Quantcast
Channel: hellowind
Viewing all 436 articles
Browse latest View live
โ†ง

Cerita Tentang Mati Lampu dan Kenangan Masa Kecil

$
0
0
Kadang suka bingung ya kalau orang bilang, "Wah, mati lampu!" padahal yang mati gak cuma lampunya, melainkan listriknya. Hehehe .. Kali ini saya mau cerita soal pemadaman listrik yang entah kenapa cukup sering terjadi di rumah dan di kantorku.

Di rumah saya bulan lalu cukup sering kejadian mati lampu yang mana kejadiannya selalu jam 20.00 ke atas. Bahkan jam 01.00 pagi juga pernah. Kesalnya mati lampu jam 20.00-an itu adalah ... kerjaan freelance-an yang sedianya dikerjakan sepulang kerja, jadi terhambat. Kalau kesalnya mati lampu jam 01.00 pagi .. lagi enak-enaknya ngorok, rasanya kayak kaget tiba-tiba disergap kegelapan. Maklum, saya biasa tidur pakai lampu menyala, entah itu terang ataupun temaram. Meskipun dalam kondisi tidur nyenyak, entah mengapa ya sistem tubuh kayaknya noticeย ada yang berubah dengan lingkungan sekitar (misalnya yang awalnya terang kemudian langsung gelap gulita). Akhirnya terbangun deh dengan kaget luar biasa, langsung meraba-raba nyari lampu senter atau nyalain senternya HP.

Nah, itu dari segi 'kekagetan'nya. Dari sisi lain, mati lampu dadakan ini sering berakibat:

  • Handphone, powerbank, portable Wifi dan laptop dalam kondisi baterai belum terisi penuh, bahkan tewas
  • Alat-alat elektronik rumah tangga jadi mudah rusak gara-gara 'kaget' aliran listriknya diputus seketika.
Di kantor saya bahkan sudah 2 kali mengalami genset yang terbakar. Biasa, karena kantor media online, harapannya memang pada genset supaya tetap bisa update berita meski mati lampu. Eh, karena gensetnya pun harus kerja keras, kayaknya gak kuat deh dia harus menahan beban. Suka tiba-tiba 'clap, clap!' mau ngangkat daya, tapi gak kuat. Yaaah, bisa ditebak, berapa PC yang udah jadi korban x))

Karena hal-hal di atas, mati lampu jadi nyebelin banget ya? Padahal dulu pas saya kecil, happy banget kalau mati lampu. Suka main gelap-gelapan sama Mama saya. Jadi dulu kalau mati lampu suka main pakai lampu senter, yang disorot ke tembok. Jadi dengan cahaya dari lampu senter itu kami suka main shadow puppet. Mbok yaaa, anak kecil diajak mainan sederhana kayak gitu aja girangnya minta ampun.ย 

lampu senter, jual lampu senter, lampu LED, lampu LED murah, alat elektronik, jual alat elektronik, radio, radio portable, jual gitar, gitar murah, gitar akustik, PLN, komplain PLN, shadow puppet, hand shadow puppet drama
Mainan hand shadow puppet drama | Image taken from everydaykiss.com

Kegiatan lain kalau pas mati lampu, sukanya tidur-tiduran aja di kamar orang tua sambil ndusel-ndusel dan dengerin radio dari radio portable yang pakai batere itu lho. Ya karena nggak bisa melakukan apa-apa. Itung-itung quality time.

Pas udah gedean, 'kan biasanya mulai bosenan gitu ya cuma tidur-tiduran aja. Kebetulan mulai bisa main gitar, jadilah menghabiskan waktu dengan saya main gitar dan Mama main harmonika. FYI, Mama saya pinter main harmonika lhooo. Yah, lumayanlah membunuh waktu sambil menanti lampu nyala. Untungnya gitar sama harmonika itu gak perlu dicolokin ke listrik juga bisa dimainkan ya? :))

Kalau inget mati lampu zaman masih kecil sama sekarang, rasanya beda 180 derajat. Dulu itu mati lampu = kebahagiaan kecil. Sekarang? Mati lampu = penuh omelan dan gerundelan. Abisnya, semakin dewasa 'kan semakin banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan dan diburu waktu. Kadang kalau dipikir-pikir, kalau mati lampu ya sudahlah. Itu cara supaya kita berhenti sejenak dari kesibukan. Ada deadline? Ya melipir ke tempat lain saja yang listriknya nyala. Gak ada deadline? Nyalain lilin aroma terapi, merem sejenak menikmati keheningan yang jarang-jarang terjadi.

Btw, kalau mati lampu di rumahmu, apa sih yang kamu lakukan? Atau punya kenangan khusus terkait mati lampu kayak cerita saya?
โ†ง

Pelajaran Hidup dari Pelataran Indomaret

$
0
0
This is a slice of my life

Terkadang Tuhan itu berusaha mengingatkan kita dengan berbagai cara. Tinggal apakah kita peka atau tidak.

