Quantcast
Channel: hellowind
Viewing all 436 articles
Browse latest View live

Menyederhanakan Hidup Tanpa Menyepelekannya

$
0
0
Image taken from pexels.com
This is a slice of my life

Sejak dari kapan tahun, saya merasa hidup saya cukup riuh. Kalau kata teman-teman saya, "Kamu sibuk terus sih." Ya bisa jadi 30 persen dugaan teman-teman saya itu benar: kesibukan membuat hidup saya jadi riuh. Tapi, saya pernah pada satu titik menyadari, hidup saya akhir-akhir ini bukan riuh ... tapi ricuh :)) Tergesa-gesa, tumpukan task dan beberapa hal yang harus dipikirkan dan diputuskan, membuat saya jadi orang yang grusa-grusu.

Contoh sederhananya adalah saya setiap hari sarapan dan makan siang sambil menghadap ke layar komputer. Ya nggak ada yang menuntut buat melakukan itu, tetapi saya lebih sering menjadikan kegiatan multitasking makan sambil kerja itu pilihan yang musti saya pilih. Bukannya saya membolehkan pekerjaan (dan 'pekerjaan') saya mengontol hidup sampai segitunya, tapi ya memang saat ini kondisi itu yang 'terbaik' yang bisa saya kerjakan untuk berlomba dengan waktu.

Dalam suatu sesi makan malam dan ngobrol ngalor ngidul dengan teman saya, Mas Astu, tiba-tiba tercetus soal, "Menyederhanakan hidup." Setelah puluhan sendok makanan yang habis ditandaskan dan perjalanan pulang ke rumah malam hari naik motor yang sungguh cocok settingannya seperti scene soliloquy film-film Hollywood, saya merasa apa yang bikin saya merasa gelisah sejak beberapa waktu ke belakang kemarin adalah karena saya belum bisa menyederhanakan hidup, walaupun sudah pernah mengatakan niatnya di postingan ini.

Baca Juga: Kita Semua Butuh Istirahat

Akhirnya saya menemukan sebuah tulisan apik dari Zenhabits ini. Pada dasarnya, menyederhanakan hidup itu valuenya akan berbeda-beda pada tiap orang. Ada yang memaknai "kesederhanaan hidup" itu dari sisi material dan ada juga yang memaknainya sebagai suatu tindakan mengeliminasi hal-hal yang terlihat bagaikan "tipuan" kesibukan dan waktu yang seolah tidak berujung. Kasarnya, mengeliminasi hal-hal yang tidak penting dalam hidup.

Hal-hal yang harus disederhanakan dalam hidup ternyata ada banyak sekali contohnya, mulai dari kebiasaan membeli-beli barang yang tidak perlu, membatasi pemakaian internet yang tidak begitu penting (alias stalking-stalking tak perlu, duh ini aku banget!) sampai menyederhanakan hidup sejak dalam pikiran.

Frugality is one of the most beautiful and joyful words in the English language, and yet one that we are culturally cut off from understanding and enjoying. The consumption society has made us feel that happiness lies in having things, and has failed to teach us the happiness of not having things.Elise Boulding

Menyederhanakan hidup bukan berarti menyepelekannya. Menyederhanakan hidup itu lebih ke arah memberikan sedikit ruang dalam kehidupan kita sehari-hari untuk menarik dan menghembuskan nafas, setidaknya lebih lega meski dalam sekali tarikan. Menyederhanakan hidup itu justru dengan rencana, bukan tanpa rencana. Menyederhanakan hidup itu menikmati apa yang kita punyai hari ini tanpa berlebihan dan membuangnya percuma.

Baca Juga: (Jangan) Merisaukan Hal-hal Kecil

Mungkin sulit pada awalnya. Saya pun masih belajar. Tapi ada satu cara yang menurut Zenhabits bisa dilakukan dengan mudah untuk menyadarinya:

Always ask: Will this simplify my life? If the answer is no, reconsider.

Resep Cah Kangkung Saus Tiram

$
0
0
Ola! Kembali lagi dengan postingan soal resep, semoga gak bosan ya. Akhir-akhir ini memang lagi suka-sukanya masak karena ternyata kok memasak bagiku justru jadi kind of therapy. Kalau hari libur dan gak ngapa-ngapain, pasti terpikirnya masak. Udah jarang pegang gitar pula (gak tahu ini kudu sedih apa seneng hahahahaha)

resep cah kangkung, cah kangkung saus tiram, tumis kangkung, saus tiram, tiram goreng, resep sop, resep tumisan, resep cah,
Resep Cah Kangkung Saus Tiram | Image taken by Winda Carmelita
Ketika menulis judul di atas, saya sempat sedetik mikir sih, benernya tumis sama cah apa sih bedanya? Kayaknya nih ya, kalau tumis 'kan nggak pakai kuah walau asat. Jadi mungkin lebih ke olahan sayur yang berminyak dan berbumbu. Sementara kalau cah itu sayur yang berkuah dan berbumbu. Lha 'kan kayak sop dong? Ah, entahlah, coba bantu jelaskan ke saya ya perbedaan di atas. Kita lanjut ke resep sederhana khas masakan rumahan ini yuk:

resep cah kangkung, cah kangkung saus tiram, tumis kangkung, saus tiram, tiram goreng, resep sop, resep tumisan, resep cah,


Bahan: (seperti biasa, gak pakai takaran ya dikira-kira saja)

Kangkung segar
Udang
Bawang bombay
Bawang merah
Bawang putih
Cabai merah besar
Cabai rawit
Saus tiram
Kecap asin
Gula
Garam

Cara Memasak:

  1. Cuci bersih udang, pisahkan kepala dan ekornya. Rebus kepala dan ekornya menjadi kaldu. Sisihkan
  2. Cuci kangkung di bawah air mengalir. Potong bagian batangnya dan pisahkan dengan daunnya. 
  3. Potong-potong bawang bombay memanjang.
  4. Rajang bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit.
  5. Panaskan minyak dengan api sedang, tumis bawang merah kemudian bawang putih. 
  6. Setelah aromanya harum, masukkan bawang bombay, udang dan kedua cabai.
  7. Masukkan batang kangkung terlebih dahulu dan siram dengan kaldu udang. 
  8. Setelah batang agak lunak, masukkan daun kangkung. Tambahkan saus tiram, kecap asin, gula dan garam.
  9. Aduk-aduk rata dan koreksi rasanya. Jangan terlalu overcooked ya untuk kangkungnya. 
  10. Angkat, sajikan.
Cah kangkung saus tiram ini enak kalau kuahnya asin dan nggak terlalu berasa 'air'nya. Makan pakai nasi panas kebul-kebul dan ikan goreng. Juara!

Cuci Rambut Mewah Dengan Kerastase Discipline Bain Fluidealiste Shampoo

$
0
0

Ola!
Semoga kalian tidak bosan berada di blognya Winda Carmelita yang sungguh random. Kadang suka bahas makanan, kadang suka bahas perlenongan. Semoga nggak dicampur jadi makan perlenongan ya. 

Nah, kali ini, saya mau cerita soal rambut (lagi). Entah mengapa kok rambut saya ini aslik, nggak ada bagus-bagusnya. Bahkan saya merasa merawat wajah itu jauh lebih mudah daripada rambut. Selain karena teksturnya yang aslinya ikal bergelombang-suka-suka-elu-lah, rambut saya ini juga batangnya tipis-tipis. Jadi kalau smoothing-annya mulai luntur, makin berasa kering deh itu rambut saya.

kerastase, kerastase discipline, kerastase discipline bain fluidealiste shampoo, shampoo kerastase, kerastase discipline harga, kerastase discipline review, rambut kering, anti frizz shampoo.
Beberapa waktu yang lalu, saya mencoba mengganti shampoo saya dengan shampoo Kerastase range Discipline. Konon, range Discipline ini memang mengkhususkan diri ke perawatan rambut kering alias frizzy hair.

Dari ingredientsnya, saya baru tahu kalau ternyata Kerastase ini tidak menggunakan sulfate dan silikon dalam bahan-bahan pembuatnya. Buat sebagian orang, kedua bahan ini bisa menimbulkan alergi karena sifat sulfate dan silikon sendiri yang meski sudah dibilas, "residu"nya tetap akan menumpuk. Gitu katanya .. Tapi kalau saya sendiri sih nggak pernah ada masalah sama alergi terhadap kedua bahan ini. Hanya saja, beberapa waktu yang lalu saat perawatan peeling ketombe, sama pegawai salonnya disarankan untuk mulai pakai shampoo yang bebas silikon dan sulfate supaya kulit kepala bisa bernafas dan lebih sehat.

kerastase, kerastase discipline, kerastase discipline bain fluidealiste shampoo, shampoo kerastase, kerastase discipline harga, kerastase discipline review, rambut kering, anti frizz shampoo.


Balik lagi, kemasan Kerastase Discipline Bain Fluidealiste ini cukup bulky karena botolnya pendek dan gendut, berisi 250 ml. Tapi, suka banget sama warnanya kemasannya yang bikin shampoo ini kelihatan mahal (ya emang mahal T__T) meski botolnya terbuat dari plastik botol pada umumnya sih.

kerastase, kerastase discipline, kerastase discipline bain fluidealiste shampoo, shampoo kerastase, kerastase discipline harga, kerastase discipline review, rambut kering, anti frizz shampoo.

Aroma shampoo ini beda dari shampoo-shampoo kebanyakan. Setahu saya sih, shampoonya Kerastase memang aromanya nggak ada yang norak bin nyegrak gitu. Aromanya mewah, semacam aroma parfum mahal. 

Ketika diaplikasikan ke rambut, busanya standar saja sih, mungkin tidak terlalu banyak juga menghasilkan busa yah. Habis keramas juga nggak ada efek halus, memang karena silicon-free itu tadi. Tapi cukup oke karena shampoo ini setidaknya menolong rambut saya berasa lebih lembab meski hanya beberapa jam setelah keramas.

kerastase, kerastase discipline, kerastase discipline bain fluidealiste shampoo, shampoo kerastase, kerastase discipline harga, kerastase discipline review, rambut kering, anti frizz shampoo.

Barangkali karena kebandelan rambut saya, efek lembabnya shampoo ini tidak begitu terasa. Memang harus ditandem sama hairmask dan conditioner sih. 

Overall, kalau dari sisi aroma, saya suka banget. Dari sisi efeknya, biasa saja. Dari sisi harganya, bakal mikir-mikir lagi deh kalau mau beli karena ... mihil! Hehehe ..

Kerastase Discipline Bain Fluidealiste Shampoo
Harga: +/- Rp. 308.000
Beli di mana: di salon-salon di kotamu atau via e-commerce




Sataychan, Sate Yang Bikin Mencak-Mencak

$
0
0
Kalau urusan makanan pedas, mungkin saya bukan ahlinya. Suka pedas sih, tapi nggak sampai yang menggilai, kayak teman saya, Mbak Nengbiker. Ukuran pedas buat saya sewajarnya, supaya rasa makanan lebih 'naik' aja, nggak berasa kaya makan jamu ((MAKAN JAMU)).

Tapi, ada saatnya saya benar-benar pengen coba kuliner pedas. Salah satunya adalah Warung Pedas Tangkilsari. Apa daya, banyak yang kadung tobat karena kepedasannya dan jauhnya dari Malang kota, makanya nggak mau diajak lagi ke sana. Apalagi itu Swedho dan Doyok dari Malangkuliner yang udah berangkat duluan, padahal janjiannya ke sana barengan dari tahun 2016 *nyalahin orang :)). 

Karena Tangkilsari belum terlaksana, saya cari-cari lagi referensi kuliner yang pedas, yang sekiranya bisa memuaskan keinginan saya untuk mengadu pedasnya sambal sama pedesnya omongan saya. Eh, dari beberapa waktu yang lalu 'kan ramai tuh sate Taichan ya, tapi saya belum nyoba. Padahal sempat ke Jakarta, kok nggak kepikir buat nyobain pionir Taichan yang di Senayan itu. Yawislah, saya coba yang di Malang aja walaupun bukan yang asli hehehe ..

