Quantcast
Channel: hellowind
Viewing all 436 articles
Browse latest View live

Hari Blogger Nasional 2016: Ngeblog Bikin Aku ...

$
0
0
hari blogger nasional

"Ngeblog bikin aku tetap waras!"
Karena sudah sejak tahun 2008, aku punya 'teman' baru buat ngobrol tanpa khawatir di-judge siapapun. Menulis di blog ibarat self-healing yang gratis dan gak membebaniku untuk rajin-rajin datang konsultasi tiap minggu seperti layaknya kita datang konsultasi ke psikolog.

"Ngeblog bikin aku jadi suka menulis."
... atau karena aku suka menulis aku akhirnya bikin blog ya? :D

"Ngeblog bikin aku (terpaksa) belajar banyak hal teknis."
Sebelum ngeblog, aku gak pernah terpikir buat belajar Google Analytics, belajar SEO sederhana, belajar utak-atik template sampai akhirnya berkenalan dengan kode-kode HTML sederhana ... dan belajar bikin desain bermodal software-software sederhana.

"Ngeblog bikin aku (akhirnya) bikin kartu nama pribadi."
... biar kalau kenalan kesannya sok iyes gitu, salaman terus kasih kartu nama :p

"Ngeblog bikin aku harus terus mengasah sisi art-ku."
Belajar memilih template yang gak bikin sakit mata dan belajar memilih gambar yang baik. Duh, aku lho orangnya audio banget padahal :))

"Ngeblog bikin aku belajar managemen waktu yang baik."
Karena harus berbagi waktu antara pekerjaan, kegiatan sampingan, menulis draft postingan di blog dan juga ... hedon-hedon kecil tiap minggu dong :p

"Ngeblog bikin aku bisa punya anu-inu."
... kadang juga dianggep, "Winda 'kan cuma nganu, kok bisa punya nginu?". Iya, saya ngepet. Terimakasih buat semua pihak yang secara sukacita mau melirik tulisan-tulisan ngalor-ngidul di blog ini dan memberikan secercah 'kebahagiaan' melalui e-mail "Mbak, invoicenya sudah cair." Itulah kalimat yang menjadi quote favorit saya sepanjang masa, FYI :') Oh iya, saya masih pengen beli DVD boxset-nya Tintin, tolong sumbangsihnya dong ... *eh malah ngelunjak hahahha

"Ngeblog bikin aku sadar, tulisanku dibaca banyak orang dan bisa punya power"
Tulisan-tulisan di blog ini memang belum ada yang viral, kecuali postingan soal kuliner babi sih. Eh tapi, siapa tahu bisa bantuin orang lain mempromosikan dagangannya. Atau bahkan, mengubah cara berpikir seseorang tentang sesuatu. Hmm, mungkin aku bisa menguasai dunia seperti cita-cita Pinky and the Brain lewat blog ini? :))

"Ngeblog bikin aku belajar mengemas nyinyiran jadi sesuatu yang lebih elegan."
... kapan lagi bisa nyinyir dan dianggap sebagai karya tulisan yang indah dengan bahasa yang berbunga-bunga? 

"Ngeblog bikin aku belajar memperhatikan hal sekitarku."
Awalnya tulisan-tulisan di blog lamaku isinya tulisan galau. Kemudian sempat menjadi blog yang penuh dengan tulisan ala-ala tips. Hingga sekarang aku menemukan gaya menulis yang Winda 'banget', yang senang bercerita tentang slice of her life :)

"Ngeblog bikin aku punya hiburan yang 'berbeda'"
Blogwalking jadi hiburan, cara melihat dunia dari sudut pandang orang lain dan belajar hal-hal baru yang gak aku tahu sebelumnya.

"Ngeblog bikin aku dapat pekerjaan."
Karena ngeblog lah, aku dapat pekerjaan atau setidaknya pernah ditawari beberapa pekerjaan yang menyenangkan berhubungan dengan dunia kreatif.

"Ngeblog bikin aku bisa menulis hal-hal yang gak bisa kutulis di tempat lain."
Karena ini 'media'ku dan aku bebas menulis apapun yang kusuka. Mulai dari resep yang tidak teruji kelezatannya hingga musik-musik yang tidak semua orang berselera mengecapnya.

"Ngeblog bikin aku ketemu dan kenalan dengan banyak orang."
Dari tulisan, akhirnya berkawan. Wouldn't it be nice?

"Ngeblog bikin aku tetap produktif."
"Ngeblog bikin aku happy."
"Ngeblog bikin aku punya pencapaian hidup."
"Ngeblog bikin aku bangga pada setiap apa yang aku kerjakan."
"Ngeblog bikin aku mengingat setiap langkah dan perubahan hidup yang sudah pernah kualami."
"Ngeblog bikin aku bangga punya .com yang mana adalah namaku sendiri, windacarmelita.com"Mwahahaha abaikan poin ini
"Ngeblog bikin aku bangga setiap tanggal 27 Oktober, aku punya hari yang 'kurayakan' selain hari ulangtahunku."

SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL 2016!

Isi dengan kalimatmu sendiri,
"Ngeblog bikin aku ....."

Tentang Hari Blogger Nasional di tahun-tahun sebelumnya, bisa diintip di sini.

Kendalikan Jempolmu, Pelihara Hatimu dan Rejekimu

$
0
0
social media, melamar pekerjaan, lowongan pekerjaan, brand, agency, lowongan pekerjaan, copywriting, CV, surat lamaran kerja, cover letter, membuat CV, social media manager, social media admin, editor, ashton kutcher,

Part 1: Kendalikan Jempolmu, Gak Perlu Mengumbar Amarah di Social Media

Di part 1 kemarin saya menulis tentang bagaimana profil social media bisa menjadi salah satu cara 'membaca' kepribadian seseorang. Khususnya dalam urusan mencari pekerjaan. Kali ini, sebetulnya tidak jauh berbeda, saya pengen sharing bagaimana social media mendekatkan kita pada rejeki atau sebaliknya, menjauhkan kita ... dengan cara-cara yang gak kita sadari.

Kenapa saya menulis 'dengan cara-cara yang gak kita sadari'? Kadang rasa kecewa atau sumpek membuat kita jadi begitu emosional menuliskan curahan hati di social media. Well, I've been there, masa-masa di mana saya kalau kesal dengan sesuatu, menulisnya dengan serampangan di social media. 

Lega, iya. Menyesal, iya juga. Lega, karena mungkin saya gak bisa marah-marah secara langsung pada sang pemicu kekesalan saya. Menyesal, iya juga, karena kemudian saya pikir "Lha ya ngapain marah-marah toh orangnya (bisa jadi) gak baca, atau baca tapi gak paham itu tentang dia." Kemudian saya sudah mengeluarkan energi sebesar 14 kkal untuk berpikir dan mengetik status marah-marah tersebut selama 15 menit. *huahahhaa dihitung beneran!

Semakin saya bertambah umur, mungkin mentalitas saya sudah diterpa banyak hal dan pengalaman, sehingga lebih mawas diri untuk menulis apapun di social media. Entah itu soal masalah pribadi atau masalah pekerjaan. Terlebih bagi saya, masalah pekerjaan yang ditulis di social media yang hanya sebatas kekesalan semata, itu sangat gak bijak.

Pekerjaan di sini, bukan menyoal tentang pekerjaan utama saja ya. Mungkin di antara teman-teman yang baca tulisan ini adalah punya pekerjaan kedua sebagai blogger atau influencer, yang sering bekerjasama dengan pihak-pihak ketiga atau agency yang membutuhkan jasa kita untuk berpromosi. Terkadang memang ada gesekan dengan mereka, masalah payment atau ribetnya brief yang diberikan. Tetapi sejauh masih bisa diselesaikan langsung dengan orangnya, better for us to keep that 'secret'. Percayalah, memang kesal sih, tapi kadang klien juga punya mau sendiri yang berubah-ubah dan bukan keinginan agencynya untuk bikin ribet hidup influencernya dengan e-mail, "Brief-nya diganti ya ...". Saya tahu, karena saya pernah berada dalam lingkar pekerjaan seperti itu :)

Kecuali memang pihak-pihak tersebut mencederai perjanjian hingga waktu yang sangat lama, atau bertindak tidak pada porsinya, silakan menulis komplain ... dengan cara yang bermartabat dan tetap menghargai kedua belah profesi. Bok, jadi blogger itu juga banyak intriknya, apalagi jadi anak media atau agency. Menurut saya, gak perlulah mengumbar, "Agency xxx ini gak bisa bayar sekian sekian, janganlah diterima (kemudian dilanjutkan dengan menulis preketek-preketek)". Ujung-ujungnya, tetap mau juga kalau dikasih job lagi sama agency itu :|

Di era informasi saat ini, apa yang kita cantumkan di social media, gak akan bisa terhapus selamanya. Meskipun sudah di-delete, toh masih bisa diakses metadatanya. Merujuk pada apa yang saya pelajari saat kuliah dulu, "Komunikasi bersifat irreversible, alias tidak bisa ditarik kembali."

Yah, mungkin tulisan ini dan tulisan sebelumnya terkesan, "Walah, Wind, woles wae lah kok dibuat ribet." Tapi, saat tulisan marah-marah itu ditulis dengan penuh kata-kata kasar atau kalimat-kalimat yang harafiah yang merujuk pada sesuatu, personal brandingmu pasti akan terpengaruh. Ibarat pilkada, elektabilitas kita bisa menurun. Lagian, siapa sih yang suka dianggap sebagai sosok yang punya banyak masalah? ;)

Peduli amat sama personal branding? Mmm, saya yakin sih, sejauh ini sih saya dan kamu yang baca ini, bukanlahYoung Lex atau Arap yang"F**k pencitraan, nakal tapi tampan, ngomongnya kasar tapi masih batas wajar.":)) *opo kae, wah aku kok apal ya hahahaha .. YOGS!
Jadi kita-kita masih waras untuk meyakini personal branding yang baik akan membawa kita pada professionalitas dan rejeki yang baik pula.

Gak tahan pengen 'ngomel'? Mainkan sedikit kreativitasmu, twist and throw a joke :p

social media, melamar pekerjaan, lowongan pekerjaan, brand, agency, lowongan pekerjaan, copywriting, CV, surat lamaran kerja, cover letter, membuat CV, social media manager, social media admin, editor, ashton kutcher,
((NGLOKOR)) | Image taken from fb.com/windacarmelita

Resep Nasi Ayam Hainan Gampang (Hainan Chicken Rice)

$
0
0
nasi ayam hainan, nasi hainan ayam, nasi hainan, nasi ayam, resep hainan, resep ayam hainan, resep nasi hainan, hainan chicken, hainan, hainan chicken rice, hainan chicken recipe, resep ayam, resep pakai rice cooker, resep masakan cina


Salah satu makanan berkuah favorit saya adala nasi ayam hainan. Padahal saya gak begitu suka makan makanan berkuah, lebih favorit sama gorengan. Tapi ada saatnya saya gak boleh gorengan, misalnya pas batuk. Nah, bingunglah cari makanan berkuah. Akhirnya bikin sendiri saja, biar lebih hemat :D

Bahan: (saya tidak bisa menakar bahan, asal cemplung, jadi silakan disesuaikan sendiri ya)
  • Ayam, bagian dada dan paha (lebih baik ayam kampung daripada broiler sebetulnya, tapi adanya di rumah cuma broiler jadi nggak apa-apa kok ^^)
  • Beras putih, cuci bersih
  • Jahe, iris serong
  • Daun bawang prei, rajang dan sisakan 2 batang yang utuh
  • Bawang putih dan bawang merah (banyakin bawang merahnya), cincang semuanya dan sisakan 2 siung digeprek
  • Sereh batang, geprek
  • Minyak untuk menumis
  • Lada
  • Garam
  • Minyak wijen
  • Air
Pelengkap:
  • Kecap asin dengan irisan cabe rawit
  • Telur rebus
Cara Membuat:
  1. Ambil bagian lemak-lemak pada ayam, sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum. Masukkan jahe.
  3. Masukkan lemak ayam, tumis sampai minyaknya keluar.
  4. Tambahkan air, yang agak banyak ya, karena akan dibuat untuk kuah dan bahas menanak nasi.
  5. Masukkan garam dan lada, cicipi. Yang ini boleh agak asin karena digunakan untuk kaldu menanak nasi.
  6. Masukkan ayam. Aduk-aduk agar bercampur dan tunggu sampai setengah matang saja. Jangan terlalu matang di panci ini ya karena akan dimatangkan bersama penanakan nasi.
  7. Saring minyak-minyak dan buih yang muncul.
  8. Setelah disaring, ambil kaldunya dan tuangkan ke dalam panci rice cooker yang berisi beras yang telah dicuci. Tumpuk ayam dan bahan aroma (daun bawang, sereh, bawang putih geprek dan sereh) di atas beras. Takaran airnya dan cara memasaknya sama dengan memasak nasi biasanya ya.
  9. Setelah rice cooker menunjukkan indikator matang, jangan langsung dibuka. Tunggu kurang lebih 10 menitan supaya dagingnya lebih empuk.
  10. Sajikan nasi dengan dicetak di mangkuk, iris daging ayam. Nikmati bareng kuah kaldu yang ditaburi daun bawang cincang, telur rebus, kecap asin rawit.
Saya baru pertama kali masak nasi ayam hainan ini dan gampang banget. Enak, segar, khususnya buat yang lagi sakit flu. Bikin pengen nambah terus. Bikinnya juga gak repot tinggal cemplung-cemplung dan tunggu nasinya matang. Selamat mencoba yaaa~

Anyway, peek inside my kitchen or "inside my tummy" through Instagram, search #drollandroll yaaa~

Saya Pernah Menjadi Korban Body Shaming dan Membenci Tubuh Saya

$
0
0
"Winda yang mana? Winda yang gendut itu ya?"