Yah, kalau boleh diakui, aku memang bukan tipikal orang yang religius. Ke gereja saja masih banyak excuse-nya, padahal ... please, paling lama cuma 1,5 jam, satu kali dalam seminggu. Berdoa pun ... Ah, aku malu lho cerita begini sebetulnya hehehe ... Tapi sebagai seorang Katolik, dari kecil aku tahunya adalah ajaran Cinta Kasih, yang mana sebetulnya itu adalah ajaran mendasar dalam kehidupan manusia. Menurutku sih, cinta kasih memang hal yang sangat berpengaruh besar untuk afeksi diri manusia.

Beberapa hari yang lalu, aku seperti tersentil dan kayak diuji soal cinta kasih ini. Jadi ceritanya sore itu aku nunggu Mbak Nana di Indomaret jalan Borobudur, Malang. Nongkrong di atas motor sambil berusaha menghubungi Mbak Nana. Langit sore itu udah prepet-prepet mau hujan aja. Aku gelisah dong, pikiranku cuma tertuju pada gimana caranya ngontak Mbak Nana.

Image taken from pexels.com


Saking fokusnya sama diriku sendiri, aku gak ngelihat di dekatku ada 'sesuatu'. Seorang ibu, kurus sekali, usianya sekitar 60 tahun++, bawa dua karung besar isinya keripik miler. Keripik miler itu keripik yang lebar, terbuat dari singkong. Enak pokoknya, ini keripik favoritku.

Si ibu duduk di dekat bakul minuman di depan Indomaret situ, jaraknya kira-kira 2 motor lah dari tempatku duduk. Padahal, beberapa kali aku seliweran di depannya, tapi aku gak menyadari 'sesuatu' itu. Pas berdiri mau masuk ke Indomaretnya beli minuman karena aku batuk-batuk, si Ibu mengambil sebuah nasi bungkus dari karung milernya dan mulai memakannya pelan-pelan. Aku gak sengaja melihat isi nasi bungkusnya. Nasi putih (mungkin hanya untuk beberapa suapan), sambal dan dua iris ketimun. Sudah. Tanpa lauk. Ya sambal dan dua iris ketimun itu lauknya.

Hatiku mencelos rasanya, kayak turun ke jempol kaki, merambat di tanah. Di pikiranku, lauk itu ya namanya ikan, ayam atau sedikitnya tahu-tempe ya. Kalau ketimun aja, itu bagiku bukan lauk. Duh, aku naif ya? Hehehe .. Aku lihat beberapa jenak si ibu makan pelan-pelan, aku keinget Mama di rumah :(( Kejadian berikutnya, biarlah kami berdua saja yang tau lah ya hehehe ..

Aku gak sempat moto sama sekali karena terburu-buru langsung cabut dari situ. Tapi sepanjang jalan sampai hari ini, aku kepikiran. Apa hidupku terlalu 'nyaman' ya, sampai melihat kejadian seperti itu aku kayak tersengat dan ditikam berkali-kali di hati. Aku beberapa kali memang pernah berkunjung ke lokasi-lokasi yang terpinggirkan, dengan orang-orang yang kondisinya memprihatinkan, tapi baru kemarin rasanya aku kayak 'ditendang' dari kesibukanku sama diriku sendiri dan langsung melihat kejadian itu.

Aku merasa kayak dicolek Tuhan euy. Mungkin ya akhir-akhir ini aku sibuk sendiri, naik motor pun tergesa-gesa, makan sambil ngetik, sambil kerja, sampai gak peduli sama hal-hal di sekitarku. Not to mention perkara lupa buang sayuran busuk di kulkas ya hehehe .. Mungkin aku ya kurang bersyukur, terlalu banyak minta ini-itu, berdoa ini-itu yang isinya minta-minta-minta dan minta. Padahal kalau mengingat si ibu penjual miler itu, hidupku jauh lebih beruntung, setidaknya aku gak perlu bekerja mikul dua karung gede jualan miler dengan jalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya, setiap hari. Bahkan saat hujan.

Yah, Tuhan memang selalu punya cara buat mengingatkan kita tentang arti hidup ya ...

Pas nulis ini, tiba-tiba aku ingat lagunya RumahSakit yang sering kuputar sambil kerja di kantor. Lagu ini termasuk salah satu lagu dengan lirik yang masuk ke hati dan membuatku tetap waras jika sesuatu gak berjalan sesuai kemauanku.




"Kala semua doa telah terbaca
Namun tak berbuah sempurna
Kala semua cara telah kau coba
Namun tak kunjung tiba, bahagia

Lepaskanlah, dan tetap percaya

Apa yang tak bisa kau raih walau kau t'lah berupaya
Itu hanya tanda kau tak membutuhkannya
Apa yang tak bisa kau miliki meski kau t'lah temui
Itu hanya tanda kau lebih baik tanpanya

Semua yang t'lah diberikan olehnya
Pasti ada rencana yang indah dan tak perlu merasa gelisahย 
Bersyukurlah dan berserah ... " -- Apa Yang Tak Bisa - RumahSakit