Akhirnya, kemarin saya barengan sama Intan yang diimpor sejenak dari Jakarta ke Malang, ngendon di Sataychan, Jalan Besar Ijen, Malang. Ada beberapa pilihan sate berbahan dasar ayam yang ditawarkan di sini, antara lain Sataychan daging ayam, sate usus, sate kulit, sate telur puyuh dan sate cumi.

taichan, sate taichan, tai chan, sataychan, resep tai chan, resep taichan, resep sate, sate ayam, sambal ulek bawang, sambal bawang, resep sambal bawang, sataychan malang
Sate usus | Image taken by Winda Carmelita
Sataychan ini sederhana aja sih sebetulnya. Daging-dagingan dan jerohan tadi dibakar di atas arang. Kalau biasanya sate identik sama bumbu kacang, Sataychan (dan sate Taichan-Taichan-an lainnya) dilumuri dengan sambal ulekan yang ... pedasnya sumpah bikin mencak-mencak. Meskipun sudah dimakan sama lontong, yang mana asumsi awal saya, "Alaah, sambalnya cuma segini sama lontong pula, paling ya nggak pedes." Eh, begitu dimakan di tusukan ketiga, lidah saya sudah mulai joget-joget :|

Parahnya ya Sataychan ini semakin mau habis, pedasnya semakin menjadi-jadi (yaiyalah) tapi beberapa saat setelah suapan terakhir ... lho eh, pedasnya hilang dan berganti dengan ... "Yaampun, aku pengen nambah lagi T________T" 

Padahal ya rasanya cuma kayak daging ayam dan jerohan dibumbuin garam, dibakar trus dimakan sama sambal ulek bawang. Udah gitu aja. Dibilang enak, ya enak, tapi nggak yang uenaaaaaak banget gitu.

taichan, sate taichan, tai chan, sataychan, resep tai chan, resep taichan, resep sate, sate ayam, sambal ulek bawang, sambal bawang, resep sambal bawang, sataychan malang
Sataychan daging ayam | Image taken by Winda Carmelita
Barengan sama Sataychan, minumnya bisa pesan di Kopilogi yang terletak dalam satu area. Kemarin pertama kalinya sih saya duduk-duduk agak lama di Sataychan ini sambil menunggu teman-teman yang datangnya gantian macam orang besuk aja. Sebetulnya sih suasananya enak, berasa kayak di Warung Tenda tahun 2000-an. Cuma yang agak ganggu adalah pilihan playlist lagunya yang ndak menghibur sama sekali karena volumenya dikencengin. Begitu lagu yang diputar dari speaker dimatiin, eh datanglah pengamen lagu koplo yang nggak kalah berisiknya. Udah makanannya pedas, suasananya berisik. Komplitlah memicu adrenalin buat banting piring ahahhaah ... Saya dan teman yang duduk berdua berhadap-hadapan aja ngobrolnya sampai agak berteriak. Haus, Ibu-ibu ... Wassalam, luar biasa ~

Nah, melihat harganya, kayaknya saya bakal bikin sendiri deh macam sate-satean model begini. 'Kan modalnya cuma beli dada ayam sama bikin sambal bawang. Eh tapi mikir lagi sih, bakarnya gimana. Maklum pernah kejadian kayak gini:
Mama: (bakar-bakarin ayam bumbu rujak di dapur)Tetangga: Bu Freddy, Bu Freddy !!
Mama: Ya, Bu, ada apa?
Tetangga: (wajahnya panik ) Oalah, Bu, saya kira ada kebakaran lho, kok asapnya kemana-mana
Yak, sejak saat itu kami sekeluarga nggak pernah lagi bikin makanan yang dibakar-bakar daripada dihujat tetangga :))

Jadi kesimpulannya, apa ada rumah yang bersedia 'dibakarin'? Nanti saya yang bikin satenya deh!

Sataychan
Jalan Besar Ijen, Malang
Harga: Rp. 2.000 - Rp. 18.000
Jam buka: mulai jam 18.00
Instagram: http://www.instagram.com/sataychan

Build Your Online Presence #1: Memperluas Reachability di Social Media

$
0
0
3 tahun yang lalu, secara impulsif saya tiba-tiba jadi rajin menulis di blog ini. Setelah melongok tabungan, saya memutuskan untuk membeli domain .com untuk blog saya. Yah, ada yang berkomentar, "Halah, sok amat sih, di .com-in segala. Situ artis?" Wah, padahal nggak segitunya sih, saya cuma pengen punya kenang-kenangan akan keberadaan saya di dunia maya. Itu saja.

Siang ini saya membaca data dari Newsroom Facebook yang menyebutkan, per Desember 2016 lalu jumlah pengguna Facebook ada 1,86 milyar users di seluruh dunia. Sementara pengguna Instagram ada 600 juta users per Januari 2017. Twitter, yang lebih dulu hadir daripada Instagram, harus berpuas di angka 318 juta users per kuartal ke-4 2016. Tapi, tetap, jumlah users yang sangat banyak, membuat kita berasa cuma debu di telinga Horton si Gajah ya?

Hears whooo? | Image taken from giphy.com

Jutaan users itu 'memaksa' kita untuk punya karakter supaya mudah ditemukan. Waduh, kok berat Wind? Nggak usah kejauhan mikirnya, karena sebetulnya kita bisa memperluas reachability di social media dengan 3 cara ini:



Pilih ID/Username yang mudah diingat dan dicari

Beruntunglah yang punya nama asli unik, atau paling tidak nggak ada yang kembar dengan nama kita. Ternyata nama saya pun masih belum ada yang menyamai, jadi tidak susah buat saya untuk 'memarkir' username 'Winda Carmelita' di berbagai platform social media yang saya miliki. Tapi, kalau namanya tipikal nama sejuta umat, misalnya nih teman saya 'Sekar Arum' atau 'Riski Amalia', ada berapa ribu orang di Indonesia bahkan di dunia ini yang punya paduan nama yang sama? Wah, itu PR banget untuk mencari nama yang unik, mudah diingat dan dicari. Untuk poin ini, kita bolehlah mencontek Awkarin atau Anya Geraldine -- yang mana nama aslinya ternyata adalah Nur Amalina Hayati .. Hayoloh!

Seragamkan ID/Username di semua platform

Pernah punya pengalaman sebagai mimin yang harus tag-tag-in banyak band dalam suatu acara, bikin saya sempat ngos-ngosan kalau harus mencari username band-band pengisi acara di Instagram. Di Instagram, user ID-nya beda dengan yang di Facebook dan Twitter. Bahkan, hanya untuk tanda atau karakter seperti spasi atau titik (kalau di Instagram) yang berbeda antar platform itu sometimes bikin geregetan lho. 

Itu baru saya sebagai mimin. Lha ya apa kabar buat promotor musik atau event organizer atau anak-anak agency yang pengen mencari tahu profil seseorang, dengan tujuan akhir berbisnis. Pusing duluan Kak. Makanya itu, penting buat menyeragamkan ID atau username di semua platform supaya mudah dicari.

Cantumkan kontak bisnis yang jelas

Mengundang seseorang ke rumah, tapi nggak ditunjukin rumahnya di mana. Hampir sama seperti itulah ibarat mereka yang menjual jasa dan karya di social media tanpa memberi keterangan ke mana bisa menghubungi secara detil. Beberapa waktu yang lalu saya sempat mencari beberapa influencer di Instagram. Kebanyakan sudah mencantumkan kontak bisnisnya, baik pakai fitur IG for Bussiness maupun ditulis di bio. Tapi, masih banyaaaaak banget yang belum melakukan ini. 

"Kan gampang, tinggal dikomen aja, 'Boleh minta e-mailnya? via DM" Untuk selebgram-selebgram, dengan banjir likes dan comment bisa sampai ribuan setiap post, sepertinya kecil kemungkinan mereka aware dengan pesan-pesan yang masuk. 

Jadi, cantumkan saja kontak bisnis yang jelas dan biarkan mereka yang ingin bekerja sama denganmu menemukan dan menghubungi dengan mudah.

Baca Juga: Let Your Tweet Speak Your Music

Tulisan ini saya sampaikan berdasarkan pengalaman saja. Punya tips yang lain? Boleh banget, sampaikan saja di kolom komentar di bawah, nanti akan saya tambahkan di postingan ini :)

Bersambung ke part selanjutnya.

Tulisan ini merupakan bagian dari penyampaian materi Winda Carmelita untuk Record Store Day 2017 - Malang, 22 April 2017.



Cerita Tentang Pangsit Rp. 3 Ribuan dan Hari Terbokek Sedunia

$
0
0
Seringkali kita mengukur orang lain dari kacamata kita, dan melupakan seperti apa mereka bekerja keras. Ibaratnya, kita hanya melihat saat mereka "berpesta", tapi tak menyadari sebelum "berpesta" ada hal-hal yang harus mereka bayar untuk kesenangannya (setidaknya, menurut kita "kesenangan", tapi buat mereka itu adalah "penghargaan").

Bukan sekali dua kali ada saja yang berpikir bahwa, "Enaknya ya situ makan-makan mulu, hidupnya kayak hedon melulu. Kita 'mah boro-boro ..." Padahal 'kan kita tidak pernah tahu bagaimana kalau seseorang sedang dilanda Hari Paling Bokek Sedunia?

Saya punya ceritanya Hari Paling Bokek Sedunia bareng dengan teman yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri. Rendy, namanya. Suatu hari, tepatnya satu hari Minggu di tahun 2015, kalender masih menunjukkan tanggal belasan, tapi dompet kami bolehlah diibaratkan seperti Mas Caleb Followill: tampak luar cakep, tapi 'dalemannya' gersang, kering dan serak ... Yah, silakan dibayangkan sendiri lah ...

Image taken from giphy.com
Seingat saya, hari Minggu itu saya ngeyel minta diajarin Google Analytic sama Rendy. Tapi ternyata saya belum isi pulsa buat modem di rumah. Yowis, Rendy bilang, "Yo wis Cus, ojo koyo wong susah, nyari tempat sing wifi-ne banter." Kenyataannya, "Ancene aku wong susah iki, gak ada duit buat ngafe-ngafe, pulsa modemku abis."

Berhubung kami (dulu) bekerja di kantor yang sama, akhirnya kami memutuskan ke kantor saja memanfaatkan WiFi sekalian mengerjakan satu-dua report yang belum selesai (walau gak ada duit lembur ... karyawan "teladan" yah :| ). Tapi, sebelum ke kantor, saya kudu jemput Rendy yang gak ada motor. Bensin tipis dan laper. Komplitnya ... Di jalan, kami melihat sebuah gerobak pangsit mie dan saya nyeletuk, "Asline aku luwe iki ..." Rendy pun menyetujui,"Podo ... Makan a wis, urunan."

Beli pangsit mie sampe urunan, ya ampun, betapa "betapanya" kami ya :))

Diputuskanlah kami untuk makan pangsit mie pinggir jalan di daerah Pasar Besar itu. Jadi, di Malang tersebutlah pangsit mie yang harganya sangaaaaaaaat murah yaitu Rp. 2 ribu-an. Yah, kalau sekarang sih sudah Rp. 3 ribu - Rp. 4 ribuan, pokoknya sangat murah lah. Itu pangsit mie beneran seporsi lho, taburan ayam keringnya pun ya berasa ayam walau kami sendiri ragu itu ayam KW jenis apa kok bisa bikin harga pangsit mienya tetap murah. Mungkin sih itu tahu yang dikeringin, 'kan rasanya gak jauh beda sama topping ayam pangsit mie sungguhan :))

Singkat cerita, kami makan pangsit mie Rp. 3 ribu-an sambil minum es degan satu gelas Rp. 2 ribu. Masa bodo lah sama kebersihannya, pokoknya kami berdua udah lapar dan kere banget. Total 'kegaduhan' itu ... yah, bisa ditebak, cuma Rp. 5 ribu!