Bukan cuma sekali atau dua kali telinga saya digelitik dengan kata-kata 'Winda yang gendut' saat mendengar orang lain menceritakan tentang saya. Memang, sejak kecil sejarahnya saya tidak pernah punya body yang 'tipis' dan tinggi badan saya rata-rata saja. Jadi memang kalau dibilang 'gendut', yah, sedih tapi memang benar adanya.

Menyebut "gendut" saja ternyata nggak bikin orang-orang puas. Beberapa kali saya dipermalukan karena bentuk tubuh dan wajah yang menurut mereka tidak secantik gadis-gadis lainnya. Di usia remaja, tentunya hal itu sangat merisaukan saya. Hingga pada akhirnya semua yang saya anggap awalnya hanya guyonan, mulai mendobrak batasan kesabaran dan kewajaran saat saya pernah, entah sengaja atau tidak, dipermalukan melalui foto yang disebar oleh seseorang di dunia maya. 

Tak ada yang salah dengan foto itu. Foto itu bukanlah foto vulgar. Foto itu adalah foto saat saya lulus kuliah, dengan memakai kebaya. Saya sangat jarang memakai kebaya, sehingga punya foto berkebaya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Apalagi momennya ketika saya lulus kuliah. Bangga dong, saya pajang fotonya menjadi display picture di BBM waktu itu. 

Ternyata, kebanggaan saya justru jadi 'mangsa' empuk untuk bahan dipermalukan orang-orang yang tidak menyadari sikapnya menyebarkan foto tersebut dengan caption pendek-tapi-meremehkan. It turned to disaster, saat paginya di social media sudah banyak komentar-komentar yang ikut menertawakan foto yang menurut saya gak ada 'dosa'nya sama sekali itu.

Tiga hari saya merasa enggan keluar rumah, enggan ke kampus untuk mengurus administrasi wisuda, enggan main ke mana-mana. Hati saya rasanya remuk. Apa yang sudah saya bangun selama ini, menjadi seorang penulis, membuat puisi, membuat lagu ... seolah tetap tak bisa 'menolong' anggapan bagaimana orang-orang mengukur sosok saya dari bentuk tubuh dan kecantikan paras. 

Saya sempat benci melihat tubuh saya, 'belut-belut' di perut saya. Saya kesal lihat paha dan betis saya yang besar. Saya pernah benci sama diri saya dan semua karya yang saya buat karena, "Bodoh kamu, Wind, ngapain usaha keras bikin karya. Orang gak ngeliat karyamu, orang lihat badanmu dan wajahmu. Mendingan sana ngegym, daripada duduk ngeblog terus. Gak ada gunanya."

Saya pernah ada di fase itu. Fase dimana saya dikendalikan emosi, gagal menerima diri saya sendiri dan berhasil terprovokasi oleh dorongan orang-orang yang tak menyadari mereka telah mendorong membenci diri saya sendiri. 


Perlu waktu hampir dua tahun untuk bisa berdamai dan membuka semua fitur 'block' dari orang yang telah mendorong saya membenci diri saya sendiri itu. Perlu kelapangan hati dan affirmasi positif setiap hari bahwa ini semua bukan salah lemak-lemak saya sehingga saya dikesampingkan. Perlu ruang maaf yang besar untuk mau kembali bertemu dengan orang-orang itu, supaya bisa ngopi dengan enak dan tertawa-tawa lagi seperti dulu.

Gendut!

Tapi ...
Apakah cuma itu identitas yang melekat dalam diri saya dan jutaan orang di seluruh dunia dengan karakter tubuh tak jauh berbeda dengan saya? Apakah 'gendut' hanya satu-satunya label yang pantas dilekatkan? 

Padahal, saya punya rambut panjang kecoklatan alami, no need to dye on. 
Padahal, saya punya alis yang tebal, alami juga kok.
Padahal saya punya karya-karya yang bisa dibaca dan didengarkan, yang saya yakin punya karakter cukup kuat untuk dikenal sebagai persona saya di dunia nyata maupun maya.
But, why?

Pelabelan yang buruk bahkan body shaming, menurut saya adalah sebuah cacatnya empati manusia terhadap manusia lainnya dalam menghargai tubuh ciptaan Tuhan. Sayangnya di masyarakat body shaming masih dianggap wajar dan 'sekedar guyonan, jangan gampang sakit hati ah!'. Tapi apakah kita tetap berpikiran sama, saat mengetahui mereka yang menjadi korban body shaming menangis berjam-jam merutuki dan mengutuk Tuhan yang tak memberinya tubuh sesempurna yang diinginkan masyarakat? Apakah kita masih bisa tertawa-tawa di atas siksaan mereka yang kelaparan hampir mau mati supaya bisa langsing dan diterima pergaulan?


Membiarkan tubuh dan wajahmu dipermalukan dengan guyonan yang menjurus ke arah fisik artinya sama dengan memperbolehkan orang untuk mempermalukanmu lebih jauh lagi, soal pencapaian-pencapaianmu dan perjuanganmu yang gak mereka mengerti. Percayalah, saat seseorang merasa diperbolehkan melanggar nilai-nilai dirimu yang terkecil, mereka akan terus melakukannya dan pisaunya akan semakin tajam mendalam menorehkan luka menganga di batinmu.

Apa yang saya alami membuat saya tertampar. Gak ada satupun yang berhak melontarkan kritik terhadap wajah dan tubuhmu dengan cara yang gak sopan, apalagi untuk tujuan candaan yang tak bermartabat. Gak ada satu orang pun yang boleh mendorongmu membenci tubuhmu, terlebih membenci dirimu sendiri. Because this is my body, my pride.

Halo. Ini saya dan segala lemak yang melekat di tubuh saya | Image taken by Erick Chamberlin
Tulisan ini dimuat di Vemale.com, selengkapnya di sini.

Ini project yang melibatkan saya di dalamnya. Campaign dari Vemale.com, #MyBodyMyPride. Saya sangat bersemangat saat menggarap project editorial ini. I involved in this project as a director, dan meng-cover lagu Try milik Colbie Caillat. Hope you enjoy and get the message from this video:



Lagunya bisa didengarkan di sini:


Tulisan saya lainnya soal body image, bisa di baca di label 'body image'

Resep Fusili Saus Bechamel

$
0
0
resep makaroni, resep fusili, resep pasta gampang, cream sauce, bechamel sauce, saus keju, carbonara, resep spaghetti carbonara, spaghetti, carbonara, keju, daging ayam, resep pasta restoran


Beberapa waktu yang lalu saya makan di sebuah cafe yang baru buka di Malang. Kala itu saya pesan fusili dengan cream sauce, harganya Rp. 30 ribu-an per porsinya. Ketika datang dan saya makan, ngooook, lha kok rasanya amburadul banget. Fusilinya datang sudah dingin, namanya cream saucenya udah dingin dan seuprit. Nggak bisa meng-cover fusilinya yang ... dikit banget hahahhaha ... Jadi bisa dibayangkan betapa dikitnya ya porsinya :P

Karena gak puas, akhirnya saya masak sendiri aja fusili dengan saus ala ala bechamel di rumah. Modalnya sih perkiraan gak sampai Rp. 40 ribu, tapi dapat untuk 4 porsi. Girang dong ya, apalagi belanjanya pas weekend jadi ada diskonan hehehe *kibas daster.. Yang mau nyontek resepnya boleeh~

Bahan (saya gak bisa menakar ukuran ya, jadi silakan disesuaikan sendiri):
  • Daging ayam cincang
  • Pasta mentah dalam kemasan (fusili, makaroni atau spaghetti, sesuai selera)
  • Susu UHT full cream rasa tawar
  • Tepung terigu
  • Butter atau margarin (saya pakai margarin yang rasa butter)
  • Minyak untuk menumis (saya pakai olive oil)
  • Bawang merah dan bawang putih (banyakin bawang merahnya)
  • Lada bubuk
  • Oregano (biar ala-ala kerasa Italianya)
  • Garam dan gula secukupnya
  • Keju parut
  • Air 
 Cara Membuat: 
  1. Cincang bawang putih dan bawang merah
  2. Panaskan butter dan olive oil di pan, masukkan bawang putih dan bawang merah. Tumis sampai aromanya harum.
  3. Masukkan daging cincang. Masak hingga setengah matang.
  4. Tuangkan susu cair UHT dan tambakan sedikit air (biar gak terlalu eneg, tapi airnya cukup). Aduk-aduk.
  5. Masukkan pastanya, matangkan seperti merebus pasta biasa. Sambil diaduk-aduk ya biar gak luber kuah susunya.
  6. Kalau dirasa kuah susunya terlalu cair setelah pastanya matang, bisa ditambahkan tepung terigu sedikit saja.
  7. Setelah itu, masukkan oregano, lada, garam dan gula sesuai selera. 
  8. Sajikan dengan menambahakan keju parut di atasnya.
Beberapa orang lebih suka bikin sausnya terpisah dengan pastanya yang dimatangkan dahulu, baru disiram saus. Kalau saya lebih suka yang seperti ini karena pastanya matang bersama dengan sausnya.

Makan pasta di rumah dengan modal seadanya bisa buat sekeluarga. Kalau gak habis, saya simpan di kulkas dan dipanasin lagi di atas rice cooker pas masak nasi. Rasanya jadi mirip-mirip makaroni schotel :D Selamat mencoba yaaa~

Body Shaming: Ini Yang Kami Rasakan Saat Tubuh Kami Dipermalukan

$
0
0
"Kok kurusan? Tapi kalo kurusan kelihatan kayak orang sakit lho."
"Wiiih, gendutan ya? Jangan gendut-gendut, diet dong."

Berapa banyak di antara kita yang seumur hidup mendengarkan pernyataan-pernyataan seperti ini? Parahnya, terkadang pernyataan-pernyataan ini datang bebarengan. Seakan tak cukup memikirkan beratnya masa depan, hidup kita masih harus diributkan dengan masalah timbangan badan.

Bukan cuma saya atau kamu yang merasa risih dengan komentar-komentar itu. Ashley Graham pun mengalaminya. Model seksi bertubuh plus size berusia 28 tahun ini beberapa saat yang lalu menuliskan sebuah esai yang powerful tentang body shaming, dimuat di lennyletter.comBody shaming,secara sederhana adalah komentar-komentar negatif yang dilontarkan terhadap bentuk tubuh seseorang. Gendut, kurus ... semuanya tak lepas dari stigma-stigma tertentu yang melekat di masyarakat.

Jadi, beberapa saat yang lalu, Graham mengunggah fotonya menggunakan rok rajut berwarna putih, crop top dan jaket kulit favoritnya. Tak ada yang salah dengan foto itu, setidaknya menurut Graham. Tetapi sesaat setelah foto itu diunggah, ratusan komentar menghujani post Instagram itu.
"Saya kecewa padamu.""Kamu tidak mencintai dirimu apa adanya, kamu sepakat dengan pandangan Hollywood. Kamu percaya bahwa menjadi langsing artinya lebih cantik.""Dulunya kamu panutanku dan dulu aku ingin jadi sepertimu."

Foto: copyright instagram.com/theashleygrahamFoto: copyright instagram.com/theashleygraham

Komentar-komentar bernada sedih itu muncul karena dalam foto itu Graham terlihat lebih kurus dari biasanya. Kenyataannya, Graham yang selalu ini berkampanye tentang #BeautyBeyondSize tidak mengalami penurunan berat badan sedikit pun. Justru berat badannya bertambah dibanding tiga tahun yang lalu. Yang berbeda dari kondisinya terdahulu adalah sekarang ia sudah dapat menerima kondisi tubuhnya.

Namun, kebalikannya, beberapa orang malah menganggap Graham terlalu gemuk. Terlalu tinggi. Terlalu montok. Saat ia mengunggah foto yang menampilkan selulit dan stretch-marks, komentar yang muncul adalah Graham mempromosikan wanita-wanita agar menjadi obesitas. Ironis ya, di saat yang bersamaan, orang lain beranggapan bahwa ia "terlalu kurus" karena berfoto dengan angle yang berbeda.

Apa yang dirasakan Graham tentu pernah dirasakan hampir seluruh perempuan di seluruh dunia. Bagaimana masyarakat memberi label-label tertentu dan memaksa perempuan untuk menghadirkan sosok 'sempurna' seperti yang ada di angannya? Tak peduli seberapa jauh ia berlari setiap pagi sampai ngos-ngosan, tetap saja label "gendut seperti gajah" meruntuhkan rasa percaya diri. Tak peduli bagaimana usaha seseorang menggemukkan badan agar tak dianggap "kurus seperti papan penggilasan".

Padahal tak ada yang bisa benar-benar mengerti, bagaimana perasaan mereka yang memiliki tubuh seperti itu? Seperti apa perjuangan mereka? Tak selalu yang bertubuh montok identik dengan makan banyak kurang olahraga 'kan? Dan tak selalu yang kurus berarti tak punya uang untuk menyenangkan diri sendiri dengan icip-icip makanan di kafe terbaru?

Sedihnya, di masyarakat, body shaming dianggap wajar, dianggap sekedar guyonan. Jika ada yang menangis dan sakit hati karenanya, semudah kata "baperan ih!" dilontarkan kepada 'korban'. Bukan tentang "pikniknya kurang jauh, mainnya kurang malam", tapi menurut saya, seseorang layak menentukan sikap dan bereaksi saat orang lain mempermalukan bentuk tubuhnya. Karena tubuh adalah pemberian Tuhan, menghinanya berarti ... :)

Jika saya boleh berkata, apa yang kita tampilkan, akan tetap tak pernah sempurna di mata orang lain. Pilihannya hanya 2: menjadi sehat secara jasmani dan rohani sesuai keinginan sendiri, atau menjadi cantik seperti Barbie yang dibentuk orang lain? Toh dengan pilihan satu atau dua, hidup tetap sama-sama berjalan ... hanya saja kadar kepuasan menjalaninya yang berbeda.

Saya pernah menuliskan di blog saya, "Betapa jahatnya seseorang yang mendorong dan memicu orang lain untuk membenci tubuhnya ... terlebih, membenci dirinya sendiri."