ย 

โ†ง
โ†ง

Kekenyangan Nasi Bakarnya Siedjie Coffee and Eatery

$
0
0
Makin banyak cafe di Malang, itu sudah pasti. Rata-rata menunya juga mirip-mirip. Kopi dan bites-bites yang kekinian. Bagi orang yang sukanya makan berat, memang kadang suka galau ya kalau ngemil doang masih lapar. Kalau saya malah lebih suka makanan yang Indonesia banget, macam nasi-nasi-an gitu. Jarang ada cafe yang menunya kayak gini, tapi saya menemukannya di Siedjie Coffee and Eatery.

siedjie coffee, rumah moeria, rumah muria, hutan malabar malang, hutan malabar, kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Image taken by Winda Carmelita

Awalnya sih saya sempat nggumun, ini kok lokasinya sama ya dengan Roemah Moeria di Jalan Muria 28, Malang. Oh, ternyata memang Siedjie Coffee and Eatery ini semacam rebranding dari Roemah Moeria. Kalau dulu Roemah Moeria menunya ala-ala Belanda, kayak sup merah (ini sup merahnya enak lho!), dengan konsep barunya Siedjie Coffee and Eatery lebih banyak menu masakan Indonesia.

siedjie coffee, rumah moeria, rumah muria, hutan malabar malang, hutan malabar, kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Image taken by Winda Carmelita

Kemarin saya ke sana dengan beberapa teman dan kami nyobain beberapa menu. Saya pesan Nasi Bakar Ayam. Begitu datang, wow, ternyata banyak yak porsinya, sampai bingung ngabisinnya. Nah, seorang Winda Carmelita aja bingung ngabisin makanan, ini langka terjadi! Nasi bakar ayam ini datang dalam wujud dua 'lontongan' nasi berisi ayam yang dimasak agak kering, mirip isinya lemper. Sebagai kondimennya, ada sambal goreng teri kacang, telur dadar, tomat dan mentimun. Kalau seporsi buat satu orang sih, ini bakal kenyang banget. Soal rasa, hmmm, mungkin preferensi masing-masing orang soal 'nasi bakar' itu beda-beda ya. Nasi bakar ayam ini enak, tapi beda dengan preferensiku soal nasi bakar yang biasanya dengan isian yang cenderung basah. Isiannya ini kering dan aroma daun jeruknya terasa banget. Yang saya suka dari nasi bakar ayam ini adala sambal goreng teri kacangnya. Pedes, manis. Yah, mungkin memang rasa pedas manisnya dimaksudkan buat bersanding sama nasi bakarnya yang cenderung light rasanya.

siedjie coffee, rumah moeria, rumah muria, hutan malabar malang, hutan malabar, kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Nasi bakar ayam | Image taken by Winda Carmelta

Ini ngomongin nasi bakar aja pake 'preferensi' sama 'bersanding' . Ngoook ...

Seperti yang sudah kutulis di atas tadi, menu-menu makanan berat di Siedjie Coffee and Eatery ini lebih ke menu Indonesia. Selain nasi bakar ayam, ada nasi bakar tuna, nasi ayam taliwang, nasi ayam betutu ... Bites-bites ringan macam kentang goreng juga ada. Kayaknya sih sekarang sudah ada menu semacam burger yaaa (barusan intip IG-nya).

siedjie coffee, rumah moeria, rumah muria, hutan malabar malang, hutan malabar, kuliner malang, kuliner di malang, malang kuliner, jank jank, bunch bead, kalampoki, dw coffee, saboten, racel risol, toast story, ling ling, mamacis kitchen, kedaishi, warung jobo omah, kauri kitchen, kuy, cafe di malang, rekomendasi kuliner malang, kuliner murah malang, food warrior,
Affogato | Image taken by Winda Carmelita

Makan doang gak minum 'kan seret ya. Pilihan minumannya juga cukup banyak kok, mulai dari kekopian, cecoklatan ataupun teh-teh-an. Di sini kopinya kopi beneran, jangan khawatir, bukan kopi sachetan. Berhubung kemarin seharian sudah ngopi, malamnya saya pesan Ice Choco Vanilla. Ice Choco Vanilla ini datang dalam wadah plastik. Entah apakah memang wadahnya gelas plastik sampai seterusnya, atau pas kebetulan aja masih belum prepare dengan gelas kaca. Personally, saya lebih suka minum pakai gelas kaca sih kalau di resto :D

Siedjie bisa jadi alternatif buat kamu yang pengen makan bareng keluarga, karena menunya family-friendly dan lokasinya juga enak. Mirip rumah Nenek sendiri :D

Siedjie Coffee and Eateryย 
Jalan Muria no. 28 Malang
Jam buka: 11.00 - 23.00 // Jumat: 16.00 - 23.00 // Selasa: Libur
Instagram:ย @siedjie1
Rate: Rp. 13.000 - Rp. 30.000
โ†ง

Tiba Tepat di Malam Natal, Mistletoe Mengirimkan Kado "It Came Upon A Midnight Clear" Untukmu

$
0
0



Denting piano, kerlap-kerlip lampu dan hangatnya berkumpul bersama keluarga menandai suasana lahir baru dalam kedamaian Natal. Sejenak kita lupa dengan keriuhan dan kesibukan diri sendiri, tenggelam dalam syahdunya Natal.