Image taken from giphy.com

"Sumpah, aku gak pernah se-kere iki. Kudu diiling-iling yo lek wis sukses, kita pernah makan pangsit mie ae sampe urunan ngene ..." *sambil ngeliatin jalanan dan orang-orang yang wira-wiri di pasar

Sekarang kalau lagi pegang duit dan bisa makan enak, tepatnya makan pangsit mie yang mahal, saya selalu ingat kejadian itu. Beyond of that story, itu masa-masa sulit buat saya (dan mungkin juga buat Rendy) karena kami lagi sama-sama ada pergumulan batin masing-masing. Tapi masa-masa itu bisa kami jalani dengan lumayan mudah karena banyak hal yang bisa ditertawakan dan di-cengenges-i bersama.

Tiap makan pangsit mie, selalu inget kejadian Hari Paling Bokek Sedunia | Image taken by Winda Carmelita
Kejadian-kejadian seperti ini akan selalu saya ingat, supaya kalau sedang bahagia, nggak pernah lupa saat susah, dan dengan siapa kita berbagi, dibagi dan terbagi.

Bersama Snowy, eh, Rendy ... 
Oh ya, mau tahu plot twist dari kejadian ini?

Tiba-tiba Rendy merogoh saku dan mengeluarkan duit Rp. 20 ribu. "Sik, Cus, aku tuku rokok sik!"

Sialan, ternyata dia tetap punya duit buat beli rokok! -_-"

***

Bonus cerita:

Pada suatu sore, Rendy bad mood karena tiba-tiba HP-nya gak bisa beroperasi karena habis diutek-utek sendiri softwarenya. Dia bingung, karena semua kerjaannya ada di HP itu dan ya, biaya servisnya lumayan. Sambil nunggu dibetulkan, kami makan dulu di sebuah depot legend di Malang namanya Hok Lay.

Rendy: "Cus, aku pesenno lumpia 2 yo, sing goreng ambe basah."
Winda: (nulis pesenan)

Gak lama kemudian, yang datang adalah 2 porsi lumpia goreng dan basah yang mana totalnya ada 4 buah.

Rendy: (ngamuk kayak Godzilla) "Lho kok 4! Kon mesen o aku piro he!"
Winda: "Lha, katamu 2 seh, iku lak 2!"
Rendy: "Maksudku 2 biji, siji basah, siji goreng!"
Winda: "Ngook, gak jelas perintahmu!"
Rendy: "Duh, kon iki lo Cuss! Ngene iki lak metu duit akeh maneh aku!"
Winda: "Ojok rame ae, iyo, iyo, dipangan bareng -______-"

Pusing saya harus ngabisin lumpia segini banyak

Noodle Obsession: 5 Kuliner Bakmi Medan Enak Yang Bikin Ngiler

$
0
0
Akhir-akhir ini saya lagi suka-sukanya masak. Jadi hampir setiap hari saya berkelana dari satu blog ke blog yang lain, satu resep ke resep yang lain dan pastinya, satu video ke video yang lain. Seriusan ini kegiatan yang kayaknya remeh, tapi kalau dilakukan terus-menerus bakal bikin emosi saya memuncak soalnya pengen banget segera ngacir ke dapur di rumah.


Dari kegiatan berwisata kuliner di dunia maya itu, beberapa kali saya membaca review soal kuliner-kuliner berbahan mie. Banyak orang menyebutkan kalau Medan itu surganya pecinta mie, apalagi bakmie. Wah, ini tempatku banget! Mungkin kalau saya ditinggal seminggu di Medan pulang ke Malang udah kayak babi jalannya menggelinding, apalagi ‘kan saya sukanya memang makan yang berbabi-babi. Dan Medan ini benar-benar menjanjikan kebahagiaan duniawi itu, setidaknya buatku. Hahaha …


Sayangnya, saya belum pernah ke Medan. Ya waktunya aja sih yang belum mengijinkan. Tapi paling nggak saya mau mencatat aneka kuliner bakmi di Medan yang legendaris dan cicip-able, berdasarkan dari berbagai sumber.


Mie Pangsit Akun



Saya ngeliat foto-foto yang mention tempat ini, semuanya menunjukkan karakter mie yang sama yaitu mie keriting. Gak tau kenapa di otak saya ini kayak terpatri kalau mienya keriting tebal sama toppingnya kering agak manis itu pasti bakmienya enak. Nah, mie pangsit Akun ini karakternya kayak gitu. Plus ada irisan cha siunya. Aduh, laper!!


Bakmie Khek Selat Panjang


A post shared by Bak Mie Khek Kuliner Medan (@bakmiekhekselatpanjang) on


Pas cari-cari bakmi Khek Afung di Google, ternyata banyak juga yang menyebutnya bakmi Khek Selat Panjang. Mienya bukan tipe mie yang tebal-tebal kayak mie pangsit Akun di atas, lebih ke mie tipis biasa. Tapi ya Bukkk, di setiap foto yang saya lihat selalu memamerkan bakmie yang toppingnya melimpah dan mienya berminyak. Nafsu makan saya langsung melonjak 32542136521345621 kali lipat.


Bakmie Bangka

Image taken from Makanmana.net
Konon Bakmi Bangka ini bakmie legendaris, sudah ada sejak tahun 1963 sampai hari ini masih eksis. Pastinya ya rasanya sudah gak diragukan lagi, soalnya bertahan lebih dari 40 tahun lho. Kalau dari fotonya, keliatan banget ini mienya homemade dan dibikin cuma sama bakmi Bangka-nya. Soalnya mienya agak butek-butek gitu, khas mie homemade buat bakmi Chinese Food yang enak, menurut saya lho ini.

Dan kayaknya memang Jalan Bangka ini surganya per-mie-mie-an. Abisnya hampir semua postingan bakmi Medan itu berasal dari Jalan Bangka T___T


Mie Tiongsim


A post shared by renny (@renny.wong) on


Astaga, godaan macam apalagi ini .. Yang pasti godaan berbentuk mie babi hahaha … Konon di Mie Tiongsim ini jenis mienya yang tipis-tipis. Dari banyak review bikin saya pengen nyeruput kaldu babinya yang keliatannya ‘rich’ banget.


Bakmi Hock Seng


A post shared by Loa Edwin (@edwinloa) on


Di Malang saya nggak pernah nemu bakmi macam gini. Kalau di bakmi Hock Seng, isinya komplit dan melimpah. Kata teman saya, topping di-bakmi-in bukan bakmi di-topping-in. Soalnya telur kecap, daging, gorengan bakso (atau kekkian) kayak ditumplek-blek di atas bakmienya. Whoaaa! Apa aku buka depot sendiri yang bikin bakmi kayak gini di Malang ya? *mulai otak bisnisnya cepet kalau soal beginian*



Rata-rata mie yang seperti ini nggak kutemukan di Malang. Kalau di Malang adanya ya bakmi yang “bakminya wong Jowo”, kecapnya banyak dan berminyak. Kecapnya nempel di mienya. Kalau nggak ya pangsit mie atau cwi mie. Yah saya suka semuanya sih, tapi sungguh perbedaan memaknai terma “bakmi” di Malang dan di luar Malang sering bikin saya jadi kebingungan sendiri kalau ada orang dari luar kota bertamu ke Malang dan minta cicip “bakmi terenak di Malang”. Lha, adanya cuma cwi mie.



Dari bakmie ke doa-doa remeh dan harapan dibayarin tiket PP plus bobo di hotel murah yang nyaman di Medan


Cicipin kelima bakmi Medan di atas itu bisa dibilang jadi salah satu food obsession saya. Yah semoga nulis begini, berdoa dalam hati, kemudian dikabulkan Tuhan. Lho ya siapa tahu lho, tetiba ada utusan berangkat ke Medan, tiket pesawat PP dibayarin. Boleh, Pak, Bu sekalian sama hotelnya. Tapi kalau pun nggak dibiayain sekalian sama akomodasi sebetulnya sekarang juga nggak takut dan bingung sih, ‘kan bisa booking hotel secara online yang praktis via web atau aplikasi Android dan iOS, sepert Airy Rooms. Kehabisan kamar di satu hotel, masih banyak kamar di hotel lain karena Airy Rooms jumlah properti hotelnya banyak dan lagi mudah ditemukan. Selain itu, sebagai anak cashless, sistem pembayaran fleksibel via bank transfer atau CC bakal memudahkan. Yeah, I love cashless hahahaha … Lha masak ke mana-mana kudu sangu duit segembol-gembol ‘kan nanti malu kalau ketahuan saya anaknya raja minyak (jelantah). So, Airy Rooms bakal membantu banget orang-orang malas repot tapi pengen enak seperti saya :p


bakmi medan, bakmie medan, resep bakmi, resep bakmie, kuliner bakmi di medan, hotel murah di medan, tiket pesawat medan, mie pangsit akun medan, selat panjang, bakmi khek selat panjang,bakmi bangka, mie terenak di malang, bakmi terenak di malang, mie tiongsim medan, bakmi hock seng medan, bakmi jl wahidin medan, bakmi jalan bangka medan, bakmi khek, bakmi khek afung medan, bakmi afung medan, bakmi akun medang, resep bakmi goreng, bakmi babi, mie babi, mie instan babi, kuliner non halal medan, kuliner halal medan, airy rooms, booking airy rooms, airy rooms medan, airy rooms jakarta, airy rooms malang, airy rooms surabaya, airy rooms bandung, kwetiau, go food, go pay, go jek,
Wah ini, ada hotel Airy di daerah Selat Panjang, mulai Rp. 200ribuan pula

Oh iya, jangan lupa ya saat ini juga lagi ada promo mudik di Airy Rooms. Mantap loh diskonnya sampai 50%. Cuma sampai 30 April saja. Buruan pesen sebelum kehabisan. Info lebih lanjut bisa kunjungi ke halaman promonya ya.


bakmi medan, bakmie medan, resep bakmi, resep bakmie, kuliner bakmi di medan, hotel murah di medan, tiket pesawat medan, mie pangsit akun medan, selat panjang, bakmi khek selat panjang,bakmi bangka, mie terenak di malang, bakmi terenak di malang, mie tiongsim medan, bakmi hock seng medan, bakmi jl wahidin medan, bakmi jalan bangka medan, bakmi khek, bakmi khek afung medan, bakmi afung medan, bakmi akun medang, resep bakmi goreng, bakmi babi, mie babi, mie instan babi, kuliner non halal medan, kuliner halal medan, airy rooms, booking airy rooms, airy rooms medan, airy rooms jakarta, airy rooms malang, airy rooms surabaya, airy rooms bandung, kwetiau, go food, go pay, go jek,


Jadi, setelah postingan yang panjang lebar ini, apa kesimpulannya? Yak, Anda benar, saya lapar! Sebentar, mau pesen kwetiau via GoFood dulu :”)))

Resep Tahu Cabe Garam

$
0
0

resep tahu, resep tahu cabe garam, tahu cabai garam, resep tahu cabai garam, menggoreng tahu, tahu pong, tahu kediri, tahu crispy,
Tahu cabe garam | Image taken by Winda Carmelita
Lagi suka mencoba masak-masak sesuatu yang biasanya saya makan di restoran dan diduplikasi di rumah. Kadang suka kesal sendiri soalnya, ini makanan harganya mahal banget seporsinya kalau di restoran. Padahal bahan bakunya murah, seperti misalnya tahu cabe garam ini. Cuma tahu digoreng, dilumuri bumbu bawang putih sama cabe dan garam. Tapi kenapa harganya mahal sampai Rp. 15-20 ribuan.