Tulisan ini dimuat di Vemale.com, selengkapnya di sini.

Tulisan saya lainnya soal body image, bisa di baca di label 'body image'

Social Climber: Menempatkan Pengakuan di Atas Kemampuan

$
0
0
Sudah beberapa bulan ini, handphone saya suka tiba-tiba kagetan, kayak terkena serangan jantung mendadak. Enak-enak ngetik, mendadak dia terdiam beberapa jenak, lalu penampakan screen-nya lompat-lompat ke tab lain. Jadi ikutan kaget sayanya :')

Melihat kenyataan tersebut, saya jadi kepikir buat mengganti handphone saya ini dengan yang baru. Duh padahal umur handphone ini baru 1,5 tahun dan memang saya bukan tipikal orang yang suka gonta-ganti gadget kecuali karena bermasalah. Jadilah saya browsing-browsing segala macam spesifikasi handphone yang mumpuni dan pastinya, sesuai dengan kondisi kantong saya yang tidak tebal-tebal amat ini :)) Segala keyword kutempuh, mulai dari brandnya, memorinya sampai harganya. Yah, dengan kondisi kantong sih, sepertinya brand yang saya pilih gak jauh-jauh dari yang sebelumnya saya pakai atau yang selini. Soalnya setelah melihat-lihat, harga alcatel one touch itu yang sekiranya masih masuk. Tapi, entahlah, drama pengen-ganti-handphone selalu akan berakhir dengan beli handphone yang gak disurvey sebelumnya :))

Kegalauan mencari handphone ini membawa saya ke ingatan 9-10 tahun yang lalu, di mana itu saya masih jadi remaja yang ranum, polos dan gak punya penghasilan sendiri :)) *iyalah, wong masih umur belasan*. Saat itu, sebagian besar anak-anak di sekolah saya sudah pegang Blackberry untuk sarana berkomunikasi. Blackberry (BB) zaman itu masih mahal banget, dan dianggap paling ihiy lah kalau tentang BB ke mana-mana.

Dan saya gak punya BB.

Soalnya mahal dan orang tua saya gak sanggup membelikan (dan mereka juga berpikir waktu itu gak perlu sih beliin Winda BB toh BB 'kan kebutuhannya buat orang kantoran). Lagipula saat itu, saya merasa sudah cukup puas punya koneksi internet di rumah.  Jadi punya BB buat internetan itu gak begitu penting. Wong ada SMS, wong ada telfon, wong rata-rata teman-teman pakai MSN dan YM, jadi it was not a big deal. Toh di sekolah saya *yang banyak dirasani orang luar katanya sekolahnya nakanak borju*, gak ada yang meributkan kamu pakai handphone apa. Jadi ya nggak pernah kepikiran.

Beranjak masuk kuliah, fenomena punya BB ini masih ramai sampai saya semester 2 atau 3 gitulah. Sedihnya, banyak orang di circle saya bela-belain ngutang atau apalah demi punya BB. Alasannya? Karena kalau nggak punya BB itu gak gaul, gak bisa tukar-tukaran pin BB. Kekeke ... jangan dimarahin ya, itu memang terjadi dan wajar di usia-usia cabe kita dulu.

Pengen diakui, pengen dianggap lebih, pengen menjadi bagian dari mereka yang punya status sosial lebih tinggi. Kita semua paling gak pernah merasa ingin seperti itu. Aku pun! Pengen jadi selebtweet, selebgram, biar menjadi sosok yang punya kelas. Jalan-jalan ke luar negeri, hampir tiap waktu terlihat berada di tempat-tempat gaul di sudut kota.

Tapi, setelah diakui, "Wih, kamu gaul?", terus apa ya ...

social climber, social climbers, apa itu social climbers, tas branded, tas KW, tas branded second
Image taken from Pinterest.com


Bukan cuma sekali dua kali saya dengar curhatan atau baca cerita di Vemale.com, berhutang ke sana kemari demi beli barang branded, plesiran, nongkrong. It's okay lho, membeli dan melakukan semua itu, jika tujuanmu untuk kepuasan pribadi dan ... jangan ngutang, Bok! Tapi kalau tujuannya supaya dibilang anu, diakui itu, aih ... besar pasak daripada tiang. Ujung-ujungnya semua pujian keren dan gaul itu, gak akan ada artinya lagi saat kita harus 'membayar' dengan aneka tagihan dan dikejar-kejar debt collector bahkan memantik api permusuhan dengan orang yang kamu jadikan tempat berhutang.

Saya jadi inget kata teman saya, Mbak Eva, "Prejengan boleh, jahitan kurang." (Gaya boleh, jahitannya kurang). Alias, gayanya selangit tampak dari luar, tapi ternyata di dalamnya rapuh dan mengenaskan. Kalau dulu saat masih remaja sih, ya bisa dimaklumi ya ... Kita semua masih dalam masa pencarian jati diri dan butuh pengakuan lebih untuk menunjukkan siapa kita. Jika hal seperti ini masih berlangsung bertahun-tahun-tahun setelahnya, pertanyaannya, "Mau sampai kapan?". Mau sampai kapan ngutang, mau sampai kapan berpalsu-palsu ria, mau sampai kapan membohongi diri sendiri.

Ada orang-orang yang memang termasuk A-list people, entah karena apa yang mereka kerjakan atau prestasinya. Ada juga orang-orang yang ingin masuk ke dalam A-list people, dengan effort lebih yang cuma mau dia usahakan jika ada 'imbalan' berupa bisa tampak dan terlihat punya 'kelas' di suatu golongan tertentu. Mau banget organize party yang isinya pejabat-pejabat teras semua, tapi malas repot diminta tolong bantu-bantu hajatan di lingkungan rumah sendiri *kisah nyata*.

Pada akhirnya memang balik ke diri masing-masing sih. Mungkin pada saat tertentu, terbesit dalam hati saya, minder ih gak se-ngehits si anu. Tapi saya tekankan pada diri sendiri, kalau saya menuruti gaya hidup seperti anu-itu, apa kabar tagihan listrik, PDAM dan kelangsungan dapur yes ... Hahahha ibu-ibu banget lho cara pikirku ... 

And after all, I totally agree with this quote. It's all about, honestly.

social climber, social climbers, apa itu social climbers, tas branded, tas KW, tas branded second
Image taken from askideas.com
 ... dan saya masih belum nemu handphone untuk menggantikan handphone buluk saya. Any advice?

Kenapa Kita Jadi Makhluk Yang Insensitif dan Intoleran?

$
0
0
Kisah pertama

MESIN ATM INI PUNYAKU!

Beberapa hari yang lalu, saya dan dua teman pergi ke salah satu mall. Kami bertiga sama-sama kehabisan uang cash dan memutuskan ambil duit dulu ke ATM. ATM lagi sepi, cuma kami bertiga dan aku duluan yang ambil uang karena kedua temanku itu, Mbak Rita dan Kak Wilda masih menelepon.

Setelah aku selesai ambil uang, di belakang sudah ada satu orang perempuan yang mengantri. Di belakangnya, temanku Kak Wilda yang berdiri. Saya asyik main HP sih, ketika saya menyadari, "Buset, lama amat ambil duitnya." Eh, ternyata perempuan di depan Kak Wilda gak kunjung selesai bertransaksi.

Udahlah, muka Kak Wilda dan orang-orang di belakangnya bete semua. Saya pun jadi ikutan capek berdiri nungguin. Deretan orang segitu banyak, cuma kode-kodean mata aja. Sementara, Mbaknya masih tetap keukeuh tanpa perasaan bersalah terus bertransaksi. Yep, bisa ditebak lah, dia lagi transfer ke banyak rekening. Nggak ngerasa di belakang yang menunggu sampai ada 5 orang.

Ketika dia mau pencet itu tombol transfer lagi, saya datangi dia, "Mbak, mau transfer lagi ya? Gimana kalau udahan dulu, Mbak? Di belakang Mbak banyak yang menunggu lho. Kalau mau ya ditunggu sampai ini urusan orang banyak selesai, ATM-nya sepi, baru transfer lagi." Kira-kira kalau ditunggu perpanjangan kata-kataku sih, segitu panjangnya. Tapi belum selesai ngomong, si Mbaknya sewot, narik kartu ATM-nya dan bilang, "SUDAH SELESAI KOK!".

Lha. Kok jadi aku disewotin. Hahaha. Saya balas lah, "Lha kalo saya gak negur, Mbaknya pasti gak selesai-selesai 'kan?" Padahal kelihatan jelas, kalau nggak ditegur dia bakal tetap terus menguasai ATM itu deh.

Ya memang ga ada sih larangan buat mentransfer uang buanyaaaaaaak di ATM. Tapi mbok ya, respect sama orang-orang yang di belakangnya, yang menantimu lama, Mbak. Hanya untuk urusanmu. Mbok ya o, apply buat dapat token KeyBCA gitu 'kan enak buat transfer-transfer dari smartphone.
----------------------
Kisah kedua

AMBULANS

Pulang pergi kantor setiap hari, saya biasa melewati belakang RSSA Malang. Itu jalur yang biasa dilewati oleh ambulans dan mobil jenazah. Dari jalan Belakang RSU itu, keluarnya pertigaan Pasar Bunga Splendid. Di sana lalu lintas ramai sekali dan seringnya banyak yang gak mau ngalah.

Mungkin saya salah satu orang yang gak mau ngalah sih kadang-kadang. Tapi beda ceritanya beberapa minggu yang lalu saya kesal sekali. Karena mobil ambulans yang di depan saya, gak dikasih jalan sama sekali sama pengendara mobil dan motor dari arah Jembatan Kahuripan. Ada 'kali ya 2-3 menitan, mobil ambulans ini kelihatan galau antara mau menerobos laju kendaraan yang mengarus tiada henti atau menunggu arus sampai sedikit reda. Memang hari itu padat banget sih, banyak acara di jalan-jalan besar di Kota Malang.

Di mana-mana, setahu saya mobil ambulans dan mobil jenazah harus didahulukan. Itu bawa orang sakit yang urgent atau at least, ada orang sakit di suatu tempat yang menanti untuk diangkut ambulans. Pun juga mobil jenazah, ada jasad yang harus dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Bapak-bapak pengendara motor di samping saya tiba-tiba menerobos dan mengklakson panjang, berusaha menghentikan arus kendaraan. Saya pun ikutan mengklakson panjang dan akhirnya ambulans bisa memecah arus sejenak untuk mengambil jalan ke arah berlawanan. Akibatnya? Iya, saya dan bapak pengendara motor dipisuhi sama dedek-dedek gemes yang merasa jalannya 'dihambat' oleh ambulans dan kami berdua.

Entah mungkin saya terlalu nyinyir ya. Tapi akhir-akhir ini saya sering kaget sama yang terjadi di sekitar saya. Insensitif dan intoleran. Ah, entahlah. Saya menulis blogpost ini sebagai pengingat. Semoga suatu hari kalau kelakuan saya fals, kalian mau ngingetin ya :') 

Pertanyaan saya:

"Kenapa Kita Jadi Makhluk Yang Insensitif dan Intoleran?"

Ini pertanyaan lho, saya juga gak tau jawabannya :')
Smurf, intoleran, intoleransi, insensitif, ambulans, keyBCA, e-banking
Terlalu banyak Smurf yang membuatku Smurf akhir-akhir ini | Image taken by Winda Carmelita


Food Warrior, Ngumpulnya Pejuang Kreatif Kuliner Malang

$
0
0
Beberapa waktu yang lalu, dalam sehari saya muterin Malang dengan jarak yang cukup panjang. Mulai dari rumah saya di daerah Galunggung sampai ke daerah Araya, berhenti-berhenti dulu di kawasan Soehat, muter ke Blimbing dan sebagainya. Dalam kegiatan ngabis-ngabisin Pertalite-nya si Poppy itu saya baru menyadari kalau banyak banget cafe, resto, bistro dan tempat kuliner di Malang. Beneran lho, hampir tiap bulan itu di Malang ada tempat makan yang baru dibuka ...

Kalau diinget-inget sih ya, fenomena banyaknya cafe-cafe baru dibuka ini bermula dari awal saya kuliah, sekitar tahun 2009-an. Iya, waktu itu 'kan salah satu universitas terbesar di Malang menerima banyak mahasiswa baru, sampai puluhan ribu. Belum lagi universitas yang lain, yang mana di Malang ini banyak sekolah dan universitas 'kan. Konon, di mana banyak pelajar pada suatu kota, di situlah banyak tempat makan dan creative space tercipta.

Nah, usaha kuliner yang buanyaaaaaak di Malang ini sayang banget ya kalau berakhir 'tragis' dengan gulung tikar, atau bahkan sikut-sikutan satu sama lain. Lebih bermanfaat kalau bisa bergabung, bersinergi dan berkolaborasi, syukur-syukur membawa berkat bagi orang lain. Makanya, teman-teman pelaku industri kreatif kuliner Malang sepakat buat berkumpul membentuk sebuah wadah yang diberi nama Food Warrior.