โ€œMistletoeโ€ adalah sebuah project bermusik Danamilkyway, Winda Carmelita dan Zeruya Anggraita yang mengolah rasa rindu suasana Natal yang hadir setahun sekali. Mistletoe merekam ulang sebuah lagu Natal klasik berjudul It Came Upon A Midnight Clear. Lagu yang pernah dipopulerkan oleh Julie Andrews ini ditulis berdasarkan puisi Edmund Hamilton Sears tahun 1849 yang kemudian digubah oleh Richard Storrs Willis tahun 1859.


Proses pemilihan lagu hingga mixing dilakukan sepanjang minggu awal bulan Desember 2017. Alunan gitar dan dentingan piano Dana, dengan lantunan suara Winda Carmelita, yang dibungkus oleh tangan magis Zeruya Anggraita (Rangga), mengemas It Came Upon A Midnight Clear menjadi sebuah christmas carol yang menghangatkan hati.


Dengan melodinya yang enak dinikmati meski tanpa kemeriahan berlebih, It Came Upon A Midnight Clear menjadi wujud kesederhanaan dan kedamaian Natal. Mendengarkan lagu ini sembari menikmati hangatnya berkumpul bersama keluarga, menikmati secangkir cokelat panas di tengah udara bulan Desember yang basah dan dingin menusuk tulang. Tiba tepat di malam Natal, inilah kado pertama Mistletoe untuk kamu. Semoga damai Natal beserta kita semua.

Dengarkan dan unduh Mistletoe - It Came Upon A Midnight Clear di sini:



ย Baca juga tentang project Mistletoe di sini:
------
MISTLETOE are:

Winda Carmelita
Danamilkyway
Zeruya Anggraita (Rangga)

For further information about Mistletoe, please contact windacarmelita@hotmail.com.
โ†ง

Naik Uber dan GrabCar di Malang, Recommended Yang Mana?

$
0
0
Sebagai kaum-kaum yang belajar-mobil-sampai-ngoyo-tapi-gak-bisa-bisa, sudah jelas kalau saya lebih milih ke mana-mana naik motor. Mau hujan, mau badai ... eh, kalau badai nggak sih, ding. Mau hujan, ya diterobos saja naik motor. Soalnya bisanya cuma naik motor huhuhu ... Sepeninggal Papa, mobil di rumah nganggur. Beneran jadi kayak pajangan doang. Mirisnya, saat hujan deras, mobil saya kering, pemiliknya malah basah kuyup. Jadilah itu mobil jadi tempat buat jemur jas hujan saja huhuhu ๐Ÿ˜‚๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ

Di saat-saat mendesak, atau harus bepergian sama Mama yang notabene penyandang stroke, sudah pasti saya mengandalkan taksi. Tapi taksi-taksi di Malang itu suka jual mahal. Seringkali beralasan, gak ada armadanya. Apalagi kalau hujan, susah sekali nyari taksi. Pernah nih kejadian, nyari taksi, udah nelepon susah nyambungnya, begitu bersedia menjemput ... sampai 1 jam taksinya gak datang-datang. Kesel 'kan, padahal janjian sama dokter sampai dokternya marah-marah ๐Ÿ˜ก

FYI ya, taksi di Malang itu memang gak sebanyak taksi-taksi di kota besar. Rumornya, Bluebird dulu mau masuk ke Malang, tapi gak dibolehin sama armada taksi lokal. Ya tapipak, gak boleh taksi lain masuk ke Malang, sementara pelayanannya gak bagus itu maunya gimanaaaah ๐Ÿ˜‚

Jadi, ketika sebulanan yang lalu Bogie, teman saya, bilang kalau ada Grabcar di Malang, saya seperti dapat pencerahan. Kayak denger suaranya Morgan Freeman dari langit, "Install-lah, Winda, tentu segala hal baik akan datang menyertaimu." Saya langsung menginstall dan coba-coba masukin beberapa pick up location dan destination. Wah, ternyata ... armadanya belum banyak! Ngobrol-ngobrol sama Bogie, ternyata memang para driver Grabcar yang terdeteksi aplikasi itu, bukanlah driver asli dari Malang. Kebanyakan adalah orang-orang Surabaya yang mengantarkan penumpang ke Malang. Jadi bukan cuma urip yang mung mampir ngombe, tapi juga driver-driver Grabcar.