Oh, iya yang mahal pajak sama branding restorannya :"(

Beberapa waktu yang lalu makan tahu cabe garam sambil meeting, kemudian kok laparnya jadi gak main-main. Pengen nambah nasi putih, tapi nggak dijual di cafenya. Ah, saya jadi kebayang-bayang makan tahu cabe garam sama nasi putih panas kebul-kebul. Sudah, kita masak aja sendiri di rumah!

resep tahu, resep tahu cabe garam, tahu cabai garam, resep tahu cabai garam, menggoreng tahu, tahu pong, tahu kediri, tahu crispy,
Image taken by Winda Carmelita

Bahan (seperti biasa, tanpa takaran ya):
Tahu putih
Bawang putih (sebagian untuk digoreng, sebagian untuk ditumis)
Bawang merah
Cabe rawit merah dan hijau
Cabe keriting
Daun bawang

Bahan lapisan tahu:
Tepung terigu
Bubuk bawang putih
Tepung tapioka

Bumbu lain:
Garam
Penyedap rasa

Cara membuat:
  1. Rebus tahu dalam air mendidih, beri 1 sendok garam. Angkat, tiriskan, potong dadu.
  2. Bumbu lapisan tahu: Campur tepung terigu dengan tepung tapioka. Perbandingannya 2:1. Untuk bumbunya, bubuk bawang putih, garam dan penyedap rasa.
  3. Pastikan tahu kering setelah direbus. Gulingkan ke dalam bumbu tepungnya sampai terbalur sempurna.
  4. Goreng tahu dalam wajan berisi minyak panas tapi apinya kecil saja biar nggak kebrangas. Jangan keburu-buru dibolak-balik, biarkan sampai tepungnya matang di satu sisi. Baru dibalik.
  5. Angkat saat tahu sudah berwarna kuning keemasan. Sisihkan.
  6. Bumbu cabe garam: Rajang bawang putih secukupnya, goreng dalam minyak panas. Gorengnya yang cepat ya, sambil terus diaduk-aduk supaya bawang putih nggak gosong dan jadi pahit.
  7. Dengan menggunakan minyak bekas menggoreng bawang putih tadi + sedikit mentega, tumis bawang putih mentah, bawang merah dan daun bawang. Tumis sampai aromanya keluar. 
  8. Saat bumbunya akan kering, masukkan tahu ke dalam wajan. Tambahkan bawang putih gorengnya. Aduk-aduk sampai bumbu tercampur dengan tahu.
  9. Koreksi rasa. Angkat, sajikan.
Modal bikin ini cuma Rp. 10 ribu, bisa dapat 2 porsi seperti foto di atas. Dimakan berdua buat sarapan sama makan siang, plus nasi putih panas. Nambah dua kali dong :))



Resep Bala-Bala Tahu dengan Sambal Kecap Bawang

$
0
0
Meskipun banyak yang bilang, makan gorengan itu gak baik, tapi ... gak bisa dipungkiri melawan godaan gorengan itu susah banget. Lebih susah daripada disuruh berhenti ngeliatin koleksi lipen terbaru :')

resep bala-bala, resep gorengan, bala-bala tahu, resep weci, weci goreng, sambal bawang, sambal kecap, sambal bawang kecap, sambal kecap bawang,
Bala-bala tahu sambal kecap | Image taken by Winda Carmelita
Salah satu gorengan yang mana gak bakal cukup cuma makan satu buah adalah bala-bala tahu ini. Di Malang sih yang jualan bala-bala gak sebanyak yang jualan weci goreng. Yang bentuknya kayak begini, cuma ada di rumah saya. Percayalah, ini enak banget dimakan di segala suasana, mau panas atau udah dingin, semuanya tetap enak dan berpotensi besar ngabisin nasi di mejikjer :)) Ini resepnya:

resep bala-bala, resep gorengan, bala-bala tahu, resep weci, weci goreng, sambal bawang, sambal kecap, sambal bawang kecap, sambal kecap bawang,
Image taken by Winda Carmelita
Bahan bala-bala: (seperti biasa, gak pakai takaran ya, dikira-kira aja)

Tahu putih, pilih yang teksturnya padat
Kecambah 
Tepung terigu
Telur
Bawang putih (boleh pakai bubuk, boleh bawang putih mentah dihaluskan)
Daun bawang
Udang 
Bumbu penyedap

Bahan sambal kecap:

Kecap manis
Bawang merah
Bawang putih
Cabai merah besar
Cabai rawit
Jeruk nipis

Cara Membuat:

  1. Potong-potong tahu putih, goreng setengah matang. Sisihkan.
  2. Masukkan tepung terigu, telur, bawang putih, bumbu penyedap, telur, udang yang sudah dihaluskan. Tambahkan air, aduk-aduk sampai kental. Pokoknya adonan terigu ini harus kental banget karena kalau cair bakal gagal, jadinya rempeyek dong :))
  3. Setelah tahu mendingin, masukkan ke dalam adonan tepung.
  4. Dengan menggunakan centong besi, bulatkan dan goreng di dalam minyak panas hingga kuning keemasan. Angkat.
  5. Sambal kecap: Rajang kasar bawang merah, bawang putih, cabai merah besar dan cabai rawit. Campurkan ke dalam kecap manis. Kucuri dengan jeruk nipis. Aduk rata.
  6. Sajikan bala-bala tahu beserta sambal kecap bawangnya.
Gimana, udah habis berapa piring? :))


Boom! Sajian Pizza Enak "Secepat Kilat" dan Hemat di Luigi Boom

$
0
0
Klasifikasi makanan dalam hidup saya itu ada 2, yaitu "enak" dan "enak banget". Begitu pula klasifikasi orang-orang di sekitar saya kalau urusan lapar juga ada 2, yaitu yang sabar menanti dan yang "cranky". Saya sih tipe tengah-tengah tergantung jenis makanan yang dipesan dan tingkat kelaparannya, tapi kalau kamu tipenya gampang cranky kalau lapar dan nunggu makanan nggak datang-datang, kamu cocoknya ke Luigi Boom deh!

Buat kamu yang di Malang pasti nggak asing lagi sama Warung Luigi yang terletak di kawasan jalan Sanan. Nah, Warung Luigi sekarang punya "adik" yaitu Luigi Boom yang baru saja dibuka hari ini di Mall Dinoyo City.

Ditongkrongin Elbie | Image taken by Winda Carmelita
Berbeda dengan Warung Luigi yang konsepnya semi-resto, Luigi Boom ini berkonsep fast-food. Jadi pengunjung datang, langsung pesan dan bayar di kasir, cari tempat duduk dan makanan diantar deh. Karena fast-food, makanan dan minuman diantar cepat banget, nggak sampai 10 menit. Tapi nggak perlu khawatir makanan-makanannya nggak fresh ya, karena semua makanan dan minuman di sini dibuatnya sesuai order dan bahan-bahannya pun disiapkan hari itu juga. Kok bisa cepat? Ya karena manajemen waktu dan teamnya yang sudah cekatan ;)

Image taken by Winda Carmelita

Saya dapat kesempatan buat cicipin aneka menu Luigi Boom di pre-openingnya hari Minggu kemarin (30/4). Di depan kasir, saya melihat ke papan menunya. Ada aneka calzone, roundpizza, pizza hot stone yang disajikan di atas batu panas untuk mempertahankan suhunya dan aneka camilan seperti churros. Untuk minumnya, ada macam-macam frappe, soda bahkan ada espresso.

Kalau soal rasa sih, nggak usah diragukan lagi ya, Luigi Boom kualitas rasanya sama dengan kakaknya kok. Selalu meriah dan royal toppingnya, rotinya tipis tapi empuk dan bumbunya berasa, nggak hambar. Sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Baca Juga: Mabuk Pasta dan Pizza Berkat The Hunger Box Warung Luigi

Untuk harganya, terjangkau lho. Aslik! Buat calzone dan pizza dimulai dari Rp. 25 ribu saja. Satu buah calzone itu kalau dipotong bisa sekitar 5-6 slice. Pizzanya dapat 8 slice. Seriusan, dimakan orang tiga dengan satu calzone, satu pizza hot stone, satu churros dan masing-masing satu minuman, rasanya perut mau meledak. Eh, ditawarin pula nambah es krim. Aduh, nanti adek gendut, Kak~~ *geol-geol.

Strudel Pizza | Image taken by Winda Carmelita

Ngobrol-ngobrol sama pihak manajemen Wijatama Suksesindo, manajemen yang membawahi Warung Luigi, Luigi Boom, Warung Grogol dan Pizzalicious (Jogja), ternyata konsep Luigi Boom ini memang pengen menyentuh mahasiswa yang populasinya banyak di sekitaran Mall Dinoyo City. Apalagi sekarang di Mall Dinoyo City itu ada bioskopnya, jadi Luigi Boom menyediakan tempat nongkrong sebelum atau sesudah nonton dengan harga terjangkau tapi rasanya juga bisa "dipertanggungjawabkan". Cocok banget lah, tiap pulang nonton memang suka cranky karena kelaparan 'kan? *Iya~~ terdengar sahutan dari dalam perut*.

Baca Juga: Luigi's Warung Italia

Nah, kalau kamu pengen pizza tengah malam, nggak usah bingung lho. Karena Luigi Boom ini buka dari jam 10 pagi sampai dengan jam 2 pagi! Iya, seriusan jam 2 pagi masih buka lho. Yang baru datang dari luar kota atau baru turun abis dugem dari Batu, cari ganjalan perut yang kenyang, murah dan enak, saya rekomendasikan buat ke Luigi Boom. Dan selamat terjerembab dalam lembah kekenyangan yang sebenar-benarnya ~

Hot stone pizza Carbonara | Image taken by Winda Carmelita
Oh iya, kemarin saya baru datang langsung dibisikin sama Elbie, sang penjaga kandangnya Luigi Boom nih. Kalau kamu bisa mengumpulkan 6 gambar slice pizza yang tersebar di beberapa lokasi di Malang, seperti di gambar berikut ini, kamu bisa mendapatkan satu pan pizza gratis. Apah? Cuma satu pan pizza aja kurang? Oke deh, Elbie bilang, yang bisa mengumpulkan 6 gambar slice pizza tersebut, selain dapat satu pan pizza, juga bisa dapat satu smartphone Android. Uwuwuuwuw~

Collect the slices! | Image taken by Winda Carmelita
Mumpung masih ada promo beli 1 dapat 1 sampai tanggal 7 Mei 2017, yuk merapat ke Luigi Boom dan silakan godain Elbie dan gadoin pizza sepuasnya~

A post shared by LUIGI BOOM (@luigiboom.id) on



Luigi Boom
Mall Dinoyo City front area lantai 1 (naik dari tangga hitam luar mall)
Jam buka: 10.00 - 02.00




Cerita Ketemu Teman Lama: Fifan, Atlesta dan Kejutan Tak Terduga

$
0
0
Minggu lalu, dalam sesi rumpian sama Mbak Nana, kami membahas orang-orang yang kami kangeni dan kami lama gak dengar kabarnya. Salah satunya adalah Fifan. Fifan ini adalah ‘otak’ dibalik Atlesta. Kalau kamu mengamati musik, pasti sudah nggak asing lagi sama Atlesta. Dibilang grup ya grup, dibilang solo ya solo. Apa ya sebutan buat Atlesta ini? Ya gampangnya Atlesta adalah alter-nya Fifan, begitu ..
Setelah rumpian itu, kok ya aku dipertemukan dengan Fifan di Record Store Day (22 April 2017). Sumpah, melihat Fifan senyam-senyum duduk di sebelah Rangga aku misuh dalam hati. “Jasik, arek iki mari dirasani :))”. Entah berapa lama kami gak ketemu Fifan, bahkan gak denger kabarnya. Oalah, Fan! 
Gak lama setelahnya kami bertukar nomor. Sialan ‘kan? Kayak baru kenal aja, padahal dulu kami pernah wasapan. Berarti fix kami sangat lama gak ketemu.
Hari Senin kemarin, tetiba aku diwasap sama Teja. Mewakili Atlesta, Teja mengundang untuk hearing session album terbaru Atlesta yang bakal dirilis Juli 2017. Aku langsung mengalami “Deg!” momen karena ... kok sepertinya sudah diatur sama Tuhan: rasan-rasan Fifan -- mbatin kabarnya gimana -- ketemu Fifan -- "kejutan"
Ternyata ‘menghilangnya’ Fifan karena dia lagi semedi untuk menyiapkan album ketiganya. 

atlesta shovia, atlesta malang, atlesta mp3, atlesta band,
Image taken from instagram.com/ganesia.ardi
Bareng Banana, kami antusias banget menghadiri intimate hearing session kemarin. Yang diundang satu batch dengan kami adalah Miki alias Zaki, yo konco dhewe golongan lu-lagi-lu-lagi :)) Pengen kayang rasanya ~
Sepanjang hearing session kami mendengarkan 14 materi lagu, menginterpretasi, membayangkan suasananya, nuansanya, ngakak, garap-garapan, menyerbu nasi goreng dan bakmi tanpa malu-malu. Akrab, hangat dan benar-benar intim!
Bersama-sama, kami semua akan bersiap untuk mengapresiasi album baru Atlesta yang semakin ‘matang’ di bulan Juli nanti. Intip singlenya yang sudah mengudara berjudul Shovia ya. 