Jadi, tadi siang saya diajak buat ngobrol-ngobrol bareng teman-teman Food Warrior yang mengadakan launchingnya tepat hari ini, Minggu (13/11). Food Warrior ini bukanlah pujasera lho ya, Manteman, melainkan komunitas pelaku industri kreatif kuliner yang lahir dan bertumbuh di Malang. Bukan franchise dan sebagainya, tetapi mereka yang punya brand asli dari kota Malang.

kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Food Warrior~ | Image taken by Winda Carmelita


Pernah dengar Bunch Bead, Kalampoki Quayhouse, DW Coffee? Atau pernah jadi anak muda gaul pada masanya yang suka makan-makan bareng segeng di Saboten, Racel Risol dan Toast Story? Atau kamu pernah ngantri-ngantri di Jank Jank Wings, Ling-ling, Mamaci's Kitchen dan Kedaishi? Yup, mereka semua inilah yang tergabung dalam Food Warrior. Selain itu, ada juga Waroeng Jobo Omah, Kauri Kitchen dan Kuy. Ke-tigabelas pelaku industri kreatif kuliner Malang ini yang jadi inisiator terciptanya Food Warrior. Dari ke-tigabelas inisiator ini, diharapkan bisa berkembang jadi lebih besar lagi supaya bisa sama-sama memajukan industri kuliner di Malang.

kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Image taken by Winda Carmelita
Kalau kamu punya usaha kuliner yang lahir di Malang, bisa banget lho ikutan Food Warrior. Komunitas ini punya aktivitas-aktivitas yang bisa membantu para pengusaha kuliner Malang untuk lebih berkembang. Misalnya dengan workshop pembuatan SOP, pengajuan sertifikasi halal, bazaar kuliner, sampai kalau ada keresahan-keresahan yang selama ini dipendam sendiri, bisa disampaikan dan syukur-syukur dapat pemecahannya bersama-sama. Misalnya .... harga daging ayam naik, harga bumbu dapur melonjak tinggi. 'Kan biasanya itu jadi masalah besar buat pelaku industri kuliner tuh ya. Siapa tahu kalau bergabung dalam komunitas, semuanya akan terasa lebih ringan bagaikan lihat notifikasi invoice udah cair di akhir bulan*lah itu mah elu yang seneng Wind*

kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Semuanya buatan lokal dari teman-teman Food Warrior lho ini | Image taken by Winda Carmelita


kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Siapa yang sering ngantri demi sayapnya Jank Jank? | Image taken by Winda Carmelita


Oh iya, Food Warrior ini gak cuma memberikan benefit buat sesama pelaku industri kuliner aja. Tadi sih disenggol-senggol sama Mas Ditya (DW Coffee) dan Mas Dharma, bahwasanya ... jikalau teman-teman musisi Malang pengen disupport karyanya, teman-teman Food Warrior mau dan bisa memfasilitasi dengan memberikan ruang untuk memperdengarkan karya, mini gigs bahkan boleh banget nitip rilisan fisik. Yhaaa, ini bagus banget, since Malang sepertinya belum punya tempat khusus yang representatif buat memperdengarkan karya musisi-musisi Malang ya ...

Pengen join sama Food Warrior atau pengen intip-intip kegiatannya? Cuss ke IG-nya @forfoodwarrior aja. Gak ada syarat ketentuan formal kok untuk mau gabung sama Food Warrior ini, terbuka buat siapa saja pelaku usaha kuliner yang berminat.

Congrats ya Food Warrior! Ditunggu movement selanjutnya ~

kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Image taken from nengbiker.com

Film-Film Yang Bakal Rilis dan Pengen Ditonton di Tahun 2017

$
0
0
Beberapa hari yang lalu, saya baru aja ngobrol sama teman tentang film yang akan tayang di tahun 2017. Kebetulan teman saya ini movie-goers banget sementara saya jarang sekali nonton film. Instead of nonton film bioskop terbaru breaktime saya lebih banyak dihabiskan dengan mendengarkan lagu, baca buku, ngeblog atau Youtube-ing. Hahaha, parah ya?

Nah, obrol punya obrol, saya kok jadi penasaran dan Googling.. Eh, tahun 2017 banyak banget film yang oke-oke, setidaknya menurut saya yang nonton filmnya jarang-jarang dan filmnya segmented ini. Kalau gak kartun ya animasi, kalau nggak drama. Ini nih beberapa film rilis tahun 2017 yang pengen saya tonton, jadi saya tulis di blogpost biar inget hehehe

Fifty Shades Darker - Februari 2017 

film rilis 2017, film releases 2017, fifty shades of grey, fifty shades darker, beauty and the beast 2017, smurf 2017, smurf the lost village, captain underpants, insidious chapter 4, insidious 2017, jumanji, jumanji 2017, pitch perfect 3, pitch perfect 2017, daftar film rilis 2017
Image taken from screenrant.com
Soalnya saya dulu nonton Fifty Shades of Grey-nya, jadi yang ini kudu nonton juga *sikap *ambil pecut

Beauty and the Beast - Maret 2017

film rilis 2017, film releases 2017, fifty shades of grey, fifty shades darker, beauty and the beast 2017, smurf 2017, smurf the lost village, captain underpants, insidious chapter 4, insidious 2017, jumanji, jumanji 2017, pitch perfect 3, pitch perfect 2017, daftar film rilis 2017
Image taken from screenrant.com
Sebagai mantan pecinta Disney Princess pada masanya, pengen tau apakah ceritanya setragis versi kartunnya. Eh, ada yang bilang penggambaran karakter the Beast-nya buruk rupa banget sampe diprotes-protes tuh. Lah, bukannya namanya aja "the Beast", ya udah bener dong udah sesuai sama namanya yang "buruk" :))

Smurfs: The Lost Village - April 2017

film rilis 2017, film releases 2017, fifty shades of grey, fifty shades darker, beauty and the beast 2017, smurf 2017, smurf the lost village, captain underpants, insidious chapter 4, insidious 2017, jumanji, jumanji 2017, pitch perfect 3, pitch perfect 2017, daftar film rilis 2017
Image taken from imdb.com

Waah, aku smurf sekali, ternyata Smurf ada smurf baru di tahun 2017. Aku kudu smurf pokoknya!

Captain Underpants - Juni 2017

Ada yang ngikutin bukunya Captain Underpants gak sih? Soalnya saya tanyain teman-teman saya pada gak ngerti semua ._. Jadi Captain Underpants alias Kapten Kolor ini adalah superhero yang akan berubah dengan mantra jentikan jari. Super konyol dan bodoh pokoknya. Saya baca buku-bukunya dari SD dan masih kesimpan rapi sampai sekarang. Buat yang penasaran wujudnya Kapten Kolor, kayak begini nih ...


Insidious: Chapter 4 - Oktober 2017

film rilis 2017, film releases 2017, fifty shades of grey, fifty shades darker, beauty and the beast 2017, smurf 2017, smurf the lost village, captain underpants, insidious chapter 4, insidious 2017, jumanji, jumanji 2017, pitch perfect 3, pitch perfect 2017, daftar film rilis 2017
Image taken from screenrant.com
Lah, tiba-tiba udah chapter 4 aja. Aslik ya Insidious ini adalah film yang saya yang gak bikin bahagia, justru bikin kaget sampe berhasil ngerusak' charger laptop. Saking kagetnya, nonton kesekian kali di laptop teman trus panik, kesandung charger laptop. Kapok? Enggak. Tentunya malah pengen nonton terus, termasuk yang rilis tahun 2017 nanti ini.

Jumanji - Desember 2017

film rilis 2017, film releases 2017, fifty shades of grey, fifty shades darker, beauty and the beast 2017, smurf 2017, smurf the lost village, captain underpants, insidious chapter 4, insidious 2017, jumanji, jumanji 2017, pitch perfect 3, pitch perfect 2017, daftar film rilis 2017
Image taken from screenrant.com

Anak 90-an tentunya gak mungkin gak pernah nonton Jumanji. Aaaak, ini film yang paling fenomenal, paling seru pada masanya. Sampe dulu kalo mainan board game, mesti ngayal kalau tiba-tiba muncul gajah dari papan permainan. Sayangnya ya, Robin Williams sudah meninggal ... Kalau masih hidup, dia pasti masih involve di pembuatan film ini ...

Pitch Perfect 3 - Desember 2017

film rilis 2017, film releases 2017, fifty shades of grey, fifty shades darker, beauty and the beast 2017, smurf 2017, smurf the lost village, captain underpants, insidious chapter 4, insidious 2017, jumanji, jumanji 2017, pitch perfect 3, pitch perfect 2017, daftar film rilis 2017
Image taken from Youtube.com
As simple as, saya nonton film pertama dan keduanya, kalau gak nonton yang ketiga ada yang kurang :')

Jadi, itu film bioskop terbaru breaktime yang pengen saya tonton tahun depan. Ada rekomendasi film lain atau film apa yang lagi ditunggu-tunggu tahun 2017 nanti?

Sudah Tahu Tentang Tech-Neck, Penyakitnya Para Kuli Keyboard?

$
0
0

Masih ingat nggak, beberapa waktu yang lalu saya sempat sakit yang cukup menyebalkan, karena berhubungan dengan gak boleh lama-lama menghadap komputer dan smartphone? Itu akibat terlalu lama bersinggungan dengan layar monitor sehingga radiasinya membuat kepala sakit. Nah, baru-baru ini saya merasa pundak saya tegang banget kayak mau ketemu ibu mertua.

Usut punya usut, memang penyakit yang berhubungan sama pemakaian komputer atau smartphone itu ada lho. Biasanya sih yang begini menyerang para penulis, editor atau pekerja-pekerja yang ngabisin waktu lama dengan mengetik, baik itu ngetik di PC/laptop atau ngetik smartphone.

Beberapa waktu yang lalu, saya membaca sebuah jurnal medis yang menyebutkan nama penyakit ‘kekinian’ yaitu Tech-Neck. Jadi, tech-neck adalah sakit sekitar punggung, pundak dan leher yang diakibatkan terlalu banyak menunduk saat menggunakan smartphone. Kan .. kan … Itu penyakit orang zaman sekarang banget ya. Coba diingat-ingat deh, kita sering nunduk banget kalau lagi asyik pakai smartphone. Apalagi kalo pas terhanyut dalam lautan caption si Minceu Lambeturah :)) Itu kepala dan konsentrasi kayak pakai kacamata kuda, gak bisa dicolek dikit aja.



Nah, kebiasaan kayak yang saya sebutkan di atas itu, bikin kepala kita jadi ‘seolah’ menahan beban berat sampai 30 kg. Padahal kalau dalam posisi mendongak normal, pundak kita didesain sama Tuhan untuk menahan beban setara 5 kg aja! Kebayang ya beratnya tugas si kepala dan pundak, belum lagi harus nahan beratnya beban hidup. Eh, gak ding, maksudnya harus nahan beban berat, misalnya bawa tas selempang di satu bahu.

Disarankan buat kita-kita yang memang sehari-harinya bersinggungan dengan kegiatan mengetik-ketik ini supaya sering-sering stretching. Minimal tiap 15-20 menit sekali, peregangan leher dengan menoleh ke kanan dan kiri masing-masing 5 detik. Diulangi 10 kali.

Selain peregangan, bisa juga dengan pijat leher sendiri, kayak yang di video ini:


Tech-neck jangan disepelekan. Dari web-web kesehatan yang kubaca sih, tech-neck ini bisa berkembang menjadi kesemutan bahkan kelumpuhan. Duh :(

Selain stretching dan pijat, beban di pundak juga harus diperingan dengan pakai tas punggung aja instead of using sling back ya …Cari tas yang tali bahunya lebar, macam tas punggung Kipling terbaik lah pokoknya. Ini tas masa SD banget ya, Kipling hahaha …

Sebetulnya gak cuma orang dewasa aja, anak-anak juga rentan sih sama tech-neck ini. Apalagi anak-anak zaman sekarang kalau bawa tas sekolah isinya berat banget, kalau gak salah dulu ada penelitian yang menyebutkan beban berat tas anak sekolah itu bisa sampai puluhan kilo. Lah, kalau tasnya gak support, kasihan pundaknya. Zaman SD dulu, orang tua saya benar-benar khawatir punggung saya melengkung karena beban tasnya lebih daripada berat badan saya sendiri :| Makanya zaman SD saya gak punya tas slingback. Semacam tas punggung Kipling terbaik deh karena beban di punggung terbagi rata melalui talinya yang lebar dan empuk, kayak tas yang dijual di MAPEMALL ini.

Gemas yaa, warnanya suka banget | Image taken from mapemall.com
Zaman sekarang malah ketambahan bebannya gara-gara anak-anak doyanan main gadget. Makin-makin aja ya…

Yang penting jangan lupa, kalau udah mulai capek, langsung istirahat. Jangan diforsir, supaya tetap bisa bekerja produktif. Semoga sehat-sehat selalu yaaa~~

#HarblognasJNE: Jadi Blogger Harus Terus Belajar dan Jangan Baper!

$
0
0
Tiga tahun yang lalu, saya gak pernah menyangka dengan ngeblog akhirnya saya bisa punya www.windacarmelita.com dan punya banyak teman baru yang juga sama-sama suka menulis. Lebih-lebih, saya juga gak menyangka dengan ngeblog yang baru saya tekuni pas lulus kuliah ini, membuat saya jadi ... harus banyak belajar!

Lha, udah lulus kuliah, ngapain ngeblog aja harus belajar?

Eh, jangan salah ya. Justru sekarang hampir 60 persen waktu "belajar" saya saat ini, karena menulis dan ngeblog. Belajar menulis yang enak dibaca dan gak bikin bingung, belajar SEO tipis-tipis, belajar fotografi biar foto di blog menyenangkan buat dilihat, belajar memperkaya networking, Google Analytic, belajar mengoptimalisasikan social media dan ... belajar membranding diri yang baik~

Yes, terus belajar adalah hal penting yang saya dapatkan dari obrolan bareng Mami Ubi, Grace Melia di acara #HarblognasJNE kemarin, Sabtu (19/11) di Hotel Harper Mangkubumi, Yogyakarta. Semua pasti udah gak asing sama maminya Ubi dan Aiden, Grace Melia yang jaga gawang di blog www.gracemelia.com'kan? Bisa dibilang saat ini Grace sudah sukses membranding dirinya sebagai seorang blogger sekaligus penggiat Rumah Ramah Rubella.

Menurut Grace, kalau mau jadi blogger famous itu haru berani tampil beda. Selain itu, terus perbaiki diri dengan cara gak malu belajar dari blogger lain karena belajar itu bisa dari mana aja, termasuk pengalaman-pengalaman dari blogger lainnya. Selain itu, supaya blog bisa terus berkembang harus konsisten juga lho. Jangan sampai postingannya bolong-bolong sampai berminggu-minggu, apalagi berbulan-bulan. Biar pembaca setianya gak kecewa udah nongkrongin blog yang berdebu hehehe ..