Setelah meng-installnya, saya belum sempat nyoba sih. Baru beberapa hari yang lalu, pas mau makan malam sama Mama di #HariIbu, saya kepikir buat nyoba Grabcar. Harap-harap cemas, dengan acara yang dimulai jam 19.00, saya mulai njogrok manis duduk manja konsentrasi mencari driver melalui apps Grab. Refresh sekitar 5 kali, akhirnya nyantol satu driver namanya Mas Jovi.ย 

Gak pakai lama, saya langsung dikontak sama drivernya. "Halo, Mbak, saya dari Grabcar. Mau jemput. Mau nanya, alamatnya di mana ya?" Hmm .. perasaan saya udah nulis petunjuk jelas deh di kolom di appsnya. Yodahlah, saya jelasin lagi. "Maaf ya, Mbak, merepotkan, soalnya saya bukan orang Malang. Tadi abis nganterin penumpang dari Surabaya. Jadi nggak begitu tahu jalanan Malang."๐Ÿ˜‚ Gitu kata drivernya begitu saya sudah di dalam mobil. Sepanjang jalan, Mas Jovi-nya cerita banyak, kalau dia dapat banyak trip setelah antar penumpang dari Surabaya ke Malang tadi. Bahkan katanya, dia bisa-bisa nginep di Malang nih kalau yang order gak selesai-selesai. Selesai menyelesaikan satu trip, order datang lagi. Begitu terus. Ah, rejeki ya ... Cuma kasihan juga sih, waktu anter saya Mas Jovi-nya sempat izin terima telfon dari istri dan anaknya yang nanyain, "Papa kok belum pulang? Sampai di mana?" Semoga berkatnya banyak ya, Mas ๐Ÿ˜‡

Berangkatnya pakai Grab, pulangnya ... naik Uber! Jadi, waktu searching sama 5 kali refresh belum dapat-dapat driver Grabcar juga, saya langsung install apps Uber. Kebetulan, Uber baru masuk Malang sekitar tanggal 20 Desember lalu. Yah, saya pikir kalau Grab gak dapat, bisa di'tambal sulam' sama Uber. Dan bener juga lho, nyari Uber jauh lebih gampang daripada Grab. Gak sampai 5 menit, di area Jl. Cipto, order saya langsung direspon.



Cerita punya cerita sama sopirnya yang bernama Pak Suyanto, beliau diimpor dari Surabaya bersama ke-29 driver Uber Surabaya lainnya. Ke-30 driver Uber dari Surabaya ini sengaja didatangkan buat soft launchingnya Uber di Malang, karena driver Malang sendiri masih sedikit (atau belum ada). Dikhawatirkan gak bisa mengcover tingginya request yang masuk. Saya tanya,"Udah dapat berapa trip, Pak, selama 2 hari?" | "Alhamdulillah, Non, dapat 13 trip hari ini. Kemarin 15 trip. Kalau dapat 40 trip, saya dapat bonus. Kalau kayak gini, kami yang di mess seneng Non. Syukur pulang ke Surabaya bawa bonusan buat keluarga."ย 
ย 
๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Aduh, aku terharu sungguh.

Pengalaman saya pakai Grab dan Uber di Malang, so far dapat driver yang baik dan pelayanannya oke. Nggak ngebut-ngebut. Bahkan Pak Suyanto manggil saya, "Non,"Astaga, aku gak biasa diginiin Pak hahahaha ... Cuma memang Grabcar, belum ada armada resminya di Malang. Beda sama Uber. Kalau Uber sudah secara resmi drivernya dipasok buat trip di Malang. Kemarin saya pakai Uber dengan kode voucher, eh dapat gratis trip 0 rupiah lho! Soo happy, aku anaknya suka diskonan ~

Saran saya sih, berhubung kedua layanan transportasi online ini masih belum begitu banyak armadanya di Malang, install aja keduanya, buat tandem kalau-kalau yang satu lama responnya, siapa tahu yang lainnya bisa mengcover lebih cepat.
โ†ง
โ†ง

Selalu Ada Pelangi Sehabis Hujan

$
0
0

Sudah setahun (lebih sebulan, saat postingan ini dipublish) sejak Papa pergi ke surga. Sebelumnya saya gak pernah bisa membayangkan bagaimana kehidupan saya tanpa Papa. Hari itu, 17 November 2015 Papa menghembuskan nafas terakhirnya karena gagal ginjal dan saya gak bisa lagi lihat Papa selamanya :(ย 

Perlu beberapa bulan untuk mengatasi perasaan dan lebih-lebih kekhawatiran, gimana hidup bisa terus berjalan tanpa Papa. 24 tahun, saya selalu punya guardianย angelย yangย mengawal dan memastikan semuanya berjalan dengan baik. Tiba-tiba perasaan nyaman dan aman itu, putus total.ย ย 

Hampir semua teman-teman saya yang kehilangan orang tuanya yang sudah meninggal di usia under 25 tahun, punya kekhawatiran yang sama. Ada seorang teman, laki-laki, sebut saja namanya A. Sebelumnya pekerjaannya sudah cukup mapan dan masa depannya bagus, sampai akhirnya dia menerima kabar Ibunya meninggal di Jawa. Tanpa pikir panjang, A meninggalkan pekerjaannya di Kaltim, pulang ke Jawa karena gak ada yang mengurus adik-adiknya dan ayahnya di sini. Mungkin terdengar โ€˜bodohโ€™ bagi sebagian orang. โ€œKerjaan udah enak, ngapain ditinggal? Jadi pengangguran lagi di Jawa, hidup malah susah.โ€ A bercerita, banyak yang berkomentar demikian. Memang, selepas itu dia harus berjuang mencukupkan segalanyaย dan sedikit menyesal karena sebelumnya gak punyaย asuransi jiwa terbaik dan terpercaya Astra Life. Uangย mepet banget, butuh cari pemasukan cepat.ย Meski nelangsa, tapi demi dapur tetap bisa mengepul sembari mencari pekerjaan lain.ย 