Ada komentar? Album Gesture ini bakal jadi album terbrengsek yang pernah dibikin arek Malang yang menurutku sudah gak cukup lagi hanya dikenal sebagai arek Malang. Setelah hearing session itu kami terngiang-ngiang dan mangkel pol karena ... yah, karena kami diteror oleh teror audio yang gak boleh kami dengarkan sampai nanti bulan Juli 2017. Bayangkan, betapa mangkelnya. Mungkin aku menulis seperti ini juga bikin kalian mangkel karena ... “Duh, spoiler!”

Komentar kedua? Nasi goreng rekomendasimu temenan enak, Fan! :))) #Pancet
... sudah sampai sini saja bocorannya ya ;) Selanjutnya yang terekam mata kamera Mbak Dewi Ratna:

My Skin Story: Cerita Tentang Skincare Murah Meriah Yang Bikin Kulit Sehat

$
0
0
Waktu zaman kuliah awal-awal, sekitar tahun 2009-an, seingat saya lagi ngeboom perawatan-perawatan kulit pakai krim dokter. Katanya sih krim dokter, tapi ternyata dokternya nggak ada alias fiktif.

Parahnya, banyak banget cewek-cewek yang mau-maunya aja nemplokin krim-krim abal-abal ini ke wajahnya. Padahal nggak jelas siapa dokternya, siapa pabrik pembuatnya dan bahannya apa. Yang jelas dalam kasus ini cuma satu, wajahnya sudah pasti rusak deh. Pernah tahu 'kan cewek-cewek yang kulitnya mengkilap macam porselen, tapi tipis banget sampai kelihatan urat-uratnya. Itu karena krim-krim abal-abalnya mengikis kulit sampai lapisan paling bawah. Hyaaaah, ngeri lah ya, itu kulit ditipisin, ya kali lemak ditipisin gak papa :')

Nah, suatu hari ada teman saya tetiba nyeletuk, "Win, kamu pakai krim dokter apa?" Lha, saya tuh zaman SMA-kuliah nggak pernah pakai krim-kriman. Cuci muka aja jarang, lha wong sehari-hari kucel kumal kayak cempal dapur teronggok penuh jelaga tak berdaya di balik panci-panci dapur hahaha ..

Nah, pas kelar kuliah, saya ada 1 bulanan nganggur di rumah. Kegiatan saya cuma blogwalking dan terjebak dalam tulisan-tulisan soal masker dan skincare yang murah meriah tapi manjur. Karena anaknya nganggur, iseng lah saya coba-coba itu semua resep masker dan coba-coba beli skincare, ya kali ada yang cocok. Eh, ternyata memang beneran lho beberapa di antaranya manjur-jur-jur. Saya tulis di sini ya, siapa tahu di kamu juga cocok.

Cuci muka pakai air seduhan green tea

green tea
Image taken from thetruthaboutcancer.com

Tiap pagi saya minum green tea. Tapi green tea yang beneran daun ya, bukan matcha-matcha yang rasanya nyusu itu. Jadi, setelah diminum, daunnya saya peras lalu air sisanya saya pakai cuci muka. Diemin aja 5 menitan, kemudian bilas pakai air biasa. Ternyata manjur beneran karena sejak rajin cuci muka pakai air seduhan green tea ini, saya jadi jarang jerawatan. Eh kalau mau praktekin yang ini, jangan pakai air seduhan green tea yang sudah dikasih gula ya, nanti lengket dongggg ...

Scrubbing pakai kopi bubuk

coffee, coffee ground
Image taken from yourhouseandgarden.com

Jadi, di rumah saya itu adanya kopi bubuk semata-mata adalah buat ... gosok-gosok badan sama wajah alias scrubbing. Abisnya murah meriah terus baunya enak pula. Yaaa, siapa sih yang gak doyan sama aroma kafein walaupun nggak mengkonsumsinya. Nah, gosok-gosok badan sama wajah pakai kopi ini sudah saya lakoni sejak 3 tahun belakangan ini. Tinggal tambah minyak zaitun dikit kemudian gosok-gosok sampai dakinya hilang di lipatan-lipatan tubuh. Kalau buat wajah, gosoknya jangan kekencengan ya, kasihan kulitnya.

Kalau scrubbing seperti ini, efek aromanya bisa bikin hati tenang. Jadi makin lama mandinya :))) Yang penting, jangan kebablasan ya. Mentang-mentang harganya murah dan aromanya enak, terus scrubbing tiap hari. 2-3 kali seminggu aja cukup.

Maskeran pakai bedak dingin

bedak dingin
Image taken by Winda Carmelita
Keluarga saya dari pihak Papa banyak yang di Banjarmasin. Dulu pernah kirim bedak dingin yang berbutir-butir, terbuat dari beras, banyaaaaaaaaak banget. Saking banyaknya sampai dibagi-bagiin ke teman dan saya sendiri sampai lelah pakainya karena kok gak habis-habis sih. Untungnya sih bedak dingin ini nggak akan rusak asal nyimpennya tetap dalam keadaan kering.

Btw, masker bedak dingin ini memang efektif lho buat ngeringin jerawat. Apalagi yang baru numbuh gitu. Langsung timpa aja pakai bedak dingin 1-2 hari. Jerawatnya bisa kering. Tapi ya gitu, terkadang habis pakai masker ini kulit wajah saya rasanya gersang jadi harus buru-buru pakai moisturizer.

Nah, kalau dulu saya pakai skincare cukup dengan 3 cara di atas plus moisturizer dan sunscreen. Itu dulu ya, Ibu-ibu, waktu masih muda belia. Sekarang semakin tambah umur, bolehlah nambah sama krim malam dan beauty water. Tapi tetap kok, nggak beli ya mahal-mahal karena setahu saya kalau skincare itu 'kan yang penting kontinyuitasnya. Lha kalau beli skincare mahal, terus pas habis pas lagi kere hore, 'kan pasti berhenti tuh. Kasihan kulitnya Bu harus gonta-ganti skincare terus.

Intinya nggak peduli seberapa mahal atau murah skincaremu, yang penting adalah:

  • Konsisten rajin bersihin wajah sehabis berkegiatan. Jangan cuma dilap aja apalagi pakai tissue basah doang. Beneran bersihkan pakai micellar water (minimal) lalu cuci muka pakai face wash.
  • Jangan beli skincare (dan apapun produk kecantikan) abal-abal. Belilah di drugstore atau toko kosmetik yang terpercaya. Do research first. Wajahnya cuma satu, jangan dipertaruhkan dengan beli skincare yang nggak jelas. Kalau ada masalah, wajahnya nggak bisa ditukar unless you have poker face sih #lho #eh.
  • Sesuaikan sama isi kantongmu. Masih berhubungan dengan poin nomor dua sih, pokoknya jangan lah mempertaruhkan wajah yang cuma satu dengan sok-sokan pengen beli produk kelas wahid, tapi KW-annya. Lhaaaa, buat apaaaah ...
Jadi begitu ceritanya, Ibu-ibu. Kalau biasanya kamu maskeran alami pakai bahan apa sih?



Resep Ayam Goreng Telur Asin

$
0
0

resep ayam saus telur asin, ayam telur asin, ayam saos telur asin, ayam saus telor asin, udang telur asin, cumi telur asin, ayam goreng saus telur asin, ayam goreng telur asin, resep telur asin, resep telor asin, memilih telor asin, membuat telur asin, cara membuat telor asin, labore malang, rice bowl, telur setengah matang, kuliner telur asin di jakarta, kuliner telur asin surabaya,
Ayam Goreng Telur Asin | Image taken by Winda Carmelita

Makanan dengan saus telur asin di Jakarta rupanya benar-benar jadi wabah ya. Sepanjang saya scrolling akun IG para foodies yang domisilinya di Jakarta, selalu ada foto yang "apa-apa di-telur asin-in." Tapi di Malang, sepertinya nggak se-hype itu walau sudah mulai banyak yang menjual menu ini.

Saya sempat makan rice bowlayam goreng telur asin yang menurut saya enak itu di Labore. Bersama dengan saus telur asin dan ayamnya, disajikan telur mata sapi setengah matang. Jadi begitu dibelah, lelehan telur setengah matangnya yang creamy itu gurih sekali kalau bercampur sama nasi dan bumbu. Seriusan, nulis ini aja saya bayangin momen itu, apalagi makannya habis dorong mobil yang mogok karena remnya nyakot pas di lampu merah depan Masjid Sabililah, Blimbing :")

Berhubung sayang duitnya ya Bu, kalau tiap-tiap pengen masakan telur asin kudu beli dulu di cafe, saya coba bikin sendiri ayam goreng telur asin di rumah, berkat video dari chef ganteng kesayangan para crunchy mom se-Indonesia Raya, yaitu chef Yuda Bustara, dan modifikasi dari cookpad.

Bahan: (seperti biasa, tanpa takaran ya)
Dada ayam, fillet
Telur asin (saya pakai 3 butir, diambil kuningnya saja)
Susu UHT putih, tawar
Tepung terigu
Tepung tapioka
Bawang putih
Bawang merah
Bawang putih bubuk
Cabe merah keriting
Cabe rawit
Merica
Daun bawang
Mentega

Cara membuat:

  1. Rebus dulu dada ayam. Potong dadu atau fillet, terserah aja.
  2. Tepung bumbu basah: Campur tepung terigu dengan bawang putih bubuk, garam dan merica. Pakai air es untuk mengencerkan tepungnya. Aduk sampai kekentalannya pas.
  3. Tepung bumbu kering: Campur tepung terigu dengam tepung tapioka, bawang putih bubuk, garam, merica dan penyedap rasa.
  4. Celupkan dada ayam ke tepung bumbu basah baru ke yang kering, bolak balik sampai terbalur rata.
  5. Panaskan minyak di wajan dengan api kecil. Goreng ayam. Awalnya akan melekat satu sama lain, tapi kalau sudah kering bakal terpisah dengan sendirinya kok. Goreng sampai kuning keemasan. Tiriskan.
  6. Saus telur asin: Haluskan kuning telur asin dengan sedikit susu. Pokoknya jangan keenceran ya, kental aja, nanti bisa dikoreksi waktu sudah dimasak.
  7. Tumis bawang merah dan bawang putih dengan mentega. Setelah harum, masukkan daun bawang. Lalu, masukkan cabe-cabean ((CABE-CABEAN)) sampai aromanya keluar.
  8. Tuang telur asin ke dalam tumisan. Tunggu sekitar 2 menit sampai keluar 'minyak' telur asinnya, aduk-aduk terus supaya nggak gosong. Tambahkan sedikit garam dan penyedap.
  9. Masukkan ayam yang sudah digoreng ke dalam saus telur asin. Diaduk sampai bumbunya tercampur rata dengan ayam gorengnya.
  10. Koreksi rasa. Angkat. Sajikan

Kalau kata teman saya, Steffani, masakan per-telur asin-an di Malang ini ada yang menyaru sebagai telur asin, padahal juga nggak 'asin', malah manis. Nah lho.. Ya sudah, daripada tertipu-tipu, mending bikin sendiri deh ;)

Tentang Jam Tangan: Modelnya, Harganya Atau Prioritas Waktunya?

$
0
0
Beberapa waktu yang lalu, saya mengalami 'serangan jantung' kecil gara-gara jam tangan saya yang warisan dari Mama itu tiba-tiba mati total. Awalnya saya kira sih ini gara-gara baterenya habis. Saya bawa lah itu jam mungil ke toko jam. Eh kata tukangnya, ini yang rusak mesinnya. Rusak total. Heran juga sih, karena 'kan saya pakai tiap hari. Istilahnya 'kena udara', tapi kok bisa rusak juga. Yaaah, namanya juga barang dipakai ya.

Otomatis, sekarang saya cuma punya satu jam tangan. Jam tangan Casio the one and only yang saya miliki hasil dari ngeblog alias dapat gratisan hahahahak ... Jam tangan ini bukan jam mahal, harganya pun nggak nyampai Rp. 300 ribu. Tapi setiap lihat jam ini, saya jadi ingat cerita di baliknya, betapa excitednya saya waktu memutuskan menimang jam dan lebih-lebih cerita bagaimana saya bisa mendapatkannya lewat sebuah e-mail yang jatuh dari langit :'))

smartwatch, apple smartwatch, asus smartwatch, leather strap, nylon strap, jam tangan casio, moto smartwatch, jam tangan murah,
Murah, tapi ceritanya 'mahal' | Image taken by Winda Carmelita

Karena jam warisan dari Mama itu rusak dan biaya servisnya hampir sama dengan beli jam baru lagi, ya sehari-hari saya pakai jam tangan warna putih ini. Ngelihat modelnya, iya, ini nggak cocok kalau buat ke pesta karena too sporty. Hasrat buang-buang duit keluarlah dalam hati saya *AkuMerakYangSombong dan pada suatu sore tenggelam lah saya dalam kegiatan scrolling-scrolling online shop nyari jam tangan 'baru'.

1 .. 2 jam .. Rasanya pengen beli semua jam yang ada di katalog online itu. Tapi ya kali saya duitnya tinggal download macam istri cukong pelabuhan *eh istri cukong pelabuhan duitnya gak download juga sih -_-"* Saya jadi kebingungan sendiri, harus beli jam tangan kayak gimana yang kira-kira wearable dalam segala suasana dan acara. Gak kebesaran, gak terlalu 'macho' tapi ya bisa lah dipakai buat santai-santai nggak krincing-krincing gitu. Nah, ternyata beli jam tangan itu jangan impulsif, tapi harus inget kebutuhannya buat apa (selain memang buat ngeliat waktu sih ya)

Bentuk kepala jam tangan


smartwatch, apple smartwatch, asus smartwatch, leather strap, nylon strap, jam tangan casio, moto smartwatch, jam tangan murah,
Image taken from pinterest.com
Bentuk kepala jam tangan itu ada macam-macam. Yang umum adalah round watches dan square watches. Bentuk klasik, semuanya pasti tahu dong, bentuk lingkaran. Kalau yang kotak, kebanyakan masuk tipe dress watches alias jam tangan buat fashion.

Bahan pembuat jam tangan


smartwatch, apple smartwatch, asus smartwatch, leather strap, nylon strap, jam tangan casio, moto smartwatch, jam tangan murah,
Image taken from pinterest.com
Nah ini, saya juga baru ngeh setelah baca-baca, bahwasanya ada dua bahan pembuat jam tangan yang umum dipakai, yaitu stainless steel dan ceramic. Stainless steel ini lebih kokoh dan cenderung maskulin. Sementara jam tangan yang berbahan ceramic ini cocok buat orang-orang seperti Winda Carmelita yaitu yang grusa-grusu, slebor dan ceroboh karena nggak ada meninggalkan goresan di badan jam tangannya,

Bahan tali jam tangan


Image taken from pinterest.com
Ini buat saya paling penting karena saya nggak bisa pakai tali jam tangan yang terbuat dari aluminium dan semacamnya. Suka gatal kalau kena keringat atau pemakaian berjam-jam karena kulit saya yang cenderung sensitif. Gatal, garuk, gatal, garuk. Gak cocok pakai jam tangan bahannya seperti ini meskipun jam tangan bahan aluminium seperti ini kesannya emang lebih glamor. I give up my life to leather, plastic or nylonkarena dua bahan itu lebih ramah di kulit saya walau tampilannya jadi lebih macho sih :')

Pas memilih-milih jam ini, saya kayak tersentil sendiri. Berhari-hari saya habiskan buat memilih jam tangan, padahal sebetulnya hal terpenting yang saya butuhkan adalah gimana saya memanajemen waktu saya sendiri. Akhir-akhir ini saya memang lagi berjibaku mengatur waktu saya yang seringkali habis karena saya salah meletakkan prioritas. Banyak yang harus diselesaikan tapi saya malah tenggelam dalam kegiatan lain yang sebetulnya nggak terlalu penting. Huft ... Biasa. Masalah tiap insan usia pertengahan nih :|

Tapi saya tetap butuh jam tangan sih. Pengennya smartwatch, tapi saya kayaknya terlalu udik dikasih jam tangan canggih dan mahal begitu ✌ Ada saran?

Cerita Tentang Kotak P3K di Rumah Yang (Dulunya) Selalu Terisi Lengkap

$
0
0
Sebelum Papa saya meninggal, ya saya juga bukan tipikal anak manja yang gimana-gimana gitu. Ke mana-mana sendiri, keluar kota ya sendiri bisa. Tapi, saya sebelumnya nggak begitu memperhatikan detil-detil kecil dalam kehidupan yang kesannya remeh, tapi ya itu penting banget.

Apa sih detil-detil kecil yang remeh tapi penting itu? Misalnya nih, saya dulu masa bodoh amat sama yang namanya bayar tagihan listrik, tagihan air, telepon, PBB dan lain-lain. Bahkan motor yang saya pakai setiap harinya aja, saya mana tahu kapan harus bayar pajak tahunannya. Karena semuanya sudah dibereskan sama Papa. Termasuk untuk urusan bensin motor. Ketika Papa masih ada, nggak ada ceritanya motor saya bensinnya sampai setengah tangki, pasti selalu diisi full. (Oh, how I miss you Pa!)

Papa memang terbaik yak, nggak bakal pernah membiarkan anak-anaknya kerepotan, sekecil masalah obat-obatan di rumah. Selalu lengkap, layaknya apotik di rumah deh. Mulai obat sakit perut, sakit gigi, obat Cina sampai bubuk abate juga ada.

Sayangnya Papa gak pernah menyediakan obat penawar rasa kesal pengen gebukin orang yang sudah ninggalin anaknya pas masih sayang-sayangnya ini :)) 

Selepas Papa meninggal, otomatis semua urusan perumahtanggaan beralih ke saya. Bisa ditebak lah, saya kurang begitu perhatian sama hal-hal kecil kayak obat-obatan gitu. Istilah orang Jawa, gak primpen blas. Barulah pas kejadian genting saya menyadari kalau: 1) Iya, Papa pergi itu kerasa banget :'); 2) Isi kotak P3K dan alat-alat kesehatan darurat di rumah itu benar-benar harus disiapkan sebaik-baiknya. Apalagi saya punya kecenderungan darah rendah sementara Mama darah tinggi dan stroke. Otomatis yang namanya alat tensi itu harus siap sedia di rumah.

p3k, p3k pramuka, kotak p3k, alat cek gula darah, diabetes, alat tensi, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, channing tatum, rivanol, obat luka bakar, obat flu, obat demam, sakit perut, diare, minyak tawon, obat alergi, obat gatal, obat sakit gigi, obat cina, bubuk abate, termometer, tagihan listrik, tarif dasar listrik,
Melengkapi isi kotak P3K (akhirnya) | Image taken by Winda Carmelita


Nah, sepengalaman saya yang baru saja jadi orang yang "pegang rumah", isi kotak P3K itu memang harus lengkap. Bukan berharap sakit lho ya, hanya saja kita harus bersiap-siap nggak ada salahnya 'kan? Setidaknya di kotak P3K setiap rumah itu harus ada:

  1. Obat-obatan untuk luka: plester, kain kasa, Rivanol, betadine, salep untuk luka bakar
  2. Obat flu dan demam: paling nggak ada Tolak Angin, parasetamol dan obat flu yang dijual di warung-warung
  3. Obat sakit perut dan diare: macam Entrostop, Diapet, Norit dan sebagainya. Buat pertolongan pertama menahan "bocor".
  4. Minyak kayu putih, minyak tawon, minyak telon, krim nyeri otot
  5. Obat gatal dan alergi: semacam Insidal atau salep-salep gatal
Selain yang di atas, yang menurut saya juga harus ada itu alat kesehatan. Tiap rumah kondisional sih, kalau di rumah saya adanya 3 benda ini:

Termometer 

p3k, p3k pramuka, kotak p3k, alat cek gula darah, diabetes, alat tensi, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, channing tatum, rivanol, obat luka bakar, obat flu, obat demam, sakit perut, diare, minyak tawon, obat alergi, obat gatal, obat sakit gigi, obat cina, bubuk abate, termometer, tagihan listrik, tarif dasar listrik,
Image taken from digitalthermometer.weebly.com
Buat mengecek suhu tubuh kalau demam (ya iyalah semua orang tahu ahhahahahah). Ini wajib ada sih, nggak peduli di rumahnya ada anak-anak atau cuma ada orang dewasa. Soalnya kalau nggak ada termometer, lha terus kalau demam berkelanjutan 'kan bahaya kalau nggak segera ambil tindakan.

Alat cek gula darah

p3k, p3k pramuka, kotak p3k, alat cek gula darah, diabetes, alat tensi, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, channing tatum, rivanol, obat luka bakar, obat flu, obat demam, sakit perut, diare, minyak tawon, obat alergi, obat gatal, obat sakit gigi, obat cina, bubuk abate, termometer, tagihan listrik, tarif dasar listrik,
Image taken from diabetesselfmanagement.com
Di rumah saya ada ini karena dulunya punya Papa. Almarhum Papa 'kan diabetes. Beberapa saat pernah pakai alat cek gula darah karena waktu itu gula darahnya sering nggak stabil. Sementara itu, kalau harus dikit-dikit cek ke apotik 'kan repot. Pernah sih dulu gula darahnya Papa ngedrop karena nggak terdeteksi. Padahal punya alat cek gula darah, tapi nggak ada strip pengeceknya. Pokoknya sejak saat itu, mau harganya berapa pun, itu strip pengecek beserta alat cek gula darahnya harus dalam kondisi siap digunakan deh. 

Alat ini penting banget buat yang punya anggota keluarga dengan riwayat diabetes. Seriusan. Harganya memang mahal. Stripnya pun isinya cuma 50 strip tapi harganya audjubileh bikin pengen elus dada ... dadanya Channing Tatum. Apalagi pada beberapa kasus, mengecek gula darah itu sehari bisa sampai 2-3 kali. Jadi bisa dihitung sendiri lah pengeluarannya. Tapi ya gimana ya, demi kesehatan ...

Alat tensi

p3k, p3k pramuka, kotak p3k, alat cek gula darah, diabetes, alat tensi, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, channing tatum, rivanol, obat luka bakar, obat flu, obat demam, sakit perut, diare, minyak tawon, obat alergi, obat gatal, obat sakit gigi, obat cina, bubuk abate, termometer, tagihan listrik, tarif dasar listrik,
Image taken from diabetesselfmanagement.com
Saya pernah merasa lemas banget, abis perjalanan dari Baluran 30 jam. Padahal baru aja makan. Ndilalah setelah cek tekanan darah, kok cuma 90/60. Beberapa kali sih saya merasa badan agak aneh, semacam ngleyang. Ternyata tensinya rendah. Tapi nggak dirasakan dan tetap giras like buffalo alias giras koyo kebo ._." Sementara itu di sisi lain, Mama saya tekanan darahnya tinggi. Wah ini, dua case berbeda yang butuh banget sama alat tensi. Daripada kenapa-kenapa kalau dibiarkan ..

Awalnya saya juga nggak kepikir untuk melengkapi kotak P3K dengan obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Apalagi 3 alat kesehatan di atas itu, manalah saya paham belinya harus yang gimana, spesifikasinya seperti apa, harganya berapa. Tapi 'kan sekarang semuanya gampang ya, bisa cek-cek di e-commerce dan marketplace kayak mitrakesehatan.com itu. Bisa tanya juga ke adminnya, jadi lebih jelas nggak perlu khawatir beli alat yang salah.

Kalau inget soal obat-obatan di rumah kayak gini, saya jadi paham satu hal penting lagi dalam hidup. Memang benar ya, kita bisa jadi mandiri dan jadi bisa mengurus banyak hal itu pada "saatnya" :)

Menyantap Soto Banjar di Warung Ala Cafe Acil Galuh Malang

$
0
0
acil galuh, soto banjar di malang, nasi kuning di malang, soto banjar acil galuh, resep soto banjar, resep nasi kuning, nasi kuning ayam, nasi rendang ayam, resep rendang, rendang daging, rendang ayam, ayam masak habang, kuliner di malang, rekomendasi kuliner di malang,

Meski keluarga besar Engkong dari pihak Papa berasal dari Banjarmasin, saya jaraaaang sekali menyantap makanan khas Banjarmasin. Satu-satunya yang sering saya makan dulu waktu kecil adalah soto banjar buatan Emak. Semakin Emak menua, sudah nggak pernah masak lagi :")

Nah, mengobati rasa kangen soto banjar buatan Emak, saya bertandang deh ke Soto Banjar Acil Galuh yang terletak di Jalan Guntur no.33 Malang. Awalnya, saya dan Alfian, pakai acara nyasar dulu karena ternyata Acil Galuh ini letaknya agak nyempil, di belakang cafe Bvgil, seberang pasar Oro-Oro Dowo. 

Begitu masuk, aduh, saya langsung kesirep karena walau tempatnya di lantai 1 nggak terlalu besar, tapi bersih banget. Tembok bercat putih dengan kursi-kursi kayu yang masih baru. Suasananya enak, nggak berisik. Kalau di lantai 1 lagi penuh, bisa melipir ke lantai 2 yang lebih luas.

acil galuh, soto banjar di malang, nasi kuning di malang, soto banjar acil galuh, resep soto banjar, resep nasi kuning, nasi kuning ayam, nasi rendang ayam, resep rendang, rendang daging, rendang ayam, ayam masak habang, kuliner di malang, rekomendasi kuliner di malang,
Image taken by Winda Carmelita


Sesuai namanya, Acil Galuh menyediakan soto banjar sebagai menu utamanya. Nah, ini masih jadi perdebatan karena soto banjar yang biasanya saya makan itu kuahnya bening. Sementara, Mbak Nana (Banana) yang dulunya tinggal di Kalimantan bilang kalau soto banjar itu mestinya butek karena pakai krimer. Jengg... Kalau yang di Acil Galuh ini nggak terlalu bening, nggak butek juga. Isiannya standar soto seperti biasanya. Ada telur ayam, bihun, suwiran ayam dan perkedel kentang yang sudah dipotong-potong. Soto banjar di sini defaultnya disajikan dengan lontong. Tapi kalau kamu merasa lontong itu cuma camilan, boleh kok nambah pesan nasi putih. 

acil galuh, soto banjar di malang, nasi kuning di malang, soto banjar acil galuh, resep soto banjar, resep nasi kuning, nasi kuning ayam, nasi rendang ayam, resep rendang, rendang daging, rendang ayam, ayam masak habang, kuliner di malang, rekomendasi kuliner di malang,
Image taken by Winda Carmelita

Kalau soto cuma sekedar lewat saja di perut, saya sarankan buat cicip aneka nasi kuningnya. Kalau saya sih, ketimbang sotonya, malah lebih suka nasi kuningnya, terutama nasi kuning ayamnya. Pertama kali datang ke Acil Galuh, saya cicip soto banjar tapi ngelirik pesanannya Yuwono, "Wik, itu nasi kuningnya banyak amat ya." Akhirnya kemarin saya cicip sendiri nasi kuningnya dan ... dugaan saya benar. Nasi kuningnya pulen dan terasa wangi sereh. Rasanya juga gurih. Ini nasi kuningnya aja enak dicemil ((DICEMIL)), nasi kok dicemil. Iya, seenak itu lho nasinya. Bahkan ketika saya bawa pulang ke rumah, nasinya masih hangat dan padat.

acil galuh, soto banjar di malang, nasi kuning di malang, soto banjar acil galuh, resep soto banjar, resep nasi kuning, nasi kuning ayam, nasi rendang ayam, resep rendang, rendang daging, rendang ayam, ayam masak habang, kuliner di malang, rekomendasi kuliner di malang,
Image taken by Winda Carmelita

Ayam yang jadi sandingan nasi kuningnya adalah ayam masak habang. Menurut saya rasanya nggak jauh beda dengan ayam bumbu rujak karena cenderung manis. Nasi kuning dan rendang ayam ini komplit disajikan dengan taburan dendeng ragi yang agak basah. Ketika menulis ini, saya udah sarapan tapi lapar lagi layaknya semua Godzilla di perut yang lagi tidur, terus kebangun :))

A post shared by Soto Banjar di Malang (@acilgaluhmlg) on


Semua makanan di Acil Galuh ini dibandrol dari harga Rp. 10.000 sampai Rp. 18.000. Soto banjarnya sendiri Rp. 15.000. Nah, kalau lidah saya sepertinya lebih doyan sama nasi kuningnya ketimbang sotonya. Tapi teman saya lebih doyan sama soto. Intinya semuanya enak, tergantung selera.

Oh iya, kemarin saya ke Acil Galuh (lagi) sama teman saya, Mas Angga. Rupanya sama-sama kelaparan, kami sikat dengan 1 porsi soto banjar, 1 porsi nasi kuning ayam dan 1 porsi nasi kuning telur. Minumnya 1 es teh tawar dan 1 es teh jeruk nipis. Nambah 1 nasi kuning ayam buat dibawa pulang. Total segala kegaduhan ini cuma Rp. 38.500. Nggak nyampai empat puluh rebuuu, Sodara-sodara. Kok bisa? Iya, soalnya Acil Galuh lagi ada promo diskon 50% buat makan di tempat sampai tanggal 16 Mei 2017. Kurang empat hari lagi!

Promo ini sukses bikin saya dan Mas Angga melongo, mau bayar kok murah amat. Ya inilah orang dikasih rejeki malah bingung bhahahahah ..

Pas kemarin makan malam di sini, suasananya lagi enak banget. Hawa Malang yang dingin, warung yang bersih ala cafe, makanan yang enak dan ... diputerin lagu-lagu jazz! Iya, kapan lagi makan soto banjar sama nasi kuning berasa winter di Inggris? :))

*Trivia: Tahu nggak Acil Galuh itu artinya apa? Diambil dari bahasa Banjar, "Acil" adalah tante, "Galuh" adalah cantik. 

Soto Banjar Acil Galuh
Jalan Guntur no.33 Malang
Instagram: http://instagram.com/acilgaluhmlg
Jam buka: Senin - Kamis (11.00 - 21.00), Sabtu - Minggu (07.00 - 21.00), Jumat libur


Resep Setup Makaroni Khas Solo

$
0
0
resep setup makaroni, makaroni, mesin giling, daging giling, resep MPASI, solo, masakan khas solo, resep khas solo, kuliner solo,

Kalau ditanya menu comfort food yang saya suka makannya dan suka bikinnya, bolehlah saya menghamba pada yang namanya setup makaroni. Setup makaroni adalah masakan 'ribet' pertama yang saya pelajari (selain masak air, telur ceplok, mie instan dan nasi goreng bumbu instan tentunya).

Setup makaroni ini kelihatannya kayak makanan dari Barat ya? Padahal sebetulnya makanan ini adalah makanan khas Solo lho. Katanya sih, setup makaroni ini menu favorit para bangsawan Solo *benerin konde dulu*. Nggak heran sih, lha memang uenak nemen notok njedog kok.

Setup makaroni ini cara masaknya gampang dan pasti enak. Apalagi buat makanan kalau pas lagi nggak enak badan. Karena rasanya yang creamy terus hangat berkat merica dan palanya. Langsung cuss ke resepnya ya:

Bahan (seperti biasa tanpa takaran):

Makaroni, rebus dulu dan beri sedikit minyak dan garam.
Daging ayam (ada yang suka dipotong dadu. Kalau saya suka yang giling. Bisa digiling pakai mesin penggiling, bisa langsung beli yang berbentuk gilingan di supermarket)
Susu sapi cair tawar
Kaldu ayam
Bawang bombay
Telur ayam
Mentega buat menumis
Pala dan merica bubuk
Keju cheddar parut
Garam dan gula

Cara membuat:

  1. Panaskan mentega, tumis bawang bombay sampai harum
  2. Masukkan daging ayam. Tambahkan garam, merica bubuk dan pala.
  3. Tuang kaldu ayam dan susu sapi, aduk-aduk. Bumbunya harus terasa ya, karena nanti kalau makaroninya masuk, cenderung menyerap bumbu.
  4. Kocok lepas telur. Masukkan ke dalam panci, aduk-aduk sampai mengental.
  5. Terakhir, masukkan makaroni.
  6. Taburi keju parut.
resep setup makaroni, makaroni, mesin giling, daging giling, resep MPASI, solo, masakan khas solo, resep khas solo, kuliner solo,
Image taken by Winda Carmelita
Selesai deh! Ini enak banget dan makannya nggak cukup satu mangkok. Kalau punya sosis sapi juga bisa dijadikan isiannya. Selamat mencoba :D

PR Besar Mengatur Waktu dan Menempatkan Prioritas

$
0
0
Masih sambungan dari tulisan yang kemarin

Bulan ini, setidaknya saya bisa bernafas lega karena pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan di luar kantor lumayan berkurang. Terhitung sudah 1,5 tahun ini rasanya saya nggak pernah mengalami kelegaan tiap selesai jam kantor, karena masih ada hutang-hutang pekerjaan freelance yang menumpuk, ketemuan sama teman membahas pekerjaan, undangan-undangan dan kegiatan lain yang kesannya kayak "buang-buang tenaga tapi aku suka kok".

Tapi semuanya layak disyukuri ;)

Lelah secara fisik, pasti. Lelah secara pikiran, nggak juga sih. Mungkin lebih tepatnya bukan lelah tapi jenuh. Kebiasaan kalau sudah jenuh itu selalu terpikir untuk menunda-nunda pekerjaan dan kabur sejenak, tapi kok sejenaknya ini jadi keterusan. Misalnya nih ya, harusnya besok itu ada tanggungan 2 tulisan. Karena seharian di kantor garapan banyak jadinya kepala ngukus. Diajak teman ngopi, hayuk-hayuk aja, rencananya paling jam 21.00 lah mentok nongkrong trus pulang garap kerjaan lagi. Eh, keterusan dong. Ngobrolnya nggak kelar-kelar, teman yang datang jadi banyak ... Jam 23.00 baru pulang udah ngantuk, langsung tidur.

Besoknya, saya merasa seperti Kaonashi keseret ombak kayak gini ... :')


Harus diakui, ini tahun-tahunnya saya lagi merasa sangat bergairah melakukan banyak hal. Lagi produktif-produktifnya layaknya ayam petelur. Makanya kalau mengeluh gara-gara banyak hal yang harus dikerjakan, kok merasa bersalah. Toh ya semua itu saya yang menciptakan sendiri, termasuk sepaket dengan ketidakdisiplinannya.

Seiring dengan itu, saya menyadari kalau mengatur waktu dan prioritas itu adalah PR terbesar yang seumur hidup harus dipelajari oleh semua orang di dunia ini. Iya, kalau hari ini saya harus belajar mengatur waktu dan prioritas soal kegiatan-kegiatan saya, nanti kalau sudah punya berumah tangga juga sama harus belajar mengatur waktu dan prioritas antara pekerjaan dan keluarga. Never ending learning lah.

Mengandalkan kekuatan ingatan aja ternyata susah banget. Ada keterbatasannya, terlebih karena saya orangnya mudah terdistrak. Akhirnya, saya 'menyerahkan diri' pada 'tangan-tangan tak terlihat' buat membantu saya mengatur waktu, prioritas dan serangkaian hal yang harus dikerjakan. 'Tangan-tangan tak terlihat itu' bukan demit ya, tapi:

Google Calendar


jam tangan, jam tangan wanita, jam tangan pria, jam tangan fossil, jam tangan original, jam tangan eiger, harga jam tangan, jam tangan lazada, google calendar, to do list, tips mengatur waktu, buku agenda, menghias buku agenda, kaonashi,
Image taken by Winda Carmelita
Saya pernah menghadiri 2 kegiatan sepulang kantor. Di tengah perjalanan pulang ke rumah dari kegiatan terakhir, saya kok ngerasa ganjal. Tapi kuteruskan aja pulang. Eh beneran, ternyata ada janjian lagi sama orang di tempat ketiga -_______-" Jadi sungkan, untungnya orangnya nggak nungguin huhuhu .. Sejak saat itu, setiap kali ada acara yang harus dihadiri, langsung kutulis di Google Calendar dan set remindernya.

Buku Agenda


jam tangan, jam tangan wanita, jam tangan pria, jam tangan fossil, jam tangan original, jam tangan eiger, harga jam tangan, jam tangan lazada, google calendar, to do list, tips mengatur waktu, buku agenda, menghias buku agenda, kaonashi,
Image taken by Winda Carmelita
Ternyata Google Calendar saja nggak cukup. Buku agenda akhir-akhir ini jadi senjata saya buat menulis to-do list harian. Meskipun 'aku-anaknya-digital-banget', tapi rasanya kurang sip kalau to-do list harian itu nggak ditulis. Beneran lho, menulis itu memang senjata untuk mengingat yang paling baik, ketimbang mengetik.

Pakai Jam Tangan


jam tangan, jam tangan wanita, jam tangan pria, jam tangan fossil, jam tangan original, jam tangan eiger, harga jam tangan, jam tangan lazada, google calendar, to do list, tips mengatur waktu, buku agenda, menghias buku agenda, kaonashi,
Image taken by Winda Carmelita
Kalau yang ini, mungkin relatif sih. Tapi buatku terasa banget lho perbedaannya. Sejak jam tangan original warisan Mama mati total dan (saat itu) belum beli penggantinya, saya cuma mengandalkan lihat jam dari smartphone. Padahal sama-sama fungsinya untuk penunjuk waktu, tapi jam tangan itu menurutku lebih simpel dan minim distraksi. Apalagi kalau pas lagi nyetir motor, 'kan nggak mungkin ngelihat smartphone. Tinggal lirik pergelangan tangan aja. Kalau lihat jam di smartphone itu, habis lihat jam suka tergoda buat buka-buka apps socmed. Ndak kelar-kelar malahan :|

Tiga senjata itu lumayan membantu saya mengatur kegiatan harian. Tapi tetap, tiga senjata itu nggak bakal berguna kalau tetap nggak disiplin, gampang keslimur dan nggak bisa mengatur prioritas dengan baik.

Baca Juga: Tentang Jam Tangan: Modelnya, Harganya Atau Prioritas Waktunya?

Huaaah! PR-ku lumayan juga ya. Ada yang mau bagi pengalaman nggak gimana caranya mengatur waktu waktu dan menempatkan prioritas?

Antara Aroma Kopi, Suara Coffee Machine dan Produktivitas Kerja

$
0
0
capuccino, coffee shop, coffee kayoe, coffee kayu, coffee machine, coffe machine, dolce gusto, artotel, thamrin jakarta, andre harihandoyo, rain song, kopi, kopi tubruk, manfaat kopi, kopi hijau, biji kopi,
Image taken by Winda Carmelita
Ada teman saya yang bilang, "Daripada ke coffee shop, aku sih lebih milih ke mall." Tapi kalau saya sebaliknya. Yah, namanya juga preferensi masing-masing orang pasti berbeda. Kenapa saya lebih suka ke coffee shop? Karena ada keperluannya (sama halnya dengan teman saya yang keperluannya lebih banyak di mall, daripada sekedar duduk-duduk di coffee shop)

Saya suka sekali atmosfer mengobrol bareng teman, meeting atau bekerja di coffee shop. Tahu 'kan, suasana coffee shop itu unik: riuh, tapi santai. Saya pernah baca kalau ilmuwan Jepang menemukan hal unik bahwa riuhnya suara-suara nggak bermakna yang tercipta dari dentingan cangkir, coffe machine yang sedang bekerja dan kasak-kusuknya orang mengobrol, justru menstimulasi kinerja kreatif otak. Ya makanya nggak heran kalau coffee shop dipenuhi banyak orang yang bekerja selain orang yang cuma nyantai-nyantai nyeruput kopi. Makanya, kalau coffee shop nyetel lagu kencang-kencang itu pengen kugerus speakernya pakai cobek -___-

capuccino, coffee shop, coffee kayoe, coffee kayu, coffee machine, coffe machine, dolce gusto, artotel, thamrin jakarta, andre harihandoyo, rain song, kopi, kopi tubruk, manfaat kopi, kopi hijau, biji kopi,
Image taken by Winda Carmelita
Yah, kalau saya sih memang lebih 'mengejar' ambience dan momen ketimbang 'mengejar' hal-hal yang berhubungan dengan cuci mata dan belanja karena belanja yang membahagiakan bagiku adalah ke pasar, beli sayur :))


Meskipun saya lebih sering menghabiskan waktu ke coffee shop, tapi saya bukan penikmat kopi kelas kakap. Nggak seperti teman saya Sophia Mega yang menggandrungi kopi dan benar-benar mendalaminya (psst, she's so cool, masih muda sudah tahu passionnya apa, meet her on www.sophiamega.com!). Ngopi cuma seminggu paling satu-dua kali, tapi saya suka aroma kopi karena ... beneeer, efeknya menenangkan. Nggak sampai teradiksi karenanya kok.


Walau lebih memilih minum teh saat ini, saya gak menolak kok kalau disuguhi kopi. Dengan catatan, kopinya harus kopi hitam yang gulanya dipisah karena saya lebih memilih kopi yang masih berasa "kopi". Dulu sih waktu masih rajin begadang dan suka pening di pagi harinya, saya 'lari' ke kopi sesekali, makanya itu saya merasa kopi ala tukang alias kopi tubruk itu lebih manjur daripada kopi sachetan.

capuccino, coffee shop, coffee kayoe, coffee kayu, coffee machine, coffe machine, dolce gusto, artotel, thamrin jakarta, andre harihandoyo, rain song, kopi, kopi tubruk, manfaat kopi, kopi hijau, biji kopi,
Image taken from pexels.com

Pengalaman minum kopi "sachetan" yang sudah dicampur krimer dan sebagainya itu, ternyata nggak cocok di perut saya. Hiyaaah, aneh banget memang, padahal harusnya lebih mild ya. Kopi yang "kereng" malah bisa diterima, justru kopi yang "ringan" malah ditolak sama perut. Hmm, memang di perut saya pelihara Godzilla dua ekor, anak kost pula :))


Satu-satunya jenis perkopian selain kopi tubruk yang aman diterima sama perutku itu waktu saya sukses ngabisin 2 kapsul Dolce Gusto-nya Nescafe saat dalam kondisi malam sebelumnya menyiapkan presentasi buat workshop, kemudian besok paginya hujan super deras melanda Jakarta dan terjebak banjir di titik yang paling krusial yaitu di Thamrin (tepatnya di Artotel) dan ... saya nggak ngerti gimana caranya bisa pulang balik ke Malang dan hanya bisa ngowah-ngowoh di kamar hotel :")) Di saat itulah saya membunuh kegelisahan ditemani mesin Dolce Gusto yang saya sendiri awalnya nggak paham cara nyalainnya. Begitu bisa nyala, saya saking udiknya langsung bikin 2 cangkir kopi dengan bingung mau ngamuk ke siapa gara-gara tiket pesawat hangus dan hampir semua akses ke bandara ditutup mwahahahhaha ...

capuccino, coffee shop, coffee kayoe, coffee kayu, coffee machine, coffe machine, dolce gusto, artotel, thamrin jakarta, andre harihandoyo, rain song, kopi, kopi tubruk, manfaat kopi, kopi hijau, biji kopi,
Image taken from pinterest.com
Sejak hari itu, setiap ngeliat Dolce Gusto, saya selalu ingat bahwa saya pernah pada satu case kejadian nyata bahwa saya hampir saja jadi anak terlantar di Ibukota karena terjebak banjir :))


Nah, balik lagi ke pembahasan awal. Meski bukan penikmat kopi, tepatnya nggak mengkonsumsi kopi setiap hari, saya tetap suka ke coffee shop dan tetap bercita-cita punya coffee machine di rumah, bikin kopi buat saya sendiri (uhm, oke buat suami nanti kalau sudah punya), sore-sore ngopi sambil mendengarkan mini album Andre Harihandoyo & Sonic People "Songs for Rainy Days" ini.


Kalau kamu, suka ngopi nggak? Coffee shop mana yang menurutmu suasananya menentramkan banget?


Baca Juga: Sawasdhi Kha, Selamat Datang Black Canyon Coffee Malang!

Cara Upload Foto Instagram dari PC, Tanpa Pakai Aplikasi Apapun

$
0
0
Sebagai mantan mimin dan sekarang masih jadi mimin, problem yang belum terpecahkan adalah gimana caranya upload Instagram via PC. Ada sih caranya lewat aplikasi tapi harus pakai generator Android lah, apalah. Nah, itu bagi orang yang ogah repot kayak saya, jadinya malah ribet. Pernah sih install generatornya, tapi malah macet aplikasinya. Ngok!

Nah, di suatu pagi yang penuh dengan keputusasaan mengatur efektifitas bekerja, saya tetiba menemukan tutorial yang sangat cerdik dan menarik! Jadi sebetulnya kita bisa upload foto instagram dari PC, tanpa pakai aplikasi apapun. Jadi begini:

1. Masuk ke http://instagram.com *Kalau menerapkan cara ini, pakai browser Chrome ya

Instagram via PC

2. Tekan "Ctrl + Shift + I"
3. Di bagian bar kanan, cari ikon "Toggle Device Toolbar", klik yang aku beri bulatan merah


4. Cari pilihan drop-down list "Responsive". Di situ bisa kamu pilih tampilan mobilenya mau seperti apa. Misalnya "Galaxy S5"
Instagram via PC

5. Nah, sekarang tampilannya sudah mirip seperti Instagram di mobile. Klik ikon kamera di tengah bawah. Pilih fotomu, ketik caption, lalu klik "Share" deh!

Instagram via PC

Sudah terupload deh fotomu di Instagram lewat desktop. Guampang pol ya!

Sayangnya, cara ini masih belum bisa diterapkan untuk video. Tapi lumayan membantu banget lah ya cara ini buat para pekerja social media.

Masih nunggu-nunggu nih biar Instagram bisa dischedule :D Semoga tips singkat padat jelas ini membantu ya ...

Viewing all 436 articles
Browse latest View live