Selain tiga hal di atas, menurut Grace ada yang penting juga dan gak boleh dilupakan, yaitu harus membranding diri dengan baik. Membranding diri dengan baik, misalnya melalui social media, bisa meningkatkan daya 'jual diri' kita di mata agency atau yang ingin bekerja sama bisnis dengan kita lho. Bahkan menurut Mami Ubi, dahulukan branding dulu, setelahnya baru kita perlahan belajar soal teknis, seperti SEO.

"Jadi blogger jangan baper, harus terus semangat memperbaiki diri dan belajar" - Grace Melia

Nah, soal personal branding ini juga disetujui sama Mbak Uphie Mashar. Mbak Uphie ini adalah salah satu contoh online enterpreneur yang sukses menjalankan bisnisnya. Bisnis apa? Bisnis kesukaan kita semuaaaaaa, para wanita penggila tas dan baju :))

Menurut Mbak Uphie, yang toko onlinenya dinamakan Stupidroom ini, buat bisnis online yang sangat penting adalah tentang branding. Setelah menjalankan konsep branding sesuai gambarannya, followersnya jadi bertambah. Otomatis, dengan bertambahnya followers, akan bertambah juga pendapatan.

Soal belajar dan memperbaiki diri ini, bukan cuma dilakoni sama Grace dan Mbak Uphie lho, tapi juga JNE. Bisnis pengiriman dan ekspedisi sekarang banyak banget, gak bisa kalau kita terus bertahan dengan cara lama. Bisa terbalap dan ditinggalkan pelanggannya. Nah, berada dalam bidang usaha jasa pengiriman, sudah pasti pelanggan berharap kecepatan pelayanan jadi yang nomor satu. Makanya JNE berusaha memperbaiki diri dan mempermudah layanan dengan pelanggannya. Salah satu caranya lewat aplikasi MyJNE.




Aplikasi MyJNE gak cuma memudahkan user individu, tapi juga buat pebisnis online shop kayak Mbak Uphie nih. Tracking, cek tarif bahkan bisa pakai fitur COD juga hanya lewat aplikasinya. Aku udah nyobain juga lho, bisa dibaca di sini yaaa reviewnya. Dengan inovasi seperti ini, makanya JNE tetap bisa bertahan selama 26 tahun di Indonesia dengan jumlah pengiriman lebih dari 10 ton per hari. Wow!

Baik Grace, Mbak Uphie dan JNE, semuanya memberikan inspirasi. Gak sia-sia deh saya diimpor langsung 390 km dari Malang ke Jogja untuk sumbang suara, ketemu dan berkenalan dengan teman-teman baru di acara #HarblognasJNE sekaligus kopdar cantik yang kedua kalinya buatku dengan teman-teman blogger Jogja ini.

Jreeng~ | Image taken by @qhacan
Dari obrolan kemarin bareng JNE, Mami Grace Melia dan Mbak Uphie, saya menangkap poin penting buat kita semua, apapun bidang yang sedang digeluti, yaitu: Suatu saat era-era kita saat ini akan berlalu. Entah itu blogging atau online shopping. Tetapi jika kita punya karakter dan diferensiasi, kita tetap bisa survive jika kita kreatif dan inovatif menawarkan keunggulan lain dari diri kita atau bisnis yang digeluti. Couldn't agree more! Gak bisa cuma duduk diam menanti rejeki atau mengutuki orang-orang yang lebih sukses. Harus berani menembus batas. Selaras banget sama tema yang kemarin diusung sama JNE di #HarblognasJNE ini, yaitu"Menembus Batas, Menjadi Inspirasi Bagi Negeri."

Sama Mbak Uphie, Mami Grace dan Mbak Qachan | Image taken by @qachan



Seperti biasa, acaranya JNE selalu bertabur hadiah. Mulai dari goodie bag, voucher, sampai gadget. Duh senangnya bisa kopdaran sama blogger-blogger Jogja yang selama ini hanya jumpa lewat dunia maya. Semoga kita semua bisa menginspirasi satu sama lain dan terus belajar ya :D


Cara Membersihkan Kalung Perak Tanpa Larutan Kimia

$
0
0
Pernah dengar sebutan “kulit mahal” nggak? Jadi, kulit mahal adalah orang-orang yang harga jual per kilo buat kulit dan lemak-lemaknya itu mahal. Ngahahaha … Bukan dong. Maksudnya orang-orang yang kulitnya sensitif sama bahan-bahan perhiasan. Cuma emas, perak atau berlian yang gak bikin kulitnya iritasi, makanya dibilang “kulit mahal”.

Kebetulan (atau sayangnya), saya adalah salah satu orang pemilik kulit mahal ini. Kalau pakai perhiasan sembarangan, gak pakai lama langsung gatal-gatal. Sejak kecil, cuma dipakaikan perhiasan perak atau emas sama orang tua saya. Tapi, saya kurang suka pakai emas soalnya takut hilang, harganya mahal dan kayaknya gak cocok aja pakai perhiasan berwarna kekuningan. Lebih sip sama perak yang warnanya lebih cocok dan gak mencolok.

jual kalung berlian online, jual kalung online, jual kalung perak, membersihkan kalung perak, membersihkan perak, merawat kalung perak, menyimpan kalung perak
Image taken from kaboompics.com

Nah, ternyata kalung-kalung yang dipakai setiap hari tanpa pernah dilepas itu warnanya bakal kusam. Ya karena dipakai mandi, kesemprot parfum. Duh padahal saya tahu sih, kalau mandi sama semprot-semprot parfum jangan pakai perhiasan. Tapi atas nama kemalasan, ya jadinya suka sembarangan -_-”

Untuk mengembalikan kilau peraknya, harus rutin dicuci. Kalau dulu sering nyuciin perak sih di langganan, sekarang sudah nggak sempat. Cari-cari info di internet, ternyata bisa kok nyuci sendiri pakai cara rumahan. Kalau cara saya, pakai baking soda.

  • Direndam baking soda
Bahannya cuma baking soda dan air. Alat yang diperlukan cuma sikat gigi yang bulunya halus. Baking soda dilarutkan ke dalam air, kemudian rendam perhiasan peraknya sekitar 10-15 menit. Setelah itu digosok-gosok pelan aja pakai sikat gigi, terus dibilas di bawah air mengalir. Keringkan.

Kalau pakai cara ini kurang begitu bisa berkilau sih. Tapi lumayan lah, ada bedanya sama yang kusam banget. Cuma kesulitannya kalau membersihkan perhiasan yang kecil macam anting-anting. Hmm, itu gosoknya susah ternyata karena gedean sikat giginya daripada antingnya.
  • Direndam air garam dan aluminium foil
Nah kalau cara kedua ini belum pernah nyoba, tapi konon kata Wikihow cukup manjur. Caranya: 1 sendok air garam dilarutkan dengan air panas. Masukkan aluminum foil yang dirobek-robek ke dalamnya. Perhiasan perak direndam, digosok pelan seperti cara nomor 1.

Konon, campuran air garam dan aluminium foil akan bereaksi terhadap kerak-kerak di perhiasan perak sehingga menciptakan permukaan mengkilap seperti baru. Saya belum nyoba sih, tapi kok kayaknya meyakinkan … atau mungkin saya yang mudah terpukau? *halah.

Kalau udah dibersihin tapi masih tetap kusam? Hmm, itu tandanya kudu beli yang baru :)) Lha ya siapa yang gak suka lihat yang berkilau-kilau apalagi kalau udah masuk lapak jual kalung berlian online. Pasti kayak pengen dibeli semuanya ya ‘kan? Memang kok, sekalinya ngelihat lapak jual kalung berlian online kayak yang di MatahariMall.com gini, suka kerasan, khilaf, pengen beli soalnya modelnya lucu-lucu :3
jual kalung berlian online, jual kalung online, jual kalung perak, membersihkan kalung perak, membersihkan perak, merawat kalung perak, menyimpan kalung perak
Ini lucu dan simpel | Image taken from MatahariMall.com
By the way, ada yang punya cara lain buat membersihkan noda dan kerak di perhiasan perak nggak? Yang pakai bahan rumahan yang gak berbahaya dan sisa limbahnya gak merusak mencemari lingkungan gitu. Share dong :)

Sore Hangat: Belajar Video Making Bareng #NgobrolBloggerMLG, HenaSatya dan SAKUKU

$
0
0
Mungkin sebagian besar dari pembaca blog ini sudah tahu kalau pekerjaan sehari-hari saya berkutat di dunia kreatif. Menulis artikel dan blogging, bukanlah hal yang baru lagi saya tekuni. Tetapi sekitar 3-4 tahun belakangan ini, era dunia kreatif makin gahar lagi dengan kehadiran “sub” lama-tapi-baru, yaitu vlogging. 

Hampir setiap hari saya nongkrongin Youtube, nontonin vlogging Youtubers yang sudah saya subscribe karena saya suka dengan kontennya. Yang rutin saya tungguin sih vlognya Ario Pratomo, Gofar Hilman, Almeida Kezia dan Abenk Alter, meskipun saya juga nontonin vloggers-vloggers Indonesia lainnya yang muncul di popular uploads sih. Kalau dari Youtubers luar negeri, saya cukup suka sama vlognya The Talbotts, soalnya anaknya lucu bangeeeut! :3

Setelah selama ini sebagai penikmat tayangan video-video Youtube, beberapa waktu belakangan ini saya kepikir, “Kenapa nggak aku coba merambah dunia video ya?” Bukan pengen nge-daily vlog sih, tapi lebih memproduksi konten video yang beragam. Tapi sering buntu, mau bikin apa ya, mau ngomong apa ya … Hmmm …


Untungnya kemarin bisa bertatap muka dan menggali banyak tentang video making dari Hena Satya di acara #NgobrolBloggerMLG #InovasiBCA bareng BCA. Buat yang belum tau, Hena Satya adalah salah satu video creator asal Kalipare yang dikenal dengan video-video pendek parodinya yang lucu-lucu-melas di Instagram.

Hena satya, youtuber malang, selebgram malang, sakuku, BCA Sakuku, aplikasi Sakuku, blogger, cara membuat video, youtubers indonesia, almeida kezia, abenk alter, gofar hilman, ario pratomo, beauty vloggers, beauty blogger indonesia, menghasilkan uang dari youtube, monetize youtube
Hena Satya | Image taken by Winda Carmelita
Kalau kata Hena, membuat video itu yang pertama dibutuhkan adalah konsep dan konten yang akan dibawakan. Nah, masalahnya, kontennya yang kayak gimana? Ternyata sebetulnya banyak banget konten yang bisa digali dari kehidupan sekitar kita. Keresahan diri sendiri, orang lain ataupun observasi dari hal-hal yang biasanya luput dari perhatian kita.

Setelah punya konsep dan konten, pastinya harus dieksekusi dong. Hena bilang, alat yang dibutuhkan untuk bikin video sebetulnya standar: kamera, lighting, aktor, software editing. Meskipun begitu, gak perlu ribet dengan alat dulu di awal-awal, manfaatkan aja alat yang dimiliki. Nanti semakin lama terbiasa memproduksi video, alat dan kemampuan editing akan mengikuti kok ;)

Konsep dan konten udah, videonya sudah diproduksi, terus? Ya dipublish! Jangan sampai videomu cuma ngendon aja di laptop atau hard disk. Sayang euy, bikinnya udah sepenuh hati. Publish videomu di platform-platform yang tersedia. Youtube, Instagram, Twitter dan Facebook bisa jadi pilihan.

Nah, ada satu tips dari Hena nih. Usahakan main di beberapa platform sekaligus, misalnya upload video Instagrammu di Youtube juga. Kenapa? Berjaga-jaga aja karena bukan cuma Ariel Peterpan aja yang “Tak ada yang abadi”, tapi juga platform-platform social media ini suatu hari pasti akan ada ‘matinya’. Dengan mengunggah video-video kita di beberapa platform, kita gak perlu khawatir kehilangan jejak digital karya kita.

Obrolan bareng Hena Satya di acara kemarin seru banget. Sekitar 20 blogger yang datang semangat banget mengikuti acara dari awal sampai akhir. Selain Hena Satya, ada juga Indra Cahya, stand up comedian dari Malang,  yang menghibur kami dengan guyonannya yang ih-waow banget. Mas Indra ini teman kantor saya yang kalo di kantor keliatan diem berwibawa. Mbok yaaaa ternyata kemarin … hauuuum sekali kamu Mas, besok tak tanggap di pantry kantor ya! :))

Btw, ngomongin tanggap-menanggap, kemarin saya kebagian ditanggap juga disuruh nyanyi. Pas lagi enak-enaknya makan salad, njuk dipanggil. Untung gitarnya ndak tak kremus hehehe … Besok-besok boleh lah, sambil diundang as a blogger, diundang membuai gendang telinga temen-temen *tsah.

Hena satya, youtuber malang, selebgram malang, sakuku, BCA Sakuku, aplikasi Sakuku, blogger, cara membuat video, youtubers indonesia, almeida kezia, abenk alter, gofar hilman, ario pratomo, beauty vloggers, beauty blogger indonesia, menghasilkan uang dari youtube, monetize youtube
Image taken by Ivonie Zahra
Di acara kemarin pula, saya buka rahasia bahwasanya saya sudah sekitar 4-5 kali-an kehilangan kartu ATM. Ini ‘kali CS-nya BCA sampai hafal sama saya ya hahahah … Tepatnya, meninggalkan kartu ATM saya teronggok begitu saja di dalam mesin karena kelupaan nyabut. Buat orang-orang yang gampang lupa sepertiku, BCA punya inovasi baru yang dinamakan SAKUKU. SAKUKU adalah dompet elektronik yang diinstall di smartphone dan memudahkan kita untuk melakukan macam-macam transaksi. Apalagi buat kita-kita yang sering hangout dan lebih suka cashless. Ini Winda banget!