Itu cerita teman saya. Kurang lebih saya juga punya kekhawatiran seperti itu. As you know, Mama saya menderita stroke sudah 18 tahun ini. Untung adaย yang bisa cover biaya pengobatan rutin. Kalau gak ada,ย entahlah โ€ฆ karena obat-obatan untuk penderita stroke itu cukup berat. Bisa sejutaan sebulan. Kalau saya yang menanggung sendiri, tentu gak kuat sementara harus bertahan di sini, gak bisa bekerja di luar kota karena gak tega meninggalkan Mama.ย ย 


Saya menemukan quote itu di Pinterest danย seolahย saya dibangunkan dari rasa kalut berkepanjangan.ย Sempat setelah meninggalnya Papa, namanya juga orang abis kehilangan dan stres pasca mendemosikan diri sendiri di kantor dengan aneka kasak-kusuk, saya kayak orang hilang arah. Sebulanan. Sampai akhirnya keadaan memaksa saya untuk jadi โ€œkepala rumah tanggaโ€.ย ย 

Saya percaya kalau selalu ada pelangi sehabis hujan, seperti lagu rohani yang biasa saya dengarkan. Perlahan-lahan, perasaan kalut mulai bisa diatasi. Saya juga mulai bisa melihat gambaran besarnya dari apa yang saya kerjakan, karir saya. Pada titik inilah saya sangat percaya apa yang dikatakan sama Rene Suhardono about,ย โ€œYour job is not your careerโ€.ย Karena karir adalah gambaran besar, bisa jadi dari pekerjaan dimana kita berada sekarang atau dari mana saja.ย ย 

Dari menulis, saya kebantu banget buat mendapat penghasilan tambahan sehingga yang terpenting di rumah tetap bisa tersokong, misalnya PDAM dan PLN yang mana harus terus nyala setiapย hari :pย Nggak perlu sampaiย jual assetย seperti kisah sebelumnya yang saya ceritakan hehehe โ€ฆ karena ternyata dari hobi menulis dan ngeblog, ada yang bisa saya dapatkan, baik secara batin (self-healing) maupun material.ย 

Buat teman-teman yang sedang kalut, karena berada dalam posisi yang pernah saya alami, donโ€™t give up. Carilah support system atau justru jadilah support system bagi orang lain, memberikan semangat untuk hidup. Memang rasanya gak gampang, dunia rasanya runtuh. Apalagi kala posisi kita belum mapan dengan ada tanggungan yang besar. Tapi kerja keras gak akan mengingkariย hasilmu,ย kok. Saya terus diingatkan sama banyak orang, bekerja lah dengan bahagia, bekerjalah sekuat tenaga dan bekerjalah โ€˜dengan benarโ€™. Karena pekerjaan yang tidak dijalani dengan โ€˜benarโ€™, rejekinya bakal cepet โ€˜ngilangโ€™. Pekerjaan tidak โ€˜benarโ€™ itu jangan ngebayangin prostitusi ya! Sesimpel, menjegal pekerjaan orang lain demi hasilnya atau reputasinya untukmu, itu juga gak bener sih โ€ฆย Pun yang harus diingat adalah selalu siapkan dana daruratย dan perlindungan diri, semisalย asuransi jiwa terbaik dan terpercaya Astra Life, karena kita gak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.ย 
โ€œEvery clouds has a silver liningโ€ย 
Mungkin tahun 2015, bukanlah tahun yang cukup baik buat saya. Kerasa banget tahun 2015 banyak yang terhambat. Tahun 2016 mungkin adalah tahun yang cukup sibuk buat saya. Tapi saya yakin semuanya ini karena doa dari orang-orang terdekat.ย Tahun 2017, sudah ada beberapa hal menanti di depan mata. Letโ€™s make it happen! ;)ย 
โ†ง

After Office Talks: Rejeki Ibukota

$
0
0
Kemarin lusa, secara impulsif saya mengajak teman saya, Dana, buat menikmati senja. Sesuatu yang sebetulnya jarang terjadi karena biasanya kami bertemu cuma untuk cengengesan, ngobrol-ngobrol di teras rumah teman kami atau recording.

Sore itu kami bertemu dengan secangkir kopi, segelas milkshake, kentang goreng, dan berpuluh puntung rokok. Tentu jika kombinasinya seperti itu, ada obrolan yang menguras pikiran. Saya, terutama, sedang dilanda kegalauan luar biasa menyoal apa yang sedang saya rencanakan. Gambaran besarnya sudah dirancang, tapi tiba-tiba di sekitarnya rayap menggerogoti kanvasnya. Sementara hingga saat ini saya tidak punya amunisi yang tepat agar rayapnya pergi, tanpa tersakiti dan kanvas tempat saya menuangkan gambaran besarnya tetap bisa diselamatkan.

Masing-masing orang punya tujuan dan cara hidup yang berbeda-beda. Ada yang sederhana, pokoknya bisa hidup dan puas dengan yang sudah dicapainya. Ada yang mengisi gelas kehidupannya dengan berbagai keinginan, pencapaian, agar lebih hidup. Ada juga golongan yang merasa โ€œMembangun mimpi โ€ฆ. orang lain itu melelahkan, Jendral!โ€.

Obrolan senja itu sebetulnya bukan kali pertama karena beberapa hari sebelumnya dan beberapa hari setelahnya saya juga bertukar pikiran dengan teman-teman saya. Ada yang berpendapat, kita harus tetap di sini, ke manapun kamu pergi dan berkarya, kembalilah ke kotamu sendiri. Ada yang berpendapat, bertahanlah sambil merajut benangmu sendiri. Ada jendela-jendela yang berhasil diminyaki dengan obrolan-obrolan itu. Tetapi pintunya, yang paling utama, masih belum saja berani kubuka. Padahal kuncinya saya yang pegang, meski disimpan oleh orang terdekat saya.

jakarta, gedung perkantoran, night, late night, city night, city light

Saat banyak orang bicara soal idealisme, bagaimana industri saat ini dikendalikan oleh kaum kapitalis, yang terjadi pada saya (dan banyak orang yang punya kisah tak jauh berbeda) adalah lebih mendasar. Kami tak mampu ke mana-mana karena kuncian kondisi, (terpaksa) bertahan adalah pilihan yang bahkan tak bisa (dan tak mau) dipilih.

Empat kali, yang saya ingat. Mungkin akan menjadi yang kelima kali. Itu yang kuingat, dan banyak yang tidak ingin kuingat. Entah, sampai kadang saya merasa gak perlu lah bermimpi, toh sebetulnya saya tahu itu bakal menyakiti hati sendiri. Sudah jalani saja hari-harimu seperti biasanya meski sudah lelah mampus.

โ€œPengennya sih rejeki ibukota, meskipun tinggalnya di desa,โ€ kata saya pada Dana, mengakhiri sesi obrolan sore itu. Sebelum akhirnya kami berpindah membahas topik lain yang sama menikamnya, โ€œMengapa menikah beda agama itu ruwet?โ€

Read this on my Tumblr
โ†ง

Stroke Of Midnight

$
0
0
Hari ini, tanggal 1 Januari 2017. 22 jam, 24 menit meninggalkan tahun 2016. Jika tahun sebelumnya kuhabiskan malam pergantian tahun dengan kemeriahan, tahun ini aku melenakan malam pergantian tahun 2016 ke 2017 dengan โ€ฆ tidur cepat jam 11 malam.

Ugh, bahkan aku melewatkan kemeriahan detik-detik menyambut 2017.ย 

Malam pergantian tahun yang tenang dan damai. Meski masih harus berjibaku dengan CMS dan upload artikel, deadline tulisan yang semakin dikerjakan kok semakin banyak, tapi aku membiarkan semuanya berjalan tanpa gerutuan. Di rumah saja, di depan PC bersama kopi yang rasanya smoky and bold. Tidak sia-sia, tidak juga โ€˜kurang piknikโ€™. Karena meski terlihat remeh dan gak festive, setidaknya aku memberikan ruang buat diriku sendiri untuk tenang dari keriuhan, beristirahat dan mengumpulkan amunisi serta energi.

new year, happy new year, festive, firework, fireworks
Image taken from pixabay.com

2017 bakal jadi tahun yang membutuhkan tenaga dan pemikiran ekstra. Banyak hal yang ingin kukerjakan, kutinggalkan, kubangun dari awal dan biasanya semua ini terjadi atas kontemplasi yang kulakukan di sebuah ruangan yang ternyaman. Di mana kah itu? Mengutip lirik lagu dari dua bersaudara yang hingga tahun ini gak akur-akur, โ€œSo I start a revolution from my bed โ€ฆ โ€
โ†ง

Resolved

$
0
0
Resolusi. Re-solusi. Bertahun-tahun aku dengar, aku menulis dan dari sekian resolusi tahun baru, biasanya hanya 1-2 hal yang tuntas kulakukan sampai akhir tahun. Sisanya, jangan ditanya. Bubar, babar blas. Beberapa sisanya malah terwujud sekian tahun setelah resolusi itu pertama kali ditulis.
Sejak 3-4 tahun yang lalu, aku berhenti menulis resolusi tahun baru. Menggantinya dengan resolusi-hari-baru alias tiap aku ingin berbuat sesuatu atau mencapai sesuatu, aku akan memasukkannya ke dalam list, gak perlu menunggu tahun baru lebih dulu.
resolusi, resolusi tahun baru,
Image taken from pixabay.com
โ€œHave you ever made a New Yearโ€™s resolution that you kept?โ€
Pertanyaan ini bikin aku ingat, pernah aku menulis satu resolusi di tahun 2013, yaitu โ€œBerdamai dengan diri sendiri.โ€ Sepanjang 2013 ternyata justru aku terlibat dalam โ€˜dramaโ€™ yang membuat aku benci sama diriku sendiri :D
Aku justru berhasil menyelesaikan pergumulan batinku terkait hal di atas, di tahun 2015 akhir, menuju ke tahun 2016. Setelah banyak hal yang kualami medio 2013-2016 aku belajar bahwa berdamai dengan diri sendiri itu termasuk penerimaan, pelajaran soal kewajiban memaafkan tapi memberi keputusan untuk memberi kesempatan kedua, atau tidak sama sekali, tanpa perasaan mengganjal di hati.
Kalau soal yang ini, sepertinya tak perlu resolusi tiap tahun, tapi tiap hari, sepanjang masih hidup di bumi.
โ†ง
โ†ง

Kick It!

$
0
0
โ€œWhatโ€™s the 11th item in your bucket lists?โ€
Sekitar 3-4 tahun lalu, saya pernah ke suatu daerah villa-villa di Batu dan jalan kaki lumayan jauh mengitari sekitarnya bareng beberapa teman. Capek jalan, kami duduk-duduk di teras rumah yang sekaligus toko kelontong. Udaranya bagus, sejuk banget. Gak banyak kendaraan lewat, yang seliweran justru Mama kucing dan Mama ayam yang lagi mimpin barisan anak-anaknya.
Sambil selonjoran dan menyesap es teh, saya lihat jauh di depan mata, kelihatan gunung. Tipis-tipis masih ada kabut yang belum tuntas turun di pagi itu. โ€œNanti ya aku mau bangun rumah di tempat kayak gini. Di desa gini lho, tenang. Enak, hawanya dingin, masih segar. Di masa tua, gak nggelibet di kota aja,โ€ kata saya ke teman saya yang lagi ngowos di sebelah saya.
โ€œOh iyo? Sepi pol gini, Win, gak ada apa-apa .. Kamu gak bisa ke mall lho.โ€
โ€œHalah, gak papa, gak usah mall-mall an, selesaikan secara online,โ€ jawab saya. โ€œSoalnya hidup yang tentram suasananya kayak gini ini bikin hati tenang โ€ฆ โ€
Taken from pinterest
Dan dimulailah obrolan visioner di teras toko kelontong itu. Tentang imajinasi rumah yang tidak terlalu besar, punya 4 kamar (tergantung nanti anakku berapa) dan satu ruang baca menghadap ke arah gunung. Ruang keluarganya gak bersekat, tapi modelnya seperti conversation pit dengan sofa melingkar. Ruang makan di luar dengan dapur yang jendelanya besar sebagai penghubung.
Taken from houzz
Karena bangunan rumahnya tidak besar, tanah lapangnya jadi lebih lega. Di dekat ruang makan outdoor itu, akan kubangun kandang ayam dan bebek. Punya kelinci banyak, hasil ternak sendiri dan gak boleh disate :)) Sementara itu, ada kolam ikan, gak usah gede-gede gapapa lah, penting ada suara kecipak air supaya selalu hidup.
Sisa tanah digunakan buat bercocok tanam. Selada, wortel, kentang โ€ฆ Apapun yang bisa tumbuh dan syukur bisa jadi pasokan bahan makanan dapur sendiri. Di sekitarnya ditanami dua pohon besar dan di tengahnya dibangun deck kayu. Pohon besar itu jadi โ€˜tanganโ€™ untuk dibangun kursi ayun, dan deck kayu untuk tempat berpijak, semacam panggung mini. Ya siapa tahu โ€˜kan temen-temen atau tetangga suka ngumpul nyanyi nyanyi.
Taken from pinterest
Tiap minggu pagi, kumpul bareng sekeluarga buat sarapan dan ngobrol2 sampai lunch. Sounds great ya!ย 
Wah ceritanya bisa detil gini ya. Mumpung โ€ฆ ngayal gratis, gak kudu subscribe berbayar hehehe โ€ฆ Menjawab pertanyaan di atas, jadi poin ke-11 dalam bucket listsku adalah, ya, tinggal di desa di hari tua โœŒ
โ€œEh, Win, kamu sadar gak sih, mimpimu itu mengindikasian sebenernya kamu itu introvert,โ€ kata teman saya. โ€œKeliatan di luar tok kamu terbuka, tapi sebetulnya kamu kaya punya ruang sendiri yang dikunci rapat toh? Ya 'kan?โ€
โ€œHahahaha โ€ฆ Yo maklum, Aquarian sejati~โ€
โ†ง

Quote Me - To Kill A Mockingbird

$
0
0

to kill a mockingbird
Taken from pixabay.com
You never really understand a person until you consider things form his point of view ...ย until you climb into his skin and walk around in it.
-- Harper Lee, from To Kill A Mockingbird (Chapter 3)ย 



โ†ง

(Jangan) Merisaukan Hal-Hal Kecil

$
0
0

(Don't) sweat the small stuff.

Jangan meributkan atau merisaukan hal-hal kecil. Seringkali kita (atau saya) masih dibelenggu sama pemikiran-pemikiran remