Puji Tuhaaaan.

Gandeng Blogger / Socmed Enthusiast itu … penting!

Sebelum berangkat ke lokasi acara, saya dan Mas Sandynata cek-cek di Twitter dulu dong pakai hashtag #GoForIt. Eh ternyata result searching saya munculnya banyak banget teman-teman blogger. Wah! Secara para blogger dan socmed enthusiast itu orang-orang yang haus akan kecepatan internet yang maksimal untuk update post di Twitter/Path atau langsung ngeblog hore di lokasi, pastinya gak salah kalau Smartfren menjadikan blogger dan socmed enthusiast ini ‘fren’nya. Selain itu, blogger/socmed enthusiast pasti udah icip-icip berbagai provider demi mendapatkan jaringan sinyal paling sip, so bisa jadi ajang pembuktian ketangguhan 4G LTE-nya Smartfren.

Gak Ada Kata “Nanggung”


Launching serentak di 5 kota (termasuk Malang, jadi kota pertama), rangkaian launching di berbagai kota, rangkaian speed test hampir 2 bulan berturut-turut, lebih dari 4 handset premium yang diluncurkan untuk mendukung nikmatnya berselancar dengan 4G LTE Advanced Smartfren, branding baru yang ‘segar’ dan keakraban dengan stakeholder, termasuk para blogger; service excellent … Benar-benar nggak ada kata “nanggung” deh buat Smartfren kali ini.


Gantengnya Pak Cahyadi, Pak “Gary Iskak” :))

Udah, udah, kalo ini biarkan buat saya dan Nengbiker saja :))


Dengan resminya launching 4G LTE Smartfren Advanced ini, kamu sudah bisa menikmati surfing dengan kecepatan super cepat and no-more-buffering-and-bapering lagi. Ah, akhir kata, saya tanya : ada yang mau lego miFi-nya buat saya?

Berkah Terindah adalah Seratus Juta Hari Untuk Bahagia

$
0
0
Image taken from http://www.whatsapp360.com/
Ada yang notice di Instagram saya sejak sekitar 18 hari yang lalu, rutin mengupload foto-foto atau video setiap harinya? Pakai hashtag #100happydays? Saya tidak sedang mengerjakan campaign berbayar apapun, tapi saya sedang mengerjakan campaign untuk diri saya sendiri yaitu ... untuk bahagia!

Akhir-akhir ini saya merasa sering kehilangan daya. Iya, saat kita dirundung masalah rasanya kita menjadi orang yang paling sial sedunia, paling miris dan ngenes seantero jagat raya. Begitu pun dengan saya. Saat pekerjaan makin menumpuk, tuntutan target dari kantor, orang tua yang dua-duanya sakit kronis sementara saya di sini sendirian hingga ... saya tak pernah benar-benar merasa sedih ataupun merasa gembira.

Kebahagiaan bagi saya terasa jauh dari genggaman tatkala mendengar vonis dokter bahwa ayah sakit. Berbelas tahun sebelumnya, ketika saya masih kelas 2 SD, mama terserang stroke. Kedua orang tua saya sakit, saya yang akan menopang mereka. Mungkin juga ke depannya akan ada plan-plan tak terduga yang akan melibatkan saya lebih dari sekedar tubuh yang saya miliki sendiri untuk menopang fungsi tubuh orang lain (if you know what I mean). Sementara itu, di luar keluarga, saya merasa masih harus menyenangkan orang lain dan memberi lebih kesabaran dari apa yang seharusnya bisa saya berikan untuk kewajiban yang tidak dipenuhi orang lain terhadap tanggungjawabnya.

Saya mulai menanyakan "bahagia itu apa sih?". Katanya, "Tuhan takkan memberi ular beracun pada yang minta roti, tapi kok ..." . Sounds "meh", huh?

Bahkan saya masih tak bisa bahagia seutuhnya saat liburan. Kekhawatiran, desakan, tuntutan, rasa sayang dan takut ditinggalkan membuat kaki saya serasa digantungi bola besi yang amat berat untuk melangkah.

Sampai akhirnya, saya punya kesempatan untuk duduk sendiri di alun-alun Tugu Malang waktu senja. Iya, sendiri, ditemani Archie, guitalele saya. Sudah lama saya tidak melakukan hal-hal seperti ini semenjak saya sibuk sendiri. Sore itu saya merasa utuh, saya merasa Tuhan menggenggam tangan saya untuk berani menembus api-api yang akan saya hadapi. Tepat di saat itu, saya menemukan postingan teman saya, Mas Yoel, di Instagramnya dengan hashtag #100happydays.

Merekam apapun hal yang membuatmu merasa bahagia dalam 100 hari. Oh really? Bahagia mah, buat saya artinya pergi sendirian cari penginapan yang jauh dari orang sekitar, menyepi 2-3 hari, doing nothing just thinking. Tapi saya belum pernah melakukan itu karena sepertinya agak mustahil mengingat keberadaan saya setiap harinya dibutuhkan oleh keluarga. Tapi ketika saya membaca deskripsinya di www.100happydays.com, saya tergerak untuk melakukannya.

"Bahagia itu sederhana" -- Image taken from www.100happydays.com

Nice :)
Sederhana sekali 'kan? Sesimpel merasakan bahagia atas berkat yang dikasih sama Tuhan setiap hari. Saya orangnya nggak religius-religius amat, tapi setelah apa yang terjadi selama ini dan yang terjadi sekarang, saya percaya berkah terindah itu bukan seperti menang undian 1 milyar atau semacam jadi mantu pemilik tambang emas, tapi hal-hal sederhana yang masih boleh dinikmati setiap hari. Utuh, tanpa kehilangan satu apapun. Pulang kerja dan masih bisa melihat kedua orang tua kita, masih diberi kesempatan bisa makan roti yang enak banget ataupun sesimpel minum wedang uwuh bareng teman lama dan mendengarkan cerita perjalanannya dari Malang - Bali gowes sepeda pancal, atau melihat tanaman yang sempat layu mekar kembali. Berkah  terindah yang dikasih Tuhan adalah seratus juta hari untuk bahagia, apalagi saya bisa bahagia bareng orang lain ;)










Di tengah badai-badai kehidupanmu, apakah kamu masih bisa tertawa? Masih kah kamu bisa menemukan titik-titik kecil kebahagiaan saat dirundung masalah? Apakah kamu masih diperbolehkan untuk memilih kebahagiaanmu sendiri? Apakah kamu masih bisa makan bakso kuah pedas membara sehabis lelah menangisi masalahmu?

Buat saya, saat ini berkah terindah bukanlah berupa materi, tetapi bagaimana memanfaatkan waktu dan momen-momen kecil yang berharga setiap harinya. Saya jadi tak sabar menyelesaikan #100happydays dan menyambut 100.000.000 hari bahagia selanjutnya :)



Pinjam Uang di Bank Untuk Operasi Plastik, Bisa Lho!

$
0
0
Kamu yang mana? -- Image taken from anywhere
Gambar ini saya dapatkan dari Path teman saya yang paling hore, Rendy Yoseph. Seketika itu juga ramai komentar, "Aku yang ini .. aku yang itu ..". Saya sendiri, iya, saya kategori Hobbit dong. Dengan tinggi badan nggak sampai 160 cm, berat badan 55 kg lebih, sudah jelas saya terkategori sebagai marshmallow girl alias gadis-gadis berbadan fluffy.

Dulu saya sangat tidak pede karena gendut sekali. Dengan badan bulat, wajah saya otomatis ikutan bulat. Nah, lucunya, tulang rahang saya ini cukup kuat. Jadi kalau agak kurusan, kelihatan banget wajahnya lebar tapi karakternya keras. Ini ngikut Opa dari pihak mama, bentuk wajahnya persis plek.

Di masa remaja, hal-hal terkait fisik jadi hal yang merisaukan. Dibilang gendut, nggak cantik, pendek dan sebagainya, bisa bikin hati nyeri bahkan kebawa ke kepribadian hingga dewasa lho. Rasanya pengen make over banget deh waktu itu, kalau perlu operasi plastik!

Ngomong-ngomong tentang operasi plastik nih, ternyata ada lho bank yang menyediakan pinjaman untuk operasi plastik. Bank ini adanya di Oman, bukan di Indonesia, namanya Bank Muscat. Rupanya bank ini menyadari keinginan perempuan-perempuan untuk tampil cantik, tetapi terkendala biaya yang besar. So, mereka menyediakan produk pinjaman yang disebut Zeinah.

Zeinah memberikan kesempatan untuk menabung dan juga kredit. Jumlahnya nggak main-main bisa memperoleh pembiayaan hingga US$ 65.000 atau sekarang sekitar Rp 910 juta. Bunga yang diterapkan pada program pembiayaan tersebut adalah 3,5%. Gila banget nggak? Dengan angka yang begitu fantastis ini, nggak heran perempuan-perempuan di Oman sangat tertarik dengan produk ini. Konon katanya, budaya perbankan di Oman sana tuh, menyukai produk kredit sekaligus privasi, makanya Bank Muscat yakin dengan layanan seperti ini akan meningkatkan pembangunan negara Oman secara signifikan. Wow!

Kalau kamu dikasih dana pembiayaan sampai Rp. 910 juta dalam bentuk Kredit Tanpa Agunan yang bisa digunakan untuk kredit konsumtif, kira-kira mau nggak sih merombak tubuh dengan cara operasi plastik? Kalau nggak, dana segitu banyak bakal kamu buat apa?

Kalau saya sih nggak mau operasi plastik hihihi .. Meskipun kalau menurut orang-orang, operasi plastik di Korea itu hasilnya bisa bikin pangling kaya gambar ini:

Image taken from kpsurgery.co
Kenapa? Selain karena saya cinta sama tubuh saya yang unik ini, kalau punya dana pembiayaan segitu besarnya, saya akan ...

Beli road van, trip keliling Indonesia bareng pasangan, berlabuh di pinggir pantai sambil bakar ikan -- Image taken from blogaonatural.wordpress.com

Berdamai Sama Kulit Wajah Dengan Cara Gampang dan Murah

$
0
0
Stromtroppers : Peace -- Image taken by Winda Carmelita
Saat masih SMP - SMA, saya punya sejarah kulit wajah yang nggak bagus. Faktor hormonal yang memicu banyak jerawat muncul, bikin nggak PD. Beberapa kali coba ke dokter kulit, tapi akhirnya saya hentikan. Alasannya : 1) Makin mahal, nggak punya duit, 2) Dosis obatnya makin tinggi, 3) Takut ketergantungan. Kemudian alasan nomor 3 itu akan kembali ke nomor 2 lalu nomor 1 karena kalo sudah ketergantungan, dosis obatnya makin tinggi dan biayanya makin mahal hahahaha ...

Waktu itu perawatan ke dokter pun saya rasa nggak berhasil karena ritualnya banyak banget dan saya nggak rajin. Cuci muka, okelah.  Kalau facial sih sampai sekarang belum pernah, soalnya kulit saja sensitif kaya tomat, dipegang aja ini pipi saya sudah bisa merah apalagi dipencet-pencet T____T Tapi kalau sudah cuci muka-pakai toner-totolin obat jerawat-pakai sunscreen-pakai day cream, belum lagi kalau ritual malamnya ditambahin ini-itu ... males gelak! Jangankan buat rutinitas cuci muka, wong saya dulu mandi-keramas aja males kok :)) Sampai akhirnya Mama saya bilang, "Ya bukan dari mahalnya perawatan wajahmu, tapi ya karena kamu nggak rajin dan nggak bersihan makanya mukanya jadi jerawatan."

Semakin gede, akhirnya saya mulai endel. Pengen lah coba perawatan ini-itu. Menjelang akhir kuliah, saya aktif-aktifnya ngeblog dan banyak blogwalking dari KEB dan beberapa komunitas blogger. Banyak baca postingan tentang DIY merawat kulit wajah dengan cara yang mudah banget, dari bahan alami dan ritualnya nggak ribet. Tapi saya juga punya cara merawat wajah ala saya sendiri yang super gampang, yaitu:

  • Membersihkan wajah 3 langkah -- Milk Cleanser, Face Wash, Toner
Meskipun di pasaran banyak beredar cleanser sekaligus penyegar, tapi saya masih lebih suka pakai cara 2 langkah. Pertama, milk cleanser dioleskan ke wajah sambil dipijat. Kalau pas pakai makeup berat, saya bisa sampai 2-3 kali membersihkan wajah di step ini. Lalu diangkat pakai tissue/kapas. Bedanya, setelah langkah ini saya langsung cuci wajah pakai face wash supaya lebih yakin bersihnya. Baru setelah itu saya keringkan pakai handuk dengan cara ditepuk-tepuk atau nggak pakai dihandukin tapi dibiarkan sampai kering alami. Baru diusap pakai toner. Rasanya enteng banget~

What I use : Viva Milk Cleanser, Viva Toner, Clean N Clear Foaming Facial Wash
  • Pakai Pelembab
Pakai pelembab ini part yang sejujurnya malas karena bikin kulit muka berasa tebal. Tapi harus dipakai sih. Saya paling suka pakai Clean 'N Clear yang essential, karena sudah cocok sejak 3 tahun terakhir ini. Percaya atau nggak nih, kalau malam saya pakai Viva Skin Food yang cuma 10ribu-an per pot itu. Hasilnya di kulit muka saya bagus. Nggak bikin breakout.

What I use: Clean 'N Clear Essential Moisturizer or Pigeon Moisturizer or Viva Skin Food
  • Pakai Sunscreen
Kebetulan saya ini gampang banget punya flek wajah, mirip sama Mama. Setelah baca-baca berbagai sumber, pakai sunscreen perlu banget untuk menangkal sinar UV yang mana akan mengurangi bertambahnya flek di wajah. Mengurangi lho ya, buka menghilangkan.

What I use : La Tulipe Sunscreen SPF 17
  • Deep Cleansing (Peeling dan Masker)
Kalau ini, seminggu sekali di hari Minggu saya endel-endelan pakai peeling. Biasanya beli yang sudah jadi punyanya Mustika Ratu yang Peeling Mundisari. Campur dengan air teh hijau sampai berbentuk pasta kemudian dioleskan di wajah. Tunggu kira-kira 5-7 menit, kemudian gosok dengan gerakan memutar. Setelah dibersihkan pakai air hangat, saatnya maskeran. Saya nggak suka masker pabrikan sih, tapi biasanya pakai bahan-bahan alami yang ada di rumah misalnya tomat atau air teh hijau didiamkan di wajah 10 menit sebelum dibilas.

What I use: Peeling Mundisari Mustika Ratu, air teh hijau atau buah-buahan yang ada di kulkas :D
Ini penting banget! Nggak ada artinya perawatan macam-macam kalau yang dari 'dalam' nggak mendukung. Awalnya saya minum teh hijau karena 3 tahunan yang lalu makan saya awur-awuran dan kalau dipikir-pikir potensi banget kena kolesterol. Minum teh hijau pahit ternyata merangsang keinginan buang air kecil yang cukup sering. Harus diimbangi banyak minum air putih supaya nggak dehidrasi, minimal 1,5 L per hari. Eh, ternyata bonusnya adalah kulit saya jadi bersih dan amandel saya mengecil lho. Bekas seduhan teh hijau juga saya gunakan untuk maskeran. Manjur banget.

Selain itu, saya orangnya risihan dan gerahan kalau wajah ketutupan rambut, so paling suka kuncir satu or pakai bando. Ini ngaruh banget mencegah jerawat di sekitaran dahi karena terkena rambut yang kotor. 

BACA JUGA :

Dengan cara-cara ini, saya nggak perlu keluarin uang banyak-banyak buat perawatan wajah. Selain itu, bahan-bahan dan produknya bisa dicari gampang di pasaran di Indonesia, bukan? Nggak perlu khawatir kalau lama di luar kota bakal nggak bisa ke dokter langganan deh. Kalau kamu sudah terlanjur punya kulit wajah yang penuh jerawat, gimana? Ditelateni saja untuk rajin pembersihan dan detox skin care yang berbahan kimia keras. Nggak usah kepengen bedah plastik juga meskipun ada pinjaman dananya, kecuali untuk alasan kesehatan hehehe .. Yang paling penting,  jangan benci sama wajah sendiri ya. Bakal ngaruh lho kalau benci sama wajah sendiri dengan perawatannya. 

Makeup Natural saja cukup -- Image taken by Winda Carmelita
 Ini cara saya berdamai sama kulit wajah. Punya tips lainnya? Boleh dong cerita-cerita di kolom komentar di bawah ini ;)

6 Makanan Sederhana Yang Enak Versi Winda Carmelita

$
0
0
Ada yang bilang, cara menarik perhatian seseorang adalah dari perutnya. Maksudnya, bukan perutnya dipamerin terus tari perut gitu ya. Tapi, makanan bisa jadi pemikat hati, gitu. Eh, tapi kalau urusannya sama orang yang makannya gampang, bisa lain soal. Apa-apa dilahap dengan sesuka hati.

Waktu masih kecil, kata orang tua, saya sempat susah makan. Sekitaran usia TK, saya masuk kategori kurus. Eh, gede begini kok gendutan ya, bahkan pernah sampai mencapai angka 65 kg lho. Timbangan jebol, deh! Iya sih, semakin gede, makan saya semakin gampang :') Makanya sering kesal kalau ada orang yang pilih-pilih makanan atau buang-buang makanan karena lauknya nggak cocok gitu.

Dari sekian banyak makanan, menurut saya 5 makanan ini yang paling enak, meskipun lauknya sederhana:

Nasi Putih + Telor Mata Sapi


Telur Mata Sapi, andalan -- Image taken by Winda Carmelita
Hyaaah, ini favorit banget. Sederhana ya? Siapapun bisa bikin telor mata sapi. Tinggal panasin teflon, ceplok telornya, kasih sedikit garam. Ambil nasi putih panas, tumpuk telor di atasnya. Setelah makan ini rasanya surga itu begitu dekat di perut kita *halah*. Ada yang suka dikasih kecap di atasnya, tapi kalau saya sukanya polosan aja.

Nasi Putih + Ikan Asin + Sambal

Tentang menu ini, saya pernah bela-belain pulang kampus hanya untuk makan siang karena Mama menjanjikan goreng ikan asin (ikan klothok) sama sambal terasi. Bayangin nasi putih`panas kebul-kebul, ikan asin yang renyah dan gurih dimakan pakai tangan dengan sambal terasi yang aromanya menggoda. Ada lagi jenis sambal yang enak dicocol sama ikan asin, yaitu sambal .... PETE, yak, PETE!

Nasi Putih + Cah Selada

Cah selada hijau dengan bumbu simpel, cuma pakai bawang, ternyata bisa banget bikin perut saya bahagia. Makan cah selada ini berasa sehat banget. Yang gak sehat ternyata nasi putihnya ... soalnya saya bisa nambah sampai 2 kali gitu :')

Nasi Putih + Kuah Kare + Bawang Merah Goreng

Kuah Kare plus Kerupuk Amplang -- Image taken by Winda Carmelita
Buat saya, kuah kare itu treasure. Sekalipun isi ayam, tahu, atau kentangnya sudah habis, selama itu masih ada kuahnya, saya pasti langsung ambil nasi sepiring. Lah, masak makan kuah doang? Saya punya senjata pamungkasnya yaitu ... ta-raaa! Bawang merah goreng. Taburin aja di atas nasi berkuahnya. Endeus bambang tri! Biar lebih enak, nasinya harus yang panas dan pulen, kuahnya sedikit aja yang kental, terus diaduk. Tabur bawang merah goreng, dimakan pakai kerupuk amplang.

Nasi Putih + Tahu Fermentasi Merah 

Fermented tofu -- Image taken from http://www.livingincmajor.com/
Teman saya, Rendy, pernah saya dapuk untuk nganterin saya cari tahu fermentasi di salah satu supermarket makanan impor. Saya sendiri agak bingung menjelaskan bentuk makanan satu ini, clue buat Rendy cuma : warnanya merah, cair, ditaruh di toples, ingredientsnya pakai huruf Kanji China. Begitu ketemu wujudnya, Rendy cuma bilang, "Nggilani!" (Menjijikkan). Iya tampilannya memang aneh, kaya tahu benyek berkuah merah yang difermentasi entah pakai apa saya juga engga tau. Tapi buat saya makan tahu fermentasi ini pakai nasi putih panas, sudah cukup lah. Rasanya mirip-mirip kecap asin. Bisa kok saya sangu makanan ini terus dilepas di hutan belantara, dijamin masih hidup dan masih bahagia :)) 

Tahu merah, wujudnya begini nih -- Image taken from tokothai.nl
Nasi Putih + Tempe Goreng

Nggak usah dimakan pakai side-dish apapun deh, namanya nasi putih sama tempe goreng tok wis uenak e notok njedog! Meskipun kadang agak seret di tenggorokan, tapi dari kecil sampai segede ini saya selalu sewot kalau ada orang memprotes cara makan saya yang satu ini. Mau ada tambahan kuah-kuahannya, menurut saya yang paling enak ya nasi putih sama tempe goreng doang begini. Btw, tempe goreng Mama jadi makanan favorit temen-temen tim saya, sampai sering ditagihin sama mereka x))

(pas nulis ini saya kok merasa kaya nggak ada makanan yang engga enak ya di hidup saya, kecuali durian, jambu, mangga dan jeruk buah. Berasa kaya bayi dinosaurus banget, apa-apa dimakan)

Nah, kalau mau ditulis mungkin daftarnya bisa sampai seratus nih hehehe .. Buat saya yang penting makan buat hidup, jadi lauknya sesimpel apapun ya nggak protes. Tapi satu ketika kalau saya lagi kalap, saya bisa ngabisin tahu campur + bakso babi + ketan susu + minum bir for once in a row. Hahahaha .. Ini 6 makanan sederhana versi saya, kalo versi kamu yang seperti apa?

Teknologi Smart Campus Memang Keren Dan Bermanfaat

$
0
0


Betapa menyenangkan ya bila bisa menuntut ilmu di kampus yang canggih dan berkualitas. Akreditasi jurusan di kampus kini tak jadi satu-satunya penentu bagi kualitas suatu kampus. Sebab implementasi teknologi juga menjadi hal yang tak kalah pentingnya.

Ada banyak sekali kebutuhan mahasiswa yang patut difasilitasi oleh teknologi smart campus. Sebagai tempat menuntut ilmu bagi generasi muda, sudah sepantasnya kalau kampus-kampus di Indonesia punya teknologi smart campus yang mumpuni. Lantas seperti apa sih teknologi smart campus yang sebaiknya mulai disiapkan dari sekarang?

Ragam Bidang untuk Implementasi Smart Campus

Infrastruktur teknologi informasi terpadu adalah salah satu kebutuhan esensial untuk mewujudkan smart campus. Dengan aplikasi infrakstruktur teknologi seperti ini, nantinya mahasiswa bisa melakukan banyak aktivitas secara online. Misalnya untuk mengakses informasi nilai, mengunduh materi mata kuliah, mengadakan forum diskusi kelas, hingga mengikuti kelas secara online. Jadi selain interaksi tatap muka dengan dosen atau teman kuliah, proses belajar mengajar bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun secara terbuka.
Implementasi smart campus juga bisa diterapkan untuk memperbaiki sistem keamanan kampus, menerapkan konsep e-library, hingga melakukan self assessment melalui kuisioner online.

Canggihnya Teknologi RFID untuk Kampus

Teknologi RFID (Radio Frequency Identification) membuat mahasiswa bisa melakukan absensi secara digital. Hanya dengan menempelkan kartu mahasiswa pada mesin RFID di kelas, absensi akan segera dideteksi oleh sistem absensi online. Bahkan tak hanya di kampus, sudah ada punya beberapa Sekolah Dasar yang menerapkan teknologi absensi ini.

Teknologi seperti ini membuat mahasiswa jadi lebih hemat waktu saat harus mengisi absen. Namun tentu perlu diingat agar kemudahan ini tak menjadi celah untuk melakukan tindakan tak semestinya seperti bolos dan menitipkan kartu pelajar kepada teman lainnya.

Nah, informasi menarik seputar teknologi smart campus atau manajemen kartu identitas pelajar dan mahasiswa akan dibahas oleh Gess Indonesia. Gess Indonesia (Global Educational Supplies and Solutions Indonesia) adalah organisasi bidang pendidikan yang sudah lebih dulu berdiri di Meksiko dan Dubai. Kehadiran Gess Indonesia diharapkan dapat pengambilan keputusan dan kemajuan kualitas pendidikan di tanah air.

Oleh karena itu, Gess Indonesia mengadakan seminar dengan tema-tema edukasi yang menarik pada tanggal 30 September hingga 2 Oktober 2015 di JCC. Proses registrasinya pun mudah, hanya perlu mendaftar via online di http://bit.ly/1WfsBNU. Pembahasan seru seputar teknologi smart campus dan tema pendidikan lainnya bisa diperoleh melalui seminar yang satu ini.


Jangan sampai melewatkan informasi-informasi penting dari seminar Gess Indonesia, ya.

Rawon, Si Hitam Manis Asli Jawa Timur Yang Genit Menggoda Lidah

$
0
0
Di zaman keemasan social media saat ini, namanya makan bukan lagi sekedar masalah mengenyangkan perut yang lapar. Kini makanan naik tingkat menjadi 'artis' yang dapat menjual dirinya melalui penampilan visual. Ya, di era Instagram-able saat ini membuat banyak orang berlomba-lomba menampilkan penampilan makanan yang cantik di atas piring saji. Namun, bagaimana dengan makanan asli Indonesia yang terkadang memiliki warna dan penampilan yang tak secantik makanan-makanan Italy? Sebut saja Rawon yang berkuah hitam asli Jawa Timur. Akankah rawon yang berkuah gelap ini bisa go international dan merebut hati penggemar kuliner?

Rawon Jawa Timuran
Rawon, si Hitam Manis Yang Menggoda Lidah -- Image taken by Winda Carmelita
Bayangkan, di saat badan menggigil karena flu, seporsi makanan berkuah panas pasti nikmat disantap. Apalagi jika dilengkapi irisan-irisan daging sapi bagian kisi yang empuk dan sedikit mengandung lemak di beberapa bagiannya. Sambil membiarkan lidah menari-nari mengunyah irisan daging sapi, menyesap kuah berwarna coklat kehitamannya yang kaya akan rempah membuat ingin nambah lagi dan lagi. Wah! Yakin deh, nggak ada orang di belahan dunia manapun yang bisa menolak kenikmatannya!

Apa sih yang membuat kreasi kuliner olahan khas Jawa Timur ini berbeda dengan makanan berkuah lainnya? Menurut Wikipedia, Rawon adalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam sebagai campuran bumbu khas yang mengandung kluwek. Kluwek atau keluwak yang punya nama ilmiah Pangeum edule ini termasuk dalam kingdom Plantae. Agar bisa dikonsumsi, isi kluwek harus dikeluarkan dan direndam air terlebih dahulu untuk meminimalisir racunnya. Waktu masih kecil, saya selalu bertanya-tanya, kenapa kok banyak orang menjual batu-batu di pasar sih? Eh, ternyata itu adalah kluwek. Habis bentuknya mirip dengan batu dan berkulit keras sih :D

Kluwek, Kluwak, Keluwak, Kepayang
Kluwek, si biangnya kelezatan rawon -- Image taken from sovianchoeruman.wordpress.com
Ternyata, kluwek yang terkandung dalam rawon ini nggak cuma punya rasa yang khas, tetapi juga punya manfaat bagi kesehatan. Menurut info dari organisasi.org, terhadap 100 gram Kluwak yang dapat dikonsumsi sekitar 80%-nyamengandung energi sebesar 273 kilokalori, protein 10 gram, kalsium 40 miligram, karbohidrat 13,5 gram, lemak 24 gram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 2 miligram. Tak hanya itu, kluwek ternyata kaya vitamin B1 0,15 miligram dan vitamin C 30 miligram.

Si kluwek ini perlu diolah dulu karena punya rasa asli yang sedikit pahit. Bersama daun serai, lengkuas, kunyit, jahe, kemiri, ketumbar, asam jawa, daun jeruk, daun salam, bawang merah dan bawang putih, mereka dihaluskan dan ditumis bersama-sama dengan sedikit minyak hingga aroma harum khas menguar. Aroma khas yang membangkitkan selera ini diperkuat dengan siraman air kaldu daging sapi plus potongan daging yang nikmat menggugah selera. Meskipun warna kuahnya tak cantik, tapi rasanya akan menggelitik saraf-saraf di lidah untuk terus mengunyah dan menghabiskan sebakul nasi deh.

Meskipun rawon dikenal di hampir seluruh daerah di Jawa, sayangnya belum ada yang benar-benar tahu dengan pasti bagaimana sejarah makanan ini berasal. Ada yang berpendapat, rawon dulunya adalah makanan para bangsawan. Namun tak sedikit yang beranggapan justru makanan rakyat jelata karena biasanya makanan rakyat itu lebih mudah populer. Rawon yang terkenal itu berasal dari Jawa Timur lho, khususnya Malang dan Surabaya. Sebetulnya tidak ada perbedaan yang terlalu menonjol dari rawon Malang dengan rawon Surabaya. Hanya saja rawon Surabaya lebih kaya isi dengan jerohan sapi. Sementara rawon Malang isinya daging sapi, taburan bawang goreng dan bawang daun plus ada tambahan labu siam. 

Usus Jerohan
Tempe Goreng, Mendhol, Jerohan Sapi kondimen rawon khas Jawa Timur -- Image taken by Winda Carmelita
Kalau kebetulan ke Malang, jangan lupa mampir ke berbagai warung rawon yang tersebar di seluruh penjuru Malang, misalnya Rawon Pak Djenggot, Rawon Tessy atau sang legendaris, warung Rawon Nguling yang terletak di jalan Zainul Arifin. Di sini seporsi rawon dengan nasi putih yang selalu disajikan hangat, bisa dinikmati dengan berbagai lauk-pauk, mulai tempe goreng hingga jerohan goreng yang dijual terpisah. Saya merekomendasikan teman bersantap rawon ini adalah mendhol goreng. Iya, mendhol goreng hanya bisa ditemui di Malang. Olahan tempe yang sedikit dibusukkan ini punya citarasa berbeda dengan menonjolkan rasa daun jeruk dan kencur. Sama seperti rawon, bentuknya yang dikepal membulat dan digoreng memang kurang menarik. Begitu disuapkan ke mulut, prul ... rasa tempe yang gurih dan wanginya daun jeruk bikin nggak sabar untuk segera mengunyah. Jangan lupa, bubuhkan sedikit sambal terasi pada nasinya.

Mendhol Rawon
Mendhol dan Rawon, the dynamic duo -- Image taken from Winda Carmelita
Nah, kalau pengen makan rawon ala-ala Jawa Timuran, saya bagikan resepnya nih:

Bahan-bahan:
  • 500 gr daging sapi, potong dadu
  • 3 buah labu siam, kupas (buang tengahnya) dan potong dadu
  • 4 lembar daun jeruk, buang punggung daunnya
  • 2 lembar daun salam
  • garam secukupnya
  • taoge secukupnya
  • 2 batang serai, memarkan
  • 3 cm lengkuas, memarkan
  • 2 batang daun bawang, potong-potong
  • 700 ml air
Bumbu halus:
  • 3 buah kluwak, ambil isinya
  • 2 siung bawang putih
  • 4 siung bawang merah
  • 2 batang daun bawang, potong kecil
  • 4 butir kemiri
  • 2 buah cabai merah, buang bijinya
  • 1 sdt ketumbar
Cara memasak:
  1. Tumis bumbu halus dan masukkan daun salam, serai, daun jeruk dan daun bawang hingga harum. Masukkan garam sesuai selera
  2. Rebus air bersama daging dan masukkan tumisan bumbu halus. Rebus hingga daging matang. Masukkan labu siam dan rebus hingga kuah bumbu meresap. Matikan kompor. 
  3. Sajikan bersama taburan bawang merah goreng, irisan daun bawang dan kerupuk mie.
Kalau seperti ini sih, saya nggak ragu menjepret si Hitam Manis, upload ke Instagram dan membubuhkan hashtag #foodporn #indonesianfood agar seluruh dunia bisa menemukan kelezatannya. Ada guyonan di kalangan Arek Malang, kalau rawon ini adalah makanan perdamaian. 'Rawon' kalau dibahasakan dengan bahasa walikan khas Ngalam menjadi 'Oges Nowar'. No-war artinya tidak ada perang alias damai. Hihihi. Barangkali nih rawon bisa jadi simbol kuliner perdamaian di kancah dunia ya :D

Ups, jangan lupa menutup acara makan rawon ini dengan segelas es teh manis ya. Rasane yo kane lop, Ker!*

**Rasanya enak banget, Rek! (bahasa walikan khas Malang)



[Quick Story] Kopdar Seru Bareng Emak Blogger Jogja

$
0
0
Hari Minggu sampai Rabu kemarin saya berkesempatan ke Jogja. Iya, kota kenangan mantan ini akhirnya saya datangi lagi untuk kedua kalinya di tahun ini ... karena meeting! Hahahaha .. Iya, bukan untuk jalan-jalan, tapi menunaikan pekerjaan.

Sebelumnya, begitu tahu saya bakal meeting ke Jogja, langsung deh kontak emaknya Emak Blogger, siapa lagi kalau bukan Mak Indah Julianti yang lagi ada di Jogja. Disepakatilah buat ketemuan hari Minggu malam di le'waroenk Jalan Cik Di Tiro.

Barengan Mak Eva, Mbak Wenny dan Mbak Rita, kami meluncur buat kopdar. Eh, jangan salah lho, meskipun nggak pernah ketemu tatap muka sebelumnya, tapi kami disambut heboh banget sama Mak InJul, Mak Lusi Tris, Mak Rian, Mak Noni Rosliyani, Mak Ika Koentjoro dan banyak lagi. Kayak udah pernah ketemu dan akrab lama hihihi ... Sampai-sampai sepulangnya dari kopdar, Mbak Rita bisik-bisik, "Gendheng yo, jian emak-emak banget heboh'e" x))

Dengan cemal-cemil angkringan, kami berbagi cerita. Eh, ternyata Mak Rian pernah ke Malang dan naik motor sendirian putar-putar kota. Ayuklah ke sini lagi, Mak, nanti aku temenin :)) *colek emak-emak lainnya*

Terus, happy banget bisa ketemu langsung sama Mak Lusi Tris (dan dianterin pulang pula, makasih banget!). Setelah waktu itu Mak Lusi ke Malang dan nggak sempet bertemu, akhirnya bertemu sama Mak yang terampil ini :3

Di akhir cerita, kita selfie-selfie bareng dong.

Rame dan heboh -- Image taken for Atanasia Ryan's Cam







Sampai ketemu lagi, KEB cabang Jogja <3 p="">3>

Tanpa Ngeblog, Saya ...

$
0
0
Hampir 8 tahun saya ngeblog. Pindah dari satu platform ke platform yang lain. Pindah dari 1 tema tulisan ke tema yang lain. Tapi baru di tahun 2014 saya merasa bahwa ngeblog (dan utamanya adalah menulis) adalah bagian dari hidup saya.

Tanpa ngeblog, saya nggak akan bisa menjalani hidup normal karena bingung menyalurkan uring-uringan ke mana. Menulis adalah salah satu self-healing bagi saya.

Tanpa ngeblog, saya nggak mengenal arti berbagi.
Tanpa ngeblog, saya nggak bakal ketemu teman-teman dari berbagai penjuru Indonesia.
Tanpa ngeblog, saya nggak akan ketemu emak-emak heboh di Kumpulan Emak Blogger.
Tanpa ngeblog, saya nggak akan pernah jadi bagian dari 50 finalis Srikandi Blogger 2014.
Tanpa ngeblog, saya nggak akan ketemu banyak orang-orang hebat di dunia digital media.

Tanpa ngeblog, saya nggak akan tahu yang namanya job review.
Tanpa ngeblog, saya nggak akan pernah merasakan serunya jadi bagian kontributor travelling yang jaringannya ada di seluruh Indonesia.
Tanpa ngeblog, nggak akan ada www.windacarmelita.com di tahun 2014.

Tanpa ngeblog, saya nggak mengenal arti berbagi.
Tanpa ngeblog, saya pasti sudah ngantuk di Bandara Halim Perdanakusuma jam 04.00 demi mengejar flight akibat bencana banjir di Februari 2014. Cuma dashboard blogger yang menemani saya waktu itu.

Tanpa ngeblog, saya nggak akan belajar Google Analytic, pasang template HTML script, pasang twitterfeed.
Tanpa ngeblog, saya nggak akan belajar personal branding.
Tanpa ngeblog, saya nggak akan kenal kamu.
Tanpa ngeblog, tulisan ini tidak akan pernah ada.

Selamat #HariBloggerNasional! Keep writing because writing is sharing and sharing is caring :)

Image from Kumpulan Emak Blogger

Sekolah Gratis Itu Bernama Kehidupan dan Pengalaman (part 1)

$
0
0
Jean-Paul Sarte pernah berkata : "Hidup yang teruji, tak layak dijalani". Hal ini benar-benar terjadi pada saya. Tanpa bermaksud mengeluh dan menjual cerita sedih, kali ini roda kehidupan menggelindingkan hidup pada beberapa ujian sekaligus.

Mau tak mau, saya memutar arah hidup saya demi beberapa hal : demi keluarga, demi mimpi dan demi menyelamatkan diri saya sendiri alias management stress. Tetapi badai-badai yang menghantam akhir-akhir ini memberikan saya banyak sekali pelajaran berharga tentang kehidupan:

FAMILY COMES FIRST

Meskipun pekerjaan bertubi-tubi datangnya, tidak ada yang lebih penting daripada keluarga. Pekerjaan mungkin akan tidak peduli saat kita kelelahan, tetapi rumah dan keluarga akan jadi tempat mengadu dan berkeluh kesah paling nyaman. Jangan pernah menukar kehadiran keluarga dengan hal apapun di dunia ini. Pelajaran ini saya dapatkan karena merawat orang tua yang keduanya sakit kronis.



PROSES TIDAK AKAN MENGINGKARI HASIL

Nggak ada kesuksesan didapat dengan semalam. Tak perlu iri dengan orang yang di matamu tampak sukses dengan karyanya, karena tentunya ia tak mendapatkannya hanya dengan satu kedipan mata. Kalau pun ada yang bisa sukses dalam sekejap, ia punya tugas berat untuk mempertahankannya. Kalau kamu masih tak terima dengan kesuksesannya, kenapa tidak mencoba melebihinya dan berhenti menggunjingkan di belakangnya? Habiskan waktumu dengan bekerja keras, daripada hanya sekedar bicara di belakang. Hal itu nggak akan membantumu mencapai kesuksesan. Pelajaran ini saya dapatkan berkat ngobrol di suatu malam bersama Dhiardana (Dana), gitaris Revolt of Sand, Zeruya Anggraita (Rangga) gitaris Jenar, dan Mas Iksan Skuter.

*terus inget lagu terakhir saya ciptakan tahun 2012 x))*


WAKTU NGGAK AKAN MENUNGGU, TINGGAL KITA YANG HARUS MEMBURU

24 jam kini benar-benar terasa tak cukup bagi saya. Ya, saya memilih menyibukkan diri setelah mendeklarasikan sebuah ode yang terinspirasi dari album Pure Saturday : Time to Change, Time To Move On. Tapi, kali ini waktu serasa tak cukup bagi saya karena saya terus memburu dan berguru di luar kesibukan sehari-hari. Setiap ada kesempatan belajar hal baru, saya pasti akan mengusahakan diri untuk hadir. Belajar meracik kopi, belajar fotografi, mengunjungi teman yang punya bisnis ekspor-impor alat musik, hadir di kelas-kelas berbagi ilmu gratis seperti Akademi Berbagi, menikmati musik dan mencari teman baru di gigs-gigs atau sekedar minum kopi bareng teman-teman kuliah dulu sembari merencanakan project kreatif berikutnya. Tapi satu hal yang nggak boleh terlupakan adalah poin nomor 1 yang saya tulis sebelumnya, family comes first :)

THAT'S WHAT FRIENDS ARE FOR

Teman adalah salah satu unsur dalam hidup yang sangat penting. Sejujurnya, memang saya punya banyak sekali teman, tetapi tidak semuanya dekat dengan saya. Saat sedih dan ditimpa musibah, di situlah kehadiran teman jadi penyemangat dan tempat berkeluh kesah. Saya punya teman-teman yang emang suka 'menindas' saya setiap kumpul-kumpul, mereka semua ini cowok, guyonannya ancur banget. Tapi mereka sangat support karya saya dan 'mbelani' jika ada 'mana-orang-yang-bikin-kamu-sedih-Wind!'. Saat Papa di rumah sakit, sekecil-kecilnya mereka menanyakan progress Papa, menjenguk dan minimal tidak menambah kesedihan saya dengan hal-hal yang tidak perlu.

Saya teringat kata teman, bahwa semakin kita dewasa teman akan semakin banyak, tetapi inner circle kita justru akan semakin kecil. Tinggal kita tanyakan pada diri sendiri: siapakah temanmu? siapakah sahabatmu?

... akan berlanjut di part berikutnya ...

Tentang Misteri Dibalik Makan Mie Instan Sebulan Cuma Sekali

$
0
0
Saya punya kebiasaan makan yang aneh (kata orang-orang sih). Salah satunya adalah saya cuma makan mie instan sebulan sekali. Jangan dikira ini ritual buat pesugihan ya, hahahaha ... Ritual ini saya mulai sejak 2 tahun yang lalu: makan mie sebulan sekali di tanggal 1. Tanggalnya sih bisa ganti-ganti, pokoknya sebulan cuma sekali *ini berapa kali sih Wind diulang, blogger nggak tepat guna kamu :))*

Alasan saya makan mie sebulan cuma sekali adalah karena ... saya suka banget sama mie instan, terutama Indomie goreng khususnya yang rasa Rendang dan Cabe Ijo. Berkat 2 rasa itu, saya nggak ngeriwuhi ke warung nasi Padang deh hahaha .. Kesukaan saya pake banget itu menjadi-jadi sejak kuliah semester akhir. Sering nongkrong di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) sampai malam, bikin mie rebus seberang gedung UKM jadi andalan buat makan malam. Mie rebus ini wajib hukumnya dimakan pakai nasi. Nah lho, karbohidratnya orang se-kecamatan Klojen ngumpul tuh sepiring.

Meski hobi itu nggak pernah bikin sakit (Puji Tuhan!), tapi lama-lama nyadar juga sih. Yang 'jahat' sebetulnya menurut saya adalah bumbunya yang ... entah daging rendang kok bisa diekstrak dalam bentuk bubuk kuwi daging opoooh? Sejak tahun 2012, akhirnya saya mengikrarkan diri hanya makan mie instan sekali dalam 1 bulan.

Dan pada kenyataannya ...

Saya malah nunggu-nunggu kesempatan itu. Hahaha. Asli, rasanya nikmat banget makan mie instan setelah sekian lama. Ibaratnya seperti menunggu bulan jatuh dari langit. Dasar teman-teman suka menggoda ritual ini, seorang teman mengajak saya 25 km jauhnya dari rumah untuk makan mie instan. Iya, makan mie instan menempuh waktu 45 menit, naik motor, malam-malam, dingin banget karena lokasinya mendekati bagian gunung kota Batu.

Mie hasil racikan Cak Sodin ini selalu sukses bikin saya kemlecer. Kebetulan, sekitar 1 bulan yang lalu, saya berhasil menculik teman saya, Rendy, untuk icipin mie terenak sedunia ini sebelum dia pindah ke Jakarta. Lalu kami berkesimpulan, yang bikin mie ini jadi enak pake banget adalah ... nah, ceritanya saya tulis di sini nih.

Ini lho penampakan mie Cak Sodin yang bikin jatuh cinta | Image : Winda Carmelita




Btw, misteri kenapa mie instan di warkop rasanya lebih enak daripada bikin sendiri itu, pernah dibahas sama merdeka.com lho:



Kalo kata saya sih: bukan perkara rasanya, tetapi dengan siapa kamu memakannya? *ngunyah beling*

Tentang Lenovo A6010, Si Charming yang Bikin Hati Kepincut

$
0
0
Sebagai orang yang aktif kesana kemari, saya ketolong banget sama yang namanya smartphone. Ibaratnya, smartphone itu 40% hidup saya deh. Segala macam kegiatan yang berhubungan dengan project atau pekerjaan kantor, muaranya ya ada di smartphone saya. Beberapa orang sih bilang, “Kamu itu mainan HP terus”. Yaelah, itu ndak mainan, Tante, Om. Kerjaan saya ya adanya di benda berwarna hitam itu :’))

Demi membantu produktivitas bekerja, pastinya saya menginstall beberapa apps di smartphone Lenovo saya. Ini nih bocoran apps yang super berguna buat kamu yang juga banyak bekerja mobile:

     Gmail -- email agent ini bisa merge beberapa email sekaligus, praktis banget!
     Evernote -- buat nulis catatan-catatan penting, bikin to do list, dll
     Basecamp -- buat koordinasi project sama team, kalau punya project yang dikerjakan bareng > 3 orang, ini oke banget
     Google Drive -- penyimpanan cloud yang paling berjasa abad ini
     UB reader -- buat baca-baca file dalam bentuk .pdf

Selain apps di atas, saya juga install Monefy (apps untuk keuangan pribadi), Cymera (editing foto instan), Slack (untuk texting antar team dalam project), social media (Path, Youtube, Twitter, Instagram), messaging apps (Whatsapp, LINE, BBM, Hangout). Huah! Buanyak ya hahahaha … Makanya saya bilang tadi, ini hampir separuh nyawa saya banget deh.

Karena sering diajak kerja keras, smartphone yang sekarang suka ngambek. Kayanya minta adik baru biar kerjanya adil. Iseng-iseng ngelirik Lazada Indonesia, lha kok ada promo Lenovo A6010! Si A6010 ini pasti bisa diajak kerja rodi karena RAMnya ada 2 GB, layarnya HD 5.0” (lega banget gak tuh kalau buat baca dokumen yang tulisannya kecil-kecil tapi isinya bikin hati pedes). Trus yang bikin hati ini semakin kepincut, lha sudah dibekali sama prosesor 64-bit Quad Core Snapdragon™. Kan cakep itu, nggak ada pakai acara apps dibuka trus freezing berakhir force close *sakit ati*.



Seinget saya ini baru gosip-gosipnya lho masuk Indonesia, ternyata doi udah nongol aja, mana pakai harga yang murah juga! Rp. 2.099.000, didiskon (diskonnya sengaja dibold, dikasih warna merah) lagi jadi Rp. 1.999.000 kalau belinya di Flash Sale Lazada Indonesia tanggal 24 November 2015 jam 11.00 nanti. Haaahhhh~ *menghela nafas panjang, melirik tabungan* Lumayan masih ada sisa duit buat Natal nanti deh hihihi …

Can't wait! Image taken from Lazada Indonesia


Abis dibisikin teman tentang Lenovo A6010 ini, saya langsung intip ke webnya Lazada. Ndilalah kok mata tertuju pada tulisan ini:
11 pemenang beruntung yang mendaftar dan membeli HP ini berkesempatan untuk memenangkan Lenovo A7-10 Tab
50 pemenang beruntung yang mendaftar akan mendapatkan voucher unik senilai 50.000 yang bisa digunakan untuk membeli produk-produk pilihan

Sebagai pemakai merk Lenovo dari jaman kapan, udah ganti HP dan Tab 3 kali pun selalu beli Lenovo lagi, saya kegoda banget sama fitur-fitur andalannya A6010 ini. Terutama kamera depannya udah 5 MP dan kamera belakangnya 13 MP, saya pengen belajar selfie-selfie yang cantik dan jernih gitu siapa tahu ada Mas Ello kepincut gitu ya kan T___T Intinya smartphone ini akan bikin kita jadi lebih charming dengan cahaya kecantikannya huehehehehe ..

Buat yang akhir tahun pengen punya HP baru, yuk cuss lah ubek-ubek Lazada Indonesia. Siapa tahu akhir tahun meski ndak punya gandengan baru, paling engga HPnya lah yang baru hahahaha …

Selamat berburu!

Tentang Menyambut Natal dan Hadiah Oven Buat Mama

$
0
0
It’s begining to look a lot like Christmas | Image taken from : etsy.com

Sebentar lagi sudah Natal. Tahun ini pasti akan terasa berbeda karena Papa merayakan Natal di surga. Biasanya kami akan ke gereja bareng, tahun ini mungkin saya ke gerejanya sama Mama, Kakak dan kakak ipar tapi diiringi sama Papa dari atas sana :’)

By the way, ngomong-ngomong soal Natal, dulu keluarga saya punya tradisi masak sup kacang merah dan makan pastel tutup setiap kali Natal. Dua makanan ini makanan kesukaan Papa. Tapi udah lama banget rasanya nggak makan pastel tutup sejak Nenek semakin menua (biasanya yang bikinin Nenek) dan sejak Mama malas naik-turunin oven yang ada di gudang. Iya sih, oven yang di gudang itu gede banget dan bukan oven listrik. Cukup merepotkan apalagi kalau cuma masaknya dikit. Istilah orang Jawa: nggak sumbut sama repotnya.

Seperti ini penampakan pastel tutup bikinan Mama | Image: taken form annabelkarmel.com

Tapi ya … saya kangen banget makan pastel tutup buatan Mama! Meskipun beli di toko, rasanya nggak akan sama. Kalau Mama yang bikin itu kentangnya gurih asin, rogutnya enak, isian ham babinya banyak. Aduh, siapa sih yang nggak buru-buru pengen pulang ke rumah kalau dikabarin pastel tutup udah matang? x)) Saya bisa nambah-nambah trus sembunyi-sembunyi makanin kentangnya waktu nggak ada orang di ruang keluarga hahahahha ..

Natal kali ini, rasanya pengen lagi deh mengulang kenangan itu: pulang gereja abis misa malam Natal lalu makan pastel tutup sekeluarga sambil nonton TV yang ada acara musik Natalnya. Tapi nggak pengen merepotkan Mama juga sih dengan harus angkut-angkut oven tangkring. Saya jadi pengen beliin mama oven listrik kaya gini lho

Oven Idaman | Image taken from : lazada.co.id

Harganya lumayan nganu … untuk ukuran anak bau kencur kaya saya gini hihihi. Biasanya kalau bulan-bulan gini pasti banyak betebaran promo akhir tahun gitu. Saya berharap-harap banget sama Lazada.co.id nih buat diskon akhir tahun. Hasrat pengen-beliin-Mama-oven dan pengen-banget-makan-pastel-tutup-pas-malam-Natal ini makin menghore-hore sejak lihat banner kelap-kelip Online Revolution setiap buka websitenya.

Buat yang kerjaannya sehari-hari mantengin e-commerce or marketplace *acung jari*, pasti udah pada tau kalau di bulan Desember nanti bakal ada Hari Belanja Online Nasional. Nah, Hari Belanja Online Nasional atau biasanya disebut hari di mana rekening tabungan kita akan menangis tersedu-sedu HarBolNas ini jatuh di tanggal 12 Desember. Nah, tahun ini, tepat di HarBolNas, Lazada bakal kasih promo yang bikin iler-iler menetes tiada tara. Lhaya, diskonnya sampe 90% gitu Kak! Wong saya dikasih diskon Rp. 100.000 waktu beli smartphone Lenovo A7000 pas Flash Sale dulu aja udah girang banget, apalagi kali ini diskonnya sampe segini.

Dikasih diskon seribu perak sama mas-mas bakul kerupuk aja aku kegirangan. :)) Aaaaak~

Brace yourself, Guys! - Image taken from Lazada Indonesia

Saya sih ngga gampang percaya beli barang elektronik secara online. Tapi karena sudah pernah membeli smartphone via Lazada dan sampai dengan memuaskan, sekarang jadi tenang beli di tempat yang sama.

Dan sekarang masalah baru muncul … Promonya sudah pasti ada, duitnya Puji Tuhan ada, jenis ovennya juga sudah dipilih, tapi ... listrik di rumah enggak kuat narik daya gede. Aaak~ Masak harus balik pakai oven tangkring sih? *patah hati* :((

Yaudah, saya sudah tandain kalender nih buat tanggal 12 Desember nanti. Kalau Pakdhe Santa Klaus udah nggak pernah lagi bawain kado buat saya, yodah, biar Lazada aja yang bawain kadonya ya x))

Bagaimana Jika Seseorang Pergi dari Kehidupan Kita?

$
0
0
Hari ini, hari ke-8 semenjak Papa tersayang dipanggil Bapa di surga. Beberapa waktu sebelum Papa berpulang, saya naik motor malam hari dengan pertanyaan di kepala: Bagaimana Jika Seseorang Pergi dari Kehidupan Kita?

Pertanyaan itu bisa jadi firasat, atau hanya sekedar pertanyaan reflektif. Tapi saya menemukan 2 hal penting tentang kepergian seseorang dari kehidupan kita.
  • Seseorang pergi selama-lamanya dari dunia ini
Seperti yang terjadi pada Papa. Kehilangan itu sangat terasa, tubuhnya tak lagi di sini. Tapi jiwanya akan tetap ada. Orang-orang yang meninggal 'pergi' meninggalkan tubuhnya di dunia ini. Tidak bisa lagi mengobrol, berkirim pesan, telefon, makan bersama dan lain-lain. Tetapi saat kita mengingat mereka, membawanya dalam doa, disitulah mereka hadir. Menurut saya, sesungguhnya mereka tak benar-benar pergi tapi memperhatikan kita yang ada di dunia ini dari 'rumahnya' di atas sana.

Kehilangan ini rasanya menyedihkan dan sungguh membuat rindu. Tetapi selalu ada hal baik yang memberikan pelajaran bagi yang masih hidup di dunia.
  • Seseorang yang memilih menghapus atau dihapus dari kehidupan kita
Kehilangan yang ini juga menyakitkan. Kita masih bisa melihat tubuhnya, melihat ia berbincang-bincang dengan orang lain tetapi baik kita ataupun dia memilih untuk memutus benang merah hubungan. Bisa jadi banyak hal yang tak lagi nyaman dibicarakan atau didiskusikan bersama, bisa jadi kekecewaan, bisa jadi kesalahpahaman yang melibatkan orang ketiga. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi kisah ini.

Bentangan jarak terjauh hubungan seseorang adalah saat dua orang tak mampu lagi berkompromi atas masalah dan perasaan-perasaannya. Kekecewaan yang dibungkus dalam diam dan menarik diri adalah wujud dari keputusasaan dan rasa kehilangan yang amat sangat.

Buat saya, kedua kisah tentang kehilangan ini sama menyakitkan. Untuk mereka yang belum pernah mengalami sendiri, barangkali tak terlalu peduli dan menghargai keberadaan seseorang saat masih di sisi. Tetapi percayalah, keduanya tak enak dan keduanya akan 'memaksamu' belajar banyak hal.

Jika mungkin tragedi hidup masih jauh dari anganmu, coba pikirkan lagi dan renungkan satu pertanyaan ini:

Bagaimana Jika Seseorang Pergi dari Kehidupan Kita?

Halo Pa, apa kabar di surga? Aku kangen <3 td="">3>

[Review] Lime Crime Velvetines Red Velvet

$
0
0
Lime Crime Velvetines Red Velvet | Image taken by Winda Carmelita

*this is not sponsored post

Apa yang genit, menggoda tapi bukan cabe-cabean? Winda.  Ngook. Bukan lah, saya mah paprika, udah gede soalnya hahahah .. Saya lagi suka gincuan nih. Gincunya pun bukan warna biasa, tapi warna merah merona'. Lipstick merah merona sepertinya nggak akan lekang dimakan waktu ya. Baru-baru ini saya dikasih lipstick cantik yang lagi ngehits dari sebuah lini kosmetik yang terkenal dengan warna lipen unik bak bibir Nicki Minaj kena tipes, apalagi kalau bukan Lime Crime. Lipstik ini pemberian mak cantik yang inspiratif, Mak Indah Nuria Savitri yang langsung dibungkus dari New York sana. Makasih Mak Indah sayang :*

Awalnya saya kurang pede memakai warna merah darah yang menyolok. Sekalipun teman-teman bilang warna merah cocok di kulit saya yang cerah, tapi saya masih malu-malu memakainya. But it's a kind of magic! Lipstick liquid ini langsung berhasil menyulap wajah saya jadi setingkat lebih ... dewasa! Hihihihi ...

Lime Crime Velvetines Red Velvet | Image taken by Winda Carmelita

Lipstick yang saya miliki ini punya tekstur liquid, tetapi cukup kental. Meskipun begitu lipstick ini 'licin' saat diaplikasikan. Nggak seret sama sekali! Suka banget. Setelah beberapa detik diaplikasikan, lipstick liquid ini dengan ajaibnya akan 'membungkus' bibirmu dengan lapisan matte yang cantik dan tidak menor sama sekali lho!



Sebelum menggunakan lipstick ini, saya mengaplikasikan lip butter. Sebetulnya tanpa penggunaan lip butter pun, lipstick ini tidak akan membuat bibir kering kok. Tapi karena faktor kebiasaan saja supaya bibir lebih sehat. Setelah diaplikasikan, saya ke kondangan dan makan berbagai makanan yang berminyak, dari kelasannya zupa-zupa hingga martabak telor saya sikat semua :)) Lipstick ini hanya luntur sedikit kok, sisanya masih nongkrong dengan cantik di bibir.



Gimana kalau nggak dipakai makan, awet ndak? Saya sudah pernah mengujinya. Tahan hingga kurang lebih 6 - 8 jam lho. Jika dihapus pun, masih meninggalkan stain di bibir. Kalau saya pribadi sih suka dengan lipstick seperti ini karena tetap bikin wajah cerah seharian meski bibir sudah makan-minum-ngobrol -nggosip dari chapter 1 sampai sampai chapter 365 *buseeet*. Jadi nggak perlu bolak-balik apply.


Lime Crime Velvetines Red Velvet | Image taken by Winda Carmelita
Seri yang saya miliki adalah Lime Crime Velvetines shade Red Velvet. Ada 2 shade warna merah di seri ini. Seri Wicked cenderung merah darah, sedangkan Red Velvet adalah merah cabe. Menurut saya, kedua shade ini cocok di semua warna kulit kok, asal pemakainya percaya diri dengan warna bold.


Pros:

  • Tidak membuat bibir kering
  • Very pigmented
  • Tahan lama meskipun dipakai makan dan minum
  • Tidak seret saat diaplikasikan
  • Tidak ada aroma menyengat (aromanya seperti krim lembut)
  • Liquid-to-matte effect 
  • Warna merahnya bikin wajah terlihat cerah



Cons:

  • Harganya mahal, kantong Dek Winda bisa jebol T___T (Kurang lebih US$ 200 atau di Indonesia dijual sekitar Rp. 450.000-an)
  • Bagi yang garis bibirnya terlihat dan kulit bibirnya mengelupas, lipstick ini akan semakin memperjelas kondisi tersebut.

Recommended:


  • Ya, tetapi akan mencari produk yang lebih murah dengan shade dan ketahanan yang mirip

Beli di Mana:

  • Tersedia di berbagai marketplace atau e-commerce lokal


Tips:
Instead of mengaplikasikannya langsung dari wand-nya, saya lebih suka mengaplikasikannya sedikit di tengah bibir kemudian meratakannya dengan jari. Hasilnya bibir merah merona, nggak terlalu menor dan bikin wajah terlihat segar.

*yak sodara-sodara inilah review pertama saya di jagat pergincuan dan perpupuran. Dikarenakan kini mulai banyak saya menimbun plekethekan semacam ini, saya pikir sia-sia lah mereka jika hanya diperam di dalam laci tanpa dibagikan kisah inspiratifnya ke khalayak ramai. So, cuss lah mampir ke label 'beauty review' biar semakin gado-gadolah blog ini :))*

#WeekendnyaWinda Jalan-Jalan Cantik Ke Eco Green Park

$
0
0
*this is not sponsored post*

Kenapa judulnya "jalan-jalan cantik"? Karena semua pesertanya adalah cewek! Hihihi ... Jadi ceritanya 2 minggu lalu saya jalan-jalan bareng tim Vemale.com ke Eco Green Park. Berhubung Batu adalah destinasi wisata terdekat yang bisa dijangkau naik motor oleh wanita-wanita ini, jadilah wisata ekologi pertama di Jawa Timur inilah yang dipilih :D

Coba tebak, ini patung apa orang beneran? | Image taken by Winda Carmelita

Sebenernya ini kali kedua saya ke tempat ini. Pertama kali ke sini, sekitar 3 tahun lalu dan masih belum banyak wahananya. Begitu ke sini lagi, waah, surprise! Ternyata isinya udah meriah banget kayak es teler. Hahaha ... Entah kenapa, saya yang sukanya wisata mblusuk-mblusuk, blasakan bin ngalas, cukup senang ke tempat ini. Sini sini, saya dongengin alasannya :p

Harga Tiket Murah

Di hari biasa (Senin-Kamis), tiket masuk ke EGP cuma Rp. 40.000, sementara di hari weekend Rp. 60.000. Ini menurut saya udah murah banget, soalnya kita bisa menjelajah 35 wahana gratis, nggak perlu bayar lagi. Kalau pengalaman saya sih, menjelajah 35 wahana plus cengangas-cengenges dan foto-fotonya bisa memakan waktu kurang lebih 6 jam. Nah, puas nggak tuh dengan tiket semurah itu? :)

Wahananya Meriah, Kayak Es Doger

Eh tadi saya nyebut es teler, sekarang es doger *kayanya laper ya, Wind?*

Omah Hidroponik | Image taken by Winda Carmelita
EGP memang tujuannya nggak cuma untuk hiburan aja, tapi ada unsur edukatif di wahana-wahananya. Kalau diklasifikasikan, ada 2 kategori wahana, yaitu exhibition&education dan experience. Exhibition & education ini misalnya di wahana Insectarium, Plaza Music, Walking Bird, pengolahan limbah, pengolahan susu, perkebunan sayur, carnivora garden, perternakan kambing dan sapi. Nah, dari sekian wahanan exhibition & education, saya paling suka sama peternakan kambing dan sapi sama walking bird, sebagai pecinta burung-burungan *eh. Saking bahagianya di tempat ini, saya sampai punya wefie terhits dengan salah satu penduduk Walking Bird. Ini ...




Pemandangan terepic waktu saya main ke peternakan kambing dan sapi adalah ....

Mbaknya keenakan spa sampai wajahnya kayak gitu :'| | Image taken by Winda Carmelita
Kenalan dulu lah sama yang namanya namanya Mbak Fitri. Iya, doi sapi -_- | Image taken by Winda Carmelita

Sementara itu, untuk wahana Experience ada banyak yang bisa dijelajahi, misalnya Pasar Burung Tempo Doeloe, Eco Journey, Jungle Adventure, Rumah Terbalik, Kendali Hama, Dome Multimedia. Semuanya seru. Apalagi di Rumah Terbalik, semua isi rumahnya benar-benar dijungkir balik lho. Sementara itu, di wahana Jungle Adventure dan Kendali Hama ini seru banget, bisa main tembak-tembakan. Awas, kalau main di Kendali Hama harus siap basah kuyup :))

Sesaat setelah menembak bayangan mantan di Jungle Adventure :)) | Image taken by Winda Carmelita
Rumah terbalik yang ... terbalik *yaiyalah Wind* | Image taken by Winda Carmelita
Selain wahana-wahana, ada juga beberapa show yang bisa dinikmati misalnya Fire Dance/Karawitan dan Bird Show. Sayangnya saya ndak pernah nonton show-show di sini, karena selalu salah jam -___-"

Gorengannya Enak!

Food courtnya luas dan asri | Image taken by Winda Carmelita
Hahahaha remeh banget sih alasan yang satu ini. Tapi beneran deh. Sehabis capek berkeliling, perut saatnya diisi. Saya paling suka sama yang namanya gorengannya. Mulai dari tempe mendoan, tempe menjes, rondo royal, wecinya segede-gede gaban dan tahu isinya. Semuanya wuenak! Harganya Rp. 2.500-an, tapi ukurannya besar lho. Aduh, nulis gini jadi pengen cobaaa, masak harus bayar Rp. 40.000 dulu nih demi makan gorengan di sana hoahahahha ...

Food court card EGP | Image taken by Winda Carmelita
Food court di EGP ini harganya cukup terjangkau kok, nggak seperti tempat-tempat wisata lain yang harganya ngemplang. Di sini makanan Rp. 13.000 pun ada, yaitu sego empog. Nah, di food court EGP ini sistemnya deposit, jadi kita akan diberi satu kartu yang digunakan sebagai alat pembayaran. Kalau kita masih punya sisa duit di depositnya, nantinya akan dikembalikan sekaligus biaya jaminan kartunya Rp. 5.000.

EGP ini wahananya luas banget. Ada pilihan naik e-bike buat yang capek berjalan kaki. Tapi kalau kamu masih kuat jalan kaki jauh, saya sarankan mending jalan kaki aja karena lebih seru :D

Buat yang pengen ajakin keluarga ke wisata edukatif yang nggak ngebosenin, bisa banget memilih EGP ini. Lokasinya masih sekompleks dengan Jatim Park 2 dan cuma 5 menit dari Jatim Park 1.

Tips:

  • Bawa jas hujan atau payung kalau ke sini pas musim hujan. Jika hujan turun, di beberapa tempat nggak ada tempat berteduhnya. Awas, alis bisa luntur hahahahha ...
  • Sebaliknya, kalau siang hari disarankan bawa topi karena areanya terbuka dan panas matahari langsung di atas kepala. 
  • Bawa minum dan bekal snack karena jarak snack corner yang satu dan lainnya cukup jauh. Food courtnya pun ada di bagian akhir perjalanan.
Jadi, kapan kamu mau jalan-jalan ke sini? Ajak-ajak saya ya ! :D

Salam cantik dari kami yang kebasahan | Image taken by Winda Carmelita

Eco Green Park
Tiket : Rp. 40.000 (Senin-Jumat), Rp. 60.000 (Jumat - Minggu & High Season)
Buka: 09.00 - 17.00 WIB
Jl. Oro-Oro Ombo no. 9A, Kota Wisata Batu
Telp: 0341-512525
www.ecogreenpark.co.id

Kisah Nyata Tentang Kesetiaan

$
0
0
Semakin kita besar, kita akan akrab berhadapan dengan yang namanya rasa kehilangan, seperti yang pernah saya tulis di post yang ini.

Tapi, kehilangan selalu punya cerita bersisian dengan kesetiaan. Ada dua kisah tentang kesetiaan yang takkan pernah bisa saya hapus dari pikiran saya. Cerita ini bukan saduran seperti yang biasanya saya tulis di pekerjaan saya, tetapi cerita ini asli dialami sendiri.

Pertama, kisah tentang kakek-nenek saya. Kakek (saya menyebutnya engkong) adalah seseorang keturunan Tionghoa kaya-raya di Tuban. Singkat cerita, beliau bertemu dengan nenek saya (saya memanggilnya emak) yang notabene adalah wanita pribumi biasa saja yang menjadi anak buah Engkong di pabrik waktu itu. Mereka saling mencintai tapi ditentang keluarga Engkong. Biasa, jaman kolonial mikirnya masih status sosial endebreh-endebreh itu.. Apa yang dilakukan Engkong? Engkong rela dibuang keluarganya demi bersama Emak. Hidup miskin dan pas-pasan sejak membangun rumah tangga, padahal Engkong orangnya sangat cerdas. Semestinya bisa hidup lebih layak lagi jika mengikuti kemauan keluarganya. Tapi, ia rela makan nasi pera dan ikan asin dan hidup apa adanya dengan Emak dan 9 orang anaknya. Nasib berkata lain, Engkong meninggal di usia 45 tahun. Dan hingga berpuluh tahun setelahnya, Emak tetap setia pada Engkong dengan tidak menikah lagi. Whatever it goes, Emak dan Engkong tetap setia satu sama lain ... sekalipun sudah beda dunia.

Kedua, kisah Papa-Mama saya sendiri. Berbeda dengan Emak dan Engkong yang ditentang keluarga, kesetiaan versi Papa-Mama ini berbeda. Mama terserang sakit stroke sejak 17 tahun yang lalu, tepatnya waktu saya kelas 2 SD. Di usia yang sangat muda, 45 tahun, seharusnya Mama masih bisa produktif melakukan banyak hal apalagi Mama nggak bisa diminta duduk diam. Ada aja yang dikerjakan. Tetapi, sejak hari itu, Mama sulit melakukan beberapa kegiatan karena kaki dan tangan kanannya lumpuh. Seringkali saya mendengar cerita miris, saat suami/istri sakit, pasangannya akan meninggalkannya demi orang lain yang 'normal'. Tetapi apa yang dilakukan Papa? Papa tetap setia pada Mama, sampai bertahun-tahun setelahnya. Bahkan, sesaat sebelum Papa meninggal, ia dirawat di RS dan Mama di rumah merasa pusing. Papa bahkan menelepon Mama dengan sisa-sisa tenaganya dan mengingatkan Mama minum obat. Papa pun nggak segan membantu Mama memakai baju hingga belanja ke pasar, menguncir rambut saya waktu kecil sebagai bentuk menggantikan tugas Mama terhadap saya.

Dari situ saya sadar: kesetiaan adalah bentuk paling mahal dari sebuah hubungan. Taruhlah mungkin saat ini saya belum punya hubungan serius dengan seseorang. Tetapi bentuk kesetiaan yang saya rasakan akhir-akhir ini justru terlihat dalam hubungan pertemanan. Satu-dua orang lalu pergi begitu saja saat saya sedang berada 'di bawah'. Tetapi seribu yang lain justru datang meski hanya dengan menanyakan kabar : "Halo, Wind. Apa kabar kamu?" saat saya sedang dirundung duka. Satu-dua orang tak peduli dan terus bergunjing kala ada yang dirundung duka. Tetapi sejuta yang lain justru datang menghibur dan mengingatkan saya bahwa "hidup nggak berakhir sampai di sini, Wind. Manage your stress. Kapanpun kamu mau, contact us. Kita nyanyi lagi, ngopi-ngopi lagi ... Main lagi ... Jangan sedih."

Kesetiaan itu mahal. Mungkin saya nggak akan bisa membelinya pakai apapun. Kesetiaan itu bukan perkara saat senang, tetapi saat bagaimana kita tetap ada di sisinya saat dunia sedang tidak bisa diajak becanda, saat dunia ingin membelokkan skenario hidup yang sudah kita rancang sedemikian rupa.

Bagaimana bentuk kesetiaan? Sederhana saja, seperti 5 menit saja duduk diam, membiarkan seseorang menangis karena merindukan suatu hal yang tak bisa lagi disentuhnya ... Kemudian sedikit pelukan hangat yang memastikan semuanya tetap baik-baik saja.

Itulah kesetiaan ...

Sayangnya, tak semua orang mampu melakukannya.
Kalau ke Neverland, jangan lepasin tangan ya. Nanti jatuh | Image taken from pinterest.com

Tips Relaksasi di Rumah: Mudah, Murah, Menenangkan

$
0
0
4 Tips Relaksasi di Rumah ala Winda Carmelita

Halo!
Sesaat sebelum akhir tahun adalah saat-saat horor karena banyak pekerjaan yang harus dikebut (iya, demi liburan yang tenang). Kira-kira sudah sebulan ini saya seperti angin ribut. Wira-wiri ke sana kemari, mengerjakan banyak hal.

Sebulan terakhir ini, kira-kira seperti ini gambaran kegiatan saya: 

Bangun pagi jam 05.00/05.30
Bersih-bersih rumah dan atau olahraga ringan jam 06.00
Mandi jam 07.00
Berangkat ke kantor Kapanlagi Network jam 08.00
8 hours workday sampai jam 16.00
Mengerjakan pekerjaan lain sampai jam 22.00-an (ini belum kalau ada 2-3 meeting di tempat berbeda, atau mengerjakan recording, atau sekedar bertemu teman-teman)

Alhasil, bisa tidur di hari Minggu itu rasanya surga buat saya. Saya pun tidak worry jika tidak punya rencana pergi ke mana-mana karena bagi saya weekend dan hari libur di rumah itu ... berharga sekali! Waktunya buat menenangkan diri sejenak dari rutinitas.

(Baca juga: #HelloWindxWeekend: Jalan-jalan Cantik ke Eco Green Park)

Sebagian orang suka ber-me time dengan ke salon, pijat atau spa. Saya memilih cara lain untuk ber-me time. Inilah cara saya buat berelaksasi di rumah:

Luluran dan Maskeran

Saya biasanya luluran pakai lulur yang dijual di drugstore, sederhana saja. Setelah mandi, oleskan body lotion/body butter favorit. Kemudian dilanjutkan dengan masker peeling dari kopi bubuk yang dicampur sedikit madu. Setelah selesai masker peeling, saya menyeduh teh hijau atau menggunakan ampas teh hijau yang saya minum setiap pagi dan cuci muka menggunakan sisa-sisa airnya. Rasanya segar banget!

Mematikan Lampu Kamar dan Mendengarkan Lagu

Cahaya lampu temaram atau gelap sekalian adalah cara paling efektif mengistirahatkan mata dan pikiran yang lelah. Apalagi sehari-sehari saya menatap layar monitor kurang lebih 8-10 jam. Mata rasanya mau copot deh. Dengan cahaya yang minim, mata rasanya rileks. Oh ya, pasang lagu favorit pasti lebih enak. Kembali ke selera masing-masing ya. Kalau saya sukanya sambil mendengarkan lagu-lagu 80-an.

Pasang Aromatherapy

Akhir-akhir ini saya seperti kecanduan aromatherapy atau wewangian-wewangian. Rasanya belum komplit kalau mau tidur belum menyemprotkan pewangi ruangan. Nah kalau mau rileks, pasang aromatherapy favorit. Biasanya saya beli essential oil, favorit saya saat ini aroma Green Tea. Tuang di atas burnernya dan biarkan beberapa saat hingga aromanya menyebar ke seluruh bagian kamar. Pejamkan mata. Ah, enak sekali! Eh, jadi pengen punya aromatherapy difuser yang elektrik deh, karena saya orangnya agak insecure sama yang namanya api. Hehehe.


Minuman Favorit

Nah, nggak lengkap kalau acara me time tanpa minuman favorit. Saya punya satu resep yang sebetulnya saya sendiri agak bingung ini bahannya dari apa saja, karena yang bikinin racikannya adalah Papa (sekarang si Papah nggak bisa ditanyain deh hehehehe ... ). Minuman ini semacam wedang, bahan yang saya tahu adalah kayu manis dan kapulaga. Sementara yang kecil-kecil mirip cengkeh itu saya juga nggak tahu namanya apa. Barangkali ada yang tahu? :D Rasa minuman ini segar banget lho, apalagi kalau diminum saat hujan. Juara! Selain minum wedang ini, saya juga suka minum cokelat panas tanpa gula. Bikin bahagia rasanya.


Nah, kalau ini adalah 4 cara saya ber-me time ria sambil berelaksasi di rumah. Nggak perlu keluar rumah dan mengeluarkan banyak biaya. Bagaimana cara favoritmu untuk me-time? 

Viewing all 436 articles
Browse latest View live