Hena satya, youtuber malang, selebgram malang, sakuku, BCA Sakuku, aplikasi Sakuku, blogger, cara membuat video, youtubers indonesia, almeida kezia, abenk alter, gofar hilman, ario pratomo, beauty vloggers, beauty blogger indonesia, menghasilkan uang dari youtube, monetize youtube
Image taken by Iwan Tantomi
Fitur SAKUKU ini membantu banget lho. Karena kita bisa bayar belanja, isi pulsa, transfer uang atau minta ditransfer, tarik tunai tanpa kartu di ATM BCA, bahkan split bill. Fitur split bill nih yang terbaru dan unik. Fitur ini memudahkan kita yang sering hangout beramai-ramai dan bayar tagihan bareng-bareng, maksimal ke 9 teman yang berbeda. Jadi gak usahlah sungkan-sungkanan nagih urunan, karena tinggal ‘tap’, notifikasi penagihan bakal sampai ke teman kamu yang juga menggunakan SAKUKU. Kece ya? Langsung aja download aplikasi Sakuku di AppStore (iOS 7.1 ke atas) atau Playstore (OS 4.0 ke atas). 

Hena satya, youtuber malang, selebgram malang, sakuku, BCA Sakuku, aplikasi Sakuku, blogger, cara membuat video, youtubers indonesia, almeida kezia, abenk alter, gofar hilman, ario pratomo, beauty vloggers, beauty blogger indonesia, menghasilkan uang dari youtube, monetize youtube
Image taken by Iwan Tantomi

We had a great night yesterday! Seneng banget deh, bisa ketemu sama blogger-blogger Malang lainnya sambil cicipin Nitro Tea-nya Golden Heritage Coffee dan dapat ilmu tentang video making dari Hena. Makasih ya Blogger Perempuan dan BCA yang udah menggelar acara seru ini. Gak bosen dan gak nyesel, meski dihajar hujan sesorean. Semoga setelah ini kita semua bisa jadi kreator-kreator handal yang inspiratif ya ~

Hena satya, youtuber malang, selebgram malang, sakuku, BCA Sakuku, aplikasi Sakuku, blogger, cara membuat video, youtubers indonesia, almeida kezia, abenk alter, gofar hilman, ario pratomo, beauty vloggers, beauty blogger indonesia, menghasilkan uang dari youtube, monetize youtube
Horee kopdar! | Image taken by Iwan Tantomi

BCA Sakuku

[After Lunch Music] No More Sad Song, Dear!

$
0
0
Hmm, lama sekali tidak menulis di After Lunch Music ya. Saya terlalu sibuk dengan dunia saya sendiri *halah. Akhir-akhir ini pun lebih sering mendengarkan lagu supaya gak sepi aja pas kerja, bukan untuk benar-benar menikmatinya.

Jadi, setelah berputar-putar di Spotify selama beberapa bulan ini, saya menemukan beberapa lagu yang sebelumnya gak pernah saya dengar. Ya maklum, saya anaknya terlempar di era pop tahun 80-90an banget, sehingga kurang piknik ke rumah tetangga. Njuk ternyata rumah tetangga ini lagunya lucu-lucu, unik-unik. Kemudian ada beberapa lagu yang sebelumnya sudah pernah saya dengerin, tapi kok baru sadar sekarang kalo lagunya enak. Biasanya sih kalo udah cinta sama intro awalnya, bakal suka sampai akhirnya. Karena memang sesungguhnya cinta pada pendengaran pertama itu benar adanya.

Yuk mari, inilah temuan beberapa waktu silam yang aneh-aneh, unik-unik dan enak-enak:

The Verve - The Drugs Don't Work



Nah ini yang saya bilang "cinta pada pendengaran pertama". Setelah sekian lama tidak mendengarkan The Verve, kok ya pas lagu ini terputar di playlist random di Spotify. Jreng pertamanya nempel di kepala. Hmm, dasar anak Brit-Brit-an.

"Now the drugs don't work They just make you worse But I know I'll see your face again .."

Elvis Depressedly - N.M.S.S



Hmm, ke mana azaaaa Windaaaa baru ketemu sama Elvis Depressedly? Mendengarkan N.M.S.S ini pas di kantor, hujan-hujan. Entah, kayak terlempar di dunia di luar kantor. Semacam melakukan road trip, melewati sepanjang pesisir pantai yang hangat sore-sore. N.M.S.S stands for No More Sad Song, tapi lirik lagunya memang sih ... merujuk pada orang-orang yang optimis meskipun tahu hari esok tidak ada harapan :') Yasallam, aku terbawa emosi sekali menulis kalimat barusan *gerung-gerung.

Baca Juga: Terpukau Silampukau: Membungkus Dosa dan Kenangan Kota Surabaya

Rendy Pandugo - I Don't Care



Selama ini saya percaya, Andre Harihandoyo adalah duplikasi John Mayer paling mantap di Indonesia. Yah, tetaplah ya, Andre Harihandoyo punya ciri sendiri. Tapi setelah sekian lama aku menanti-nanti karyanya yang baru, tiba-tiba menyusuplah Rendy Pandugo yang selaras dan sepadan dengan Mas Andre (akrab banget ya manggil Mas, padahal gak kenal eheheheh). Saya juga baru tau single barunya ini dari Otong, teman saya editor Kapanlagi. Terimakasih Otong, besok tak pinjemin mic deh :))

This Is Living - Hillsong Young and Free



Saya harus mengakui, SAYA JATUH CINTA BANGET SAMA HILLSONG yang ini. Actually, I'm not kind of EDM-people, tapi dengerin Hillsong Young and Free rasanya beda. Buat yang belum tahu, Hillsong adalah group musik rohani Kristiani, from Sydney, Australia. Ada banyak versi praise and worship song mereka, mulai dari yang karismatik sampai yang terbaru ini yang versi electonic music. Yah, buat beberapa orang mungkin terkesan "lagu rohani kok gini amat jingkrak-jingkrak?". Tapi saya suka, sama lirik-liriknya pun 'dalem', cara lain untuk praise and worshipping Him, menurutku ...

SUNN O)))



Sebagai pamungkasnya adalah ... jeng jeng, SUNN O))) yang mana adalah band drone metal asal Amerika. Bukan tipe lagu saya sih, tapi gara-gara penasaran di video-videonya banyak yang komen semacam, "Kalo-dengerin-lagu-lagunya-kamu-bakal-feeling-high", atas nama penasaran saya nyetel pagi-pagi di kantor dan ... ngantuk euy malahan. Aku memang aneh, lagu kayak gini malah ngantuk ._.

Itu dia beberapa lagu yang 'lucu-lucu' temuan saya beberapa waktu yang lalu. Sebetulnya masih banyak sih, tapi ya gitu, keburu sudah lupa hahahaha .. Ada lagu-lagu lucu lainnya? Komen-komen dong di bawah :D

Baca juga: Scaller: Dihentak Distorsi Johny Greenwood, Dibawa Hanyut Alanis Morissette


Wake Up Homestay Jogja, Hotel Murah dan Nyaman Buat Para Backpacker

$
0
0
Kalau ke luar kota, hal yang harus-harus banget dipersiapkan, menurut saya cuma dua. Yaitu, transportasi dan penginapan. Selebihnya sih ya kurang lebihnya sama lah ya ... Packing-packing seadanya, kalau ada yang kurang tinggal beli di kota tujuan 'kan #HorangKayah :))

Minggu kemarin, dengan pinangan Pungky, saya berangkat ke Jogja selama 3 hari 2 malam. Jauh-jauh hari sebelum ini, memang saya berencana ke Jogja bareng teman-teman saya. Ndilalah, #HorangSokSibuk memang kami berempat ini, jadinya gak berangkat-berangkat malah mundur tahun depan. Yodah, orang ikhlas biasanya malah dapat berkah melimpah hahaha ... Jadilah setelah dipinang Pungky, saya punya waktu 5 hari-an buat cari tiket kereta dan penginapan.

Setelah mengitari Jogja via Google Maps, saya menemukan beberapa penginapan low budget sekitar Rp. 100 ribu-an per malam. Setelah dikerucutkan lagi, saya cari yang dekat stasiun supaya pulangnya gak keburu-buru dan dekat sama lokasi acara yang mana saya akan 'ngamen elegan'. Akhirnya pilihan jatuh di Wake Up Homestay.

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan,
Tempatnya strategis di area Maliboro | Image taken by Winda Carmelita
Dari websitesnya sih Wake Up Homestay ini tergolong penginapan yang masih baru di kawasan Sosrowijayan. Jangan kaget ya, Wake Up Homestay ini bukan hotel dengan kamar-kamar yang dihuni per orangan (opo iku jeneng e yo, rek, embuh kah hahahah). Melainkan dorm room dengan tempat tidur bertingkat. Sekamar diisi empat hingga 10 orang. Jadi kita tidur dengan orang yang gak dikenal :D

Saya mendapat kamar Female Single Pod, yang mana diisi 4 orang, cewek semua. Ada 4 tipe pod yang bisa dipilih di homestay ini, ada yang campur cewek-cowok juga. Saya sih sebenernya gak masalah mau tidurnya gimana, sama siapa, soalnya saya toh cuma numpang tidur, ganti baju sama mandi hehehe ... Kebetulan saat itu roomnya penuh. Tak menyerah, saya minta bantuan teman saya buat order. Direfresh-refresh terus deh itu halamannya, eh dapet, yang Female Single Pod. Pas banget lah!

Begitu sampai di Jogja, saya langsung check-in aja soalnya badan udah lengket-lengket pengen mandi. Ternyata tempatnya bagus dan super bersih! Gak kalah sama hotel-hotel budget deh. Nuansanya hijau-putih, jadi nggak nyeremin.

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan,
Lobbynya homy banget! | Image taken by Winda Carmelita
Setelah check-in, saya diantar ke kamar sama petugasnya sambil disanguin 1 hanger baju dan 1 towel. Naik ke kamar, eh, ternyata saya tidur sendirian buat semalem. Yodah, menguasai ruangan deh :)) Di dalam ruangan, ada 4 tempat tidur susun yang mana di masing-masing tempat tidurnya ada stop kontak, reading light dan gorden.  Tempat tidurnya bersih dan no bed bugs!

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan,
Bersih! | Image taken by Winda Carmelita

Trus ada lemari? Sayangnya, kalau yang dimaksud adalah lemari pakaian yang ada gantungannya, gak ada. Adanya adalah lemari semacam locker gitu (tapi gak ada kuncinya, too bad). Cukup gede kok lemarinya, guitalele sama tas ransel aja bisa masuk.

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan,
Sayangnya ga ada kuncinya | Image taken by Winda Carmelita

Habis naruh-naruh barang, saya langsung mandi. Surprisingly, kamar mandinya super clean! Jadi, kamar mandi cowok-cewek dipisah. Per kamar mandi, ada 4 bilik shower dan 4 bilik toilet. Ada air panasnya juga. Dan air panas ini nyalanya setiap saat lho, gak dibatasin. 'Kan ada tuh ya hotel yang air panasnya cuma nyala jam sekian.

Selain fasilitas air panas, homestay ini juga menyediakan breakfast. Breakfastnya sederhana lah ya, roti dan aneka selai. Plus kopi dan teh. Ada toaster juga. Kalau belum kenyang, gak usah khawatir kelaparan. Di daerah Sosrowijayan, Malioboro ini buanyaaaak banget makanan dari pagi sampai malam. Pun, banyak banget tempat ngebir hahahah ..

Mini pantry buat sarapan | Image taken by Winda Carmelita

Di Wake Up Homestay juga disediakan fasilitas Wi-Fi gratis yang tergolong cepat. Jadi saya mau bobok bisa streaming Youtube dulu hehehe ... Di dekat lobby juga ada 1 PC yang bisa digunakan bebas.

Oh ya, kalau pas ke Jogja-nya hari Sabtu dan menginap di Wake Up Homestay, ada kegiatan Saturday Free Events yang mana bisa adventuring bareng tim Wake Up Homestay. Katanya nih, gratis lho. Sayangnya saya gak nyobain SFE ini, soalnya saya punya agenda lain hehehe ...

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan,
Image taken by Winda Carmelita

Akses dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Wake Up Homestay ini dekat banget. Tinggal jalan kaki aja sekitar 3 menit dari pintu belakang stasiun, sampai deh. Pas di ujung jalan Sosrowijayan kok ;)

Dengan harga Rp. 100 ribu-an dan kenyamanannya, Wake Up Homestay ini bisa jadi pilihan buat kamu yang backpacking ke Jogja.

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan,
Image taken by Winda Carmelita

Pros:
(+) Ratenya murah
(+) Free WiFi
(+) Air panas
(+) Simple breakfast
(+) Kamar ber-AC
(+) Dekat dengan Stasiun Tugu Yogyakarta
(+) Tempat strategis banyak makanan
(+) Bisa early check-in mulai jam 07.00 asalkan ada bed yang kosong (nggak ada charge tambahan kok)

Cons:

(-) Lemari/loker dalam kamar gak ada kuncinya




Mau ke Jogja dalam waktu dekat dan cari hotel murah? Cari aja Wake Up Homestay di Pegipegi.com. Bakal ada promo diskon gede s.d 50% untuk booking hotel di pegipegi mulai 1 Desember 2016. Kalau mau tahu lengkapnya, cek website pegipegi.com aja mulai tanggal 1 Desember. 

Wake Up Homestay



Jalan Gandekan Lor no. 44, Sosromenduran, Yogyakarta
Rate: start Rp. 102.000
Telephone : (0274) 514762
Website : http://wakeuphomestay.com

Jogja Gerimis Jangan Miris, Melipir ke Wedang Blangkon Minum Yang Hangat dan Manis

$
0
0

Hujan sepanjang sore sejak kedatangan saya di Kota Gudeg, membuat udara semakin dingin gak karu-karuan. Jogja, yang biasanya panas, saat hujan udaranya gak jauh beda sama Malang. Sejuk dan masih terasa semriwingnya di tulang.

Setelah menjelajah sekitaran Malioboro, mencari pengganjal perut bersama Agatha, my personal guide, kami memutuskan, "Yok, ke Sleman!". Saat itu sudah menunjukkan pukul 20.00-an dan gerimis masih saja turun gak kenal ampun buat kami yang gak bawa jas hujan ini hehehe ..

Berbekal GPS di tangan, saya yang gak tahu jalan dan Agatha yang masih 3 bulanan di Jogja, nekat lah menembus jalanan Jogja sampai ke daerah Condong Catur. GPS sih menunjukkan kami perlu waktu sekitar 30 menitan. Nyatanya ... tak semudah itu, Jenderal, apalagi buat orang yang benar-benar gak tahu jalan hahaha ... Sempat nyasar-nyasar sampai mau masuk kost-kostan orang, terimakasih GPS :')


Setelah adegan nyasar mau masuk pekarangan kost-kostan, sampailah kami berdua di sebuah kedai kecil. Lebih tepatnya sebuah bedak dengan meja berisikan tumpukan jahe, kencur, jeruk nipis dan toples-toples kopi di atasnya.

Yes, karena iming-iming foto di sebuah akun Instagram, dua gadis ini menclok di kedai bernama Wedang Blangkon. Kami langsung dilayani oleh seorang laki-laki, kayaknya sih Bapak ini pemiliknya. Si Bapak menyodorkan sebuah kertas berisikan daftar menu yang semuanya adalah minuman.

Apa yang kami pesan? "Pak, di sini minuman yang paling laris apa?". Iya, itu solusinya, soalnya ada sekiatr 15-an menu minuman yang disediakan di sini. Aku orangnya susah memilih *halah. "Wedang kerajaan, Mbak. Ada lagi menu baru yang belum ditulis di situ, Wedang Susu Vanilla." Akhirnya, kami pesan dua minuman itu deh, soalnya udah keburu haus di jalan hahahha...

Sempat ngobrol sejenak sama si Bapak yang dari logatnya sepertinya berasal dari Bali (ornamen-ornamen yang dipasang di dalam bedaknya sepertinya memang dari Bali sih). Kopi-kopi di Wedang Blangkon ini semuanya didatangkan dari Merapi dan Kerinci. Kopi-kopinya pun masih berbentuk biji, jadi langsung digrind di tempat.

wisata kuliner, kuliner di jogja, wisata kuliner jogja, angkringan di jogja, angkringan murah di jogja, wedang blangkon, wedang blangkon jogja, pisang goreng, wedang susu, wedang kerajaan, wedang rempah, resep minuman rempah, condong catur, sleman, perumahan condong catur, terminal condong catur, travelling ke jogja, makanan murah di jogja, kuliner murah di jogja, RS condong catur, wisata di sleman, makanan murah di sleman
Image taken by Winda Carmelita

Meja di depan ini sekaligus jadi 'dapurnya' Wedang Blangkon. Saya senang ngelihat gimana si Bapak merajang rempah-rempah yang udah dibersihkan, mencampur semuanya di dalam gelas. Ya kebetulan saya suka minum-minuman berempah dan berumput-rumput kayak kambing sih hahahah ... Jadi saya ngeliat sambil menyerap ilmu membersihkan dan merajang jahe yang baik dan bener buat diterapkan di rumah. Beneran lho, jahenya itu bersih banget, saya penasaran gimana sih kok bisa sebersih itu ... *aku anaknya mudah terpukau.

wisata kuliner, kuliner di jogja, wisata kuliner jogja, angkringan di jogja, angkringan murah di jogja, wedang blangkon, wedang blangkon jogja, pisang goreng, wedang susu, wedang kerajaan, wedang rempah, resep minuman rempah, condong catur, sleman, perumahan condong catur, terminal condong catur, travelling ke jogja, makanan murah di jogja, kuliner murah di jogja, RS condong catur, wisata di sleman, makanan murah di sleman
Image taken by Winda Carmelita

Gak lama kemudian, pesenan saya, Wedang Susu Vanilla dan pesenan Agatha, Wedang Kerajaan, datang. Dan ... namanya wedang rempah, literally, isinya segelas rempah-rempah sampai penuh. Sampai mumbul-mumbul! Kemudian sempet bingung minumnya gimanaaaah ini hahahaha .. Tapi yo dah, jahenya tak kremus-kremus juga. Enak ~

Wedang susu vanillanya sebetulnya pas saya intip pembuatannya ya, dari susu kental manis biasa. Tapi pas diseruput, ada sensasi vanilla yang ... apa ya, asli gitu lho pokoknya. Bukan esense. Saking penasarannya saya aduk-aduk, tapi gak keliatan batang vanillanya sih, nemunya cengkeh. Hmm, apa karena cengkeh juga ya aromanya jadi beda. Aku penasaran!

Kalau wedang susu vanilla ini hangat dan nyusu, Wedang Kerajaan rasanya lebih asam. Isinya ada batangan serai, potongan jahe, sepertinya ada kencur juga dan kucuran jeruk nipis. Asli, yang ini seger!

wisata kuliner, kuliner di jogja, wisata kuliner jogja, angkringan di jogja, angkringan murah di jogja, wedang blangkon, wedang blangkon jogja, pisang goreng, wedang susu, wedang kerajaan, wedang rempah, resep minuman rempah, condong catur, sleman, perumahan condong catur, terminal condong catur, travelling ke jogja, makanan murah di jogja, kuliner murah di jogja, RS condong catur, wisata di sleman, makanan murah di sleman
Image taken by Winda Carmelita

Sayangnya di sini gak ada makanannya selain camilan ringan yang diplastikin dan pisang goreng. Etapi pisang gorengnya enak, masih anget waktu saya datang ke sana. Mungkin kalau ada makanan semacam pisang bakar, atau nasi kucing sama sate-sate pelengkapnya, saya pasti betah gak pulang-pulang hehehe ...

wisata kuliner, kuliner di jogja, wisata kuliner jogja, angkringan di jogja, angkringan murah di jogja, wedang blangkon, wedang blangkon jogja, pisang goreng, wedang susu, wedang kerajaan, wedang rempah, resep minuman rempah, condong catur, sleman, perumahan condong catur, terminal condong catur, travelling ke jogja, makanan murah di jogja, kuliner murah di jogja, RS condong catur, wisata di sleman, makanan murah di sleman
Image taken by Winda Carmelita
Pas banget Jogja dingin, gerimis, minum yang hangat-hangat gini nggak bikin masuk angin. Sesekali lah, jauh-jauh ke Jogja masak ketemunya bir-bir aja, Minum wedang ini menjawab segala kegundahan saya atas "takut-masuk-angin-cyin-besoknya-nyanyi." Lha ya masak mau nyeplus-nyeplus kencur mentah sebelum nyanyi, lagian beli kencurnya di mana? :))

Sudah pernah nyicip Wedang Blangkon, teman-teman?

Wedang Blangkon


Menyantap Aneka Mie Komplit di Warung Bakmi Jowo Mbah Gito

$
0
0
Setelah kemarinnya muter-muter Sleman karena 'nyasar' dan berakhir dengan menemukan Wedang Blangkon, besoknya saya diajak mbolang lagi ke Kotagede. Iming-imingnya sih,"Ini bakmi wenak nemen, pake telor bebek, kudu nyoba, Mbak, wong wis di Jogja!"Gitu katanya Agatha.

Setelah menimbang-nimbang segala kemungkinan, akhirnya jam 11.00-an kami meluncur di jalanan berbekal GPS (again). Dan sebagai orang yang jarang turun ke jalanan Jogja, harus saya akui bahwa Jogja itu ... pengkolannya ada sejuta 'kali ya. Setiap jalan ketemu pengkolan. Yang buta arah dan buta GPS bakal sering nyasar karena kok kayaknya pengkolannya mirip gitu lho. 

Baca Juga: Wake Up Homestay Jogja, Hotel Murah dan Nyaman Buat Para Backpacker

Setelah beberapa kali nyasar, setelah 45 menit-an perjalanan naik motor, akhirnya sampailah kami ke Kotagede. Jeng .. jeng ... Di depan terpampang tulisan "Warung Bakmi Jowo Mbah Gito". Ini dia! Perut sudah isinya Godzilla ngamuk, jadi kami langsung masuk.

Di depan Bakmi Mbah Gito, ada mbah-mbah yang jualan jambu air. Cuma Rp. 10 ribu per plastik isinya sekitar 10 biji. Jambunya manis, segar. Belilah, sambil nyapa Mbahnya :)


hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Image taken by Winda Carmelita
Seperti di foto-foto berikut ini, interior warung ini semuanya dari kayu. Semacam konsepnya ada warung di dalam pepohonan di dalam hutan gitu. Warungnya cukup besar, ada pilihan mau duduk di meja-meja atau lesehan. Saya pilih yang lesehan aja, pantat udah kayak kapalan kebanyakan duduk di atas jok motor.

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Image taken by Winda Carmelita
Di sini juga ada ruang reuni dan pertemuan di lantai dua. Harus reservasi dulu ya!

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Image taken by Winda Carmelita

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Image taken by Winda Carmelita
Ada beberapa jenis menu per-bakmi-an yang bisa dipilih, misalnya bakmi goreng, bakmi godhog atau nasi Magelangan. Nasi Magelangan itu kalau di Jawa Timur mirip dengan nasi goreng mawut, ada mie-nya. 

Selain menunya, ada lagi yang bisa dipilih, yaitu jenis mienya. Saya awalnya bingung. Bakmi di pemikiran saya sih ya mie telur yang kuning itu. Eh, ternyata bisa milih lho, mau mie kuning atau mie bihun atau bisa dicampur keduanya. Saya pilih bakmi godhog mie campur deh.

Yang spesial di sini adalah ... telurnya pakai telur bebek. Bener lho, saya kemakan rayuan Agatha nih, karena ternyata rasa kuahnya bakmi godhog Mbah Gito ini sedap pol! Ini tipikal bakmi yang kuahnya asin gurih, karena gak pakai kecap manis. Ditaburi seledri dan bawang merah goreng, satu porsi tandas seketika. "Aku pengen nambah maneh, Gath," bisik saya ke Agatha dan dibalas dengan tatapan, "Sumpaon, Mbak, kuat tah perutmu?"

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Bakmi godhog mie campur | Image taken by Winda Carmelita
Sementara saya pesan bakmi godhog, Agatha yang sudah beberapa kali ke sini, memesan bakmi goreng mie kuning. Bakmi gorengnya enak, gak terlalu kental rasa manis dari kecapnya. Ayamnya juga lembut. Katanya sih ayam yang digunakan di sini adalah ayam pejantan, jadinya lembut dagingnya.

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Bakmi goreng mie kuning | Image taken by Winda Carmelita
Makan mulu, gak minum 'kan seret. Saya pesan wedang uwuh, minuman paling segar bagaikan minuman para dewa. Tapi 'kan pas itu Jogja panas banget, saya maunya minum wedang uwuh tapi pake es! Hahahha ... Di mana-mana wedang itu harusnya panas. Tapi gimana dong, hawanya bikin pengen minum es. Jadilah saya minta ditambahkan es dalam pesanan saya meskipun pegawainya jadi bingung pas nulis pesanan "Es Wedang Uwuh" ini hehehe ... Di sini juga masih jual minuman Sarsaparilla lho, sayang waktu saya ke sana lagi habis.

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Es wedang uwuh yang tidak ada di menu | Image taken by Winda Carmelita
Harga makanan di sini, rata-rata Rp. 20 ribu-an. Kalau menurut orang Jogja, cukup mahal sih (secara Jogja memang harga makanannya murah-murah). Tapi sebanding lah dengan porsi dan rasanya. Di Malang, gak tahu sih sayanya yang kurang menjelajah apa gimana, belum pernah nemu bakmi yang seperti ini hehehe .. Barangkali ada yang tau di mana jual bakmi di Malang yang mirip-mirip dengan citarasa bakminya Mbah Gito ini.

Setelah selesai bayar di kasirnya, seorang bapak-bapak ngajakin saya ngobrol, "Mbak, bisa baca itu?" Si Bapak bertanya sambil menunjuk rangkaian huruf Jawa yang dipasang di atas kasir. "Kalau gak salah 'Sugeng rawuh' ya, Pak? Saya sudah lupa, terakhir baca huruf Jawa pas SD hehehe ... " jawab saya. "Iya, Mbak, betul kok. Mbaknya dari mana asalnya?"

Ngobrol-ngobrol terjadi sekitar 5 menitan. Si Bapak bercerita dulunya asal Madiun, kemudian merantau ke Jogja dan akhirnya sekarang menetap di Jogja. Pas di perjalanan pulang, Agatha tanya ke saya:
"Mbak, tau gak itu yang ngajak kamu ngobrol tadi siapa?". 
"Sopo, Gath?"
"Yo iku Mbah Gito-ne, Mbak!"

:))

hotel murah jogja, yogya, hotel dekat stasiun, hotel murah dekat malioboro, hotel jogja 100 ribuan, wake up homestay, hotel murah di jogja, penginapan murah dekat malioboro, penginapan murah di jogja, penginapan 100rb di jogja, hotel murah 100rb di jogja, hotel 100rb di jogja, sosrowijayan, bakmi, resep bakmi, bakmi mbah gito, alamat bakmi mbah gito, kotagede, bakmi goreng, bakmi godog, bamki godhog, bakmie, resep bakmie
Halo Mas *cekrek | Image taken by Winda Carmelita
Warung Bakmi Jowo Mbah Gito


Jalan Nyi Ageng Nis, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta
Harga: start Rp. 5k (minuman), start Rp. 20k (makanan)

Penantian Berakhir, Garnier Micellar Cleansing Water Sudah Hadir di Indonesia

$
0
0
Ola!

Kembali lagi dengan edisi perlenongan setelah sekian lama tak muncul. Sebetulnya ada beberapa perlenongan baru yang saya pengen tulis karena saya suka banget pakainya. Tapi karena terkendala rasa malas, jadi tertunda-tunda terus. Emang kok namanya rasa malas itu 'mematikan'. Jangankan nulis blogpost, lha wong bersihin wajah abis pulang kerja aja kadang magernya ituuuu ... hmmm ..

Ngomong-ngomong soal malas bersihin wajah, mungkin sih karena saya penganut sekian-steps cleansing method. Pakai milk cleanser, cuci muka pakai facial foam, baru dibersihkan pakai toner. Kalau pulangnya udah malam dan capek, palingan langsung sekip ke facial foam. Tapi ya gitu, sisa makeup kayak eyeliner dan maskara gak bisa benar-benar kehapus deh.

Nah, beberapa waktu yang lalu lagi ngehits Micellar Water. Katanya sih, micellar water itu lebih ampuh membersihkan makeup dan mengangkat sisa kotoran daripada pembersih biasa karena molekulnya yang lebih kecil jadi lebih efektif. Banyak brand yang ngeluarin varian micellar water, tapi harganya pricey banget. Kantong Taylor Swift gak kuat, Dek :(

Garnier Micellar Cleansing Water Resmi Masuk Indonesia

garnier, garnier micellar water, garnier micellar cleansing water, micellar water garnier, micellar water, harga micellar water, harga micellar water indonesia, review garnier micellar water, micellar water murah
Image taken by Winda Carmelita


Nah, dari sekian brand yang ngeluarin micellar water, Garnier lah yang paling mencuri perhatian saya. Pertengahan tahun, saya lihat banyak yang review Garnier Micellar Water ini, tapi yang keluaran ... Jepang, kalo gak salah. Eh, ternyata kira-kira 1 bulan yang lalu, di timeline ramai yang bahas Garnier Micellar Water ini sudah masuk di Indonesia ... tapi belom masuk ke Malang :))

Beruntunglah saya, dikasih kesempatan Garnier buat nyobain Micellar Waternya. Hmm, manjur seperti ekspektasi gak ya?

Garnier Micellar Cleansing Water, The All-in-1 Cleanser

garnier, garnier micellar water, garnier micellar cleansing water, micellar water garnier, micellar water, harga micellar water, harga micellar water indonesia, review garnier micellar water, micellar water murah
Image taken by Winda Carmelita
 Garnier Micellar Water ini berupa botol bening berukuran 125 ml. Tersedia dalam dua varian yaitu Micellar Cleansing Water dengan tutup botol warna pinkuntuk kulit normal dan sensitif, dan Micellar Cleansing Water PURE ACTIVE dengan tutup botol warna biru untuk kulit lebih berminyak.

Tekstur micellar waternya benar-benar seperti air. Saya sempat ragu-ragu sih, kok kayak toner gini bisa beneran ngapus make up gak? Soalnya 'kan sering tuh ngerasa udah bersih, begitu diangkat pakai kapas, ternyata masih ada sisa-sisanya. Jadi kerja dua kali 'kaaaan ...

Let's try this!

garnier, garnier micellar water, garnier micellar cleansing water, micellar water garnier, micellar water, harga micellar water, harga micellar water indonesia, review garnier micellar water, micellar water murah
Image taken by Winda Carmelita
Percobaan pertama, saya memakai kapas dan nyobain varian yang untuk kulit normal dan sensitif. Saya cium-cium, ga ada aromanya. Saya usapkan ke mata ... Eh, gak perih! Beneran kayak air lho. Beda banget sama yang namanya make up remover yang biasanya cair-cenderung-greasy soalnya mengandung minyak supaya sisa make up bisa keangkat. Micellar waternya Garnier ini ringan, benar-benar kayak cuma ngusap wajah pakai air, tapi sisa maskara, eyeliner, BB cream bahkan lipstik matte bisa keangkat.

garnier, garnier micellar water, garnier micellar cleansing water, micellar water garnier, micellar water, harga micellar water, harga micellar water indonesia, review garnier micellar water, micellar water murah
Image taken by Winda Carmelita


garnier, garnier micellar water, garnier micellar cleansing water, micellar water garnier, micellar water, harga micellar water, harga micellar water indonesia, review garnier micellar water, micellar water murah
Image taken by Winda Carmelita
Percobaan kedua, habis maskeran pakai kopi, saya iseng pengen nyoba varian PURE ACTIVE. Sekali usap ... lho kok bekas kapasnya jadi coklat-coklat gitu :)) Wahahahha ... padahal habis maskeran saya cuci mukanya pakai spons cuci muka lho, untuk meyakinkan gak ada sisa kopi yang nempel di wajah. Ternyata begitu dibersihkan lagi sama Garnier Micellar Water, kok residu kopinya keangkat. Waaah berarti selama ini saya cuci muka abis maskerannya kurang bersih :')))

garnier, garnier micellar water, garnier micellar cleansing water, micellar water garnier, micellar water, harga micellar water, harga micellar water indonesia, review garnier micellar water, micellar water murah
Image taken by Winda Carmelita

Ternyata, keampuhan micellar water itu karena molekul miceller-nya yang cara kerjanya seperti magnet. Kalau pembersih wajah yang lain perlu berulang kali pembersihan supaya sisa make up dan kotoran keangkat, kalau micellar waternya Garnier ini gak perlu berulang-ulang. Klaimnya sih, hanya 1 kali usap. Tapi kalau saya menyarankan 2 kali usap, dilanjutkan cuci muka pakai facial foam, pakai toner lalu moisturizer. Kalau udah keburu capek, pakai Garnier Micellar Water ini juga gak masalah kok karena sudah cukup bersih.

Di kulit wajah saya yang normal-kering ini, tidak menimbulkan rasa kesat sih di kedua variannya. Tapi di teman saya, varian yang PURE ACTIVE menurutnya agak kesat. Mungkin karena untuk kulit berminyak ya, jadi formulanya lebih dirancang untuk menyerap minyak.

Oh iya, ngobrol panjang lebar gini, belum bahas harganya ya? Harganya ... cuma Rp. 30 ribu aja untuk kemasan 125 ml. Mureee .. Seandainya ada kemasan ekonomis yang lebih besar gitu sih, pasti lebih enak karena gak perlu bolak-balik beli. Ehtapi kalau kemasannya besar susah dibawa travelling ya? Apalagi kalau tutupnya flip top gini, rawan bocor ...*ribet sendiri.

garnier, garnier micellar water, garnier micellar cleansing water, micellar water garnier, micellar water, harga micellar water, harga micellar water indonesia, review garnier micellar water, micellar water murah
Image taken by Winda Carmelita
 Sebagai penganut males gerak dan kalau travelling malas bawa banyak printilan, Garnier Micellar Cleansing Water ini saya masukkan ke dalam "penemuan perlenongan terinovatif dan terpraktis 2017". Apakah saya akan beli lagi? Absolutely, yes!

Garnier Micellar Cleansing Water
Harga : +/- Rp. 30k
Varian: Kulit normal dan sensitif (pink), kulit berminyak (PUREACTIVE/biru)
Beli di mana: Guardian, minimarket, toko-toko kosmetik atau market place langganan kamu 

Thanks Garnier Indonesia for sending me this package. Semua yang tertulis dalam postingan ini murni opini dan pengalaman saya sendiri.

Cerita Antara Aku, GPS dan Penduduk Sekitar

$
0
0
This is a slice of my life

Cerita 1: Nyasar masuk teras kost-kostan cewek 


GPS, google, google maps, menggunakan GPS, cara install GPS
Image from Pixabay

Waktu ke Jogja kemarin, aku 'kan pergi sama Agatha dari daerah Malioboro ke daerah Sleman, Condong Catur sana. Aku memang agak ndeso sih ya, jadi aku pengen tahu UGM itu bentuknya kayak gimana hahaha ..  Berhubung Agatha kuliah di sana dan sudah beberapa bulan di Jogja, asumsinya dia pasti sudah cukup paham lah sama jalanan Jogja.

Setelah makan dulu di Pempek Ny. Kamto, kami mulai membuka Google Maps. Sudah cukup malam sih, sekitaran jam 20.00 dan agak gerimis. Kalau ngeliat dari Google Maps, daerah Ring Road Utara/Selatan itu sekitar 30-40 menitan. Hmm, mayan juga ya bokong kira-kira bisa rata mulus lah.

Sekalian ke daerah Sleman, Agatha menggebu-gebu ngajak ke Wedang Blangkon, cerita tentang Wedang Blangkon kutulis di sini. "Kamu ngerti tempat e tah?" Aku tanya ke Agatha. Secara bok, kalo nyasar ini bukan kota sendiri, nyasar ya abis lah ilang dua-duanya. "Gak ngerti seh, Mbak, digoleki ae," gitu katanya Agatha. Yodah, aku manut sambil pegang HP yang GPSnya nyala, dibonceng Agatha.

Jadi ya, ada sebuah rahasia kecil, bahwanya aku selalu bingung sama yang namanya baca peta. Sekalipun itu GPS yang direction-nya on, teteup bingung. Jadilah yang harusnya belok saat ini juga, saya bisa mengasumsikannya beloknya masih di depan :)) Sampai pada suatu ketika ...

Winda: "Gath, Gath, iku ngarepan menggok kiri yo." (Gath, itu di depan belok kiri ya.) Soalnya di GPS katanya beberapa meter lagi, belok kiri.
Agatha: "Hmm, temenan a Mbak? Kok sepi ngono ya dalan e?" (Hmm, beneran Mbak? Kok sepi gitu ya jalannya?)
Winda: "Iyo ii, jarene GPS-e menggok kiri kok." (Iya tuh, kata GPS belok kiri kok.)

Agatha ngikut aja sih. Kami belok ke jalan yang agak menurun, belok ke kiri. Ndilalah, kok ada tulisan, "Keluar-masuk pintu ditutup"?

HEMMMM, NYASAR MASUK TERAS KOST-KOSTAN CEWEK! -__________-

Ya kaleee dicariin jalan tembusan masak nerobos teras kost-kostan :)) *buang GPS*

Cerita 2: Kejebak di 'alas'


GPS, google, google maps, menggunakan GPS, cara install GPS
Image taken from Pixabay

Kalau kejadian yang kedua ini, tahun 2011-an, pas pergi sama temen-temen SMA, Dempoers. Kami jalan-jalan ke Gunung Kidul. Jadi Gunung Kidul itu perbatasan Kediri dan Blitar. Setelah main-main, rencananya kami mau ke Kediri lalu bablas Blitar langsung pulang ke Malang. Keperluannya cuma ... buat wisata kuliner :))

Nah, kalau menurut GPS si empunya mobil, Ivan, ada jalan yang bisa ditempuh yang lebih cepat daripada lewat jalan kota. GPS-nya Ivan ini benar-benar alat GPS ya, bukan yang di HP. Zaman itu mah HP-nya belum support GPS hahaha ... Jadi masih mengandalkan titik-titik koordinat buat nyari lokasi.

Berdasarkan GPS, katanya sih lewat pedesaan inih bakal lebih cepat. Yodah, naik mobil Tropper kesayangan Ivan, kami menempuh perjalanan. Makin lama kok jalannya masih desa, gak ada aspalan sama sekali. Hati mulai bimbang dan ragu, kalau ilang dimakan singa gimana? Yo gak mungkin lah ya, Sodara-sodara. Tentunya singanya bakal kumakan duluan. Bhay, soalnya laper.

"Van, van, yakin tah lewat sini?" tanyaku.
"Mmm .. GPS-e sih ngarah ke sini," jawab Ivan, nyodorin GPSnya. Waduh, aku juga gak bisa baca GPS model beginian.

Jadi posisi mobilnya sudah di jalan setapak. Kiri-kanan memang bukan jurang, tapi benar-benar alas gitu lo. Bisanya cuma maju, kalau mundur juga susah. Ukuran jalannya cuma sebadan mobil.

"Van, aku nanya orang ae ya! Jalan keluarnya ke desa mana?" Aku berinisiatif memecahkan masalah. Pas kebetulan ada Bapak-bapak di depan yang lagi mikul rumput sama pacul. "Pak, pak, mau tanya ini kalau jalan keluar ke arah Kediri, lewat mana ya? Jalan di depan bisa dilewati mobil?"

Ehhhh .. Si Bapak kayak bingung. Wah jangan-jangan gak paham Bahasa Indonesia ini, batinku dalam hati. Aku nyoba tanya pakai bahasa Jawa alus. Sok-sokan, padahal aku juga pas-pas-an bisa Jawa alusan. "Pak, tanglet nggih, desa xxx (aku lupa nama desanya) ten pundi nggih?" (Pak, tanya ya, desa xxx di mana ya?"

Si Bapak: "Waduh, tebih, Mbak. Sampeyan ngalor nah sampeyan mangke ketingal bla-bla-bla ... Ngidul mawon ..." (Wah jauh, Mbak. Mbaknya ke utara nah mbaknya nanti kalo ngeliat bla-bla-bla... Ke timur saja ..."
Saya : "..... ..... (roaming). Nggih Pak, matur nuwun nggih Pak."
Teman-teman di mobil menatapku penuh harap pas aku masuk lagi ke mobil. "Yo opo, Wind?"
"AKU GAK NGERTI REK NGALOR NGIDUL IKU NDI SEEE? TULUNG O NO AKUUUU ... :))" *langsung curhat* (Aku gak ngerti, Gaes, utara-selatan itu di mana sih? Tolong donggg!)

Akhirnya kami bisa sampai ke Kediri dengan bertanya lagi ke orang lain, gak mengandalkan GPS lagi. Memang benar, GPS paling mantap itu adalah Guidance Penduduk Sekitar :')

Terimakasih GPS, bagaimana bisa kumempercayaimu lagi? :')
Viewing all 436 articles
Browse latest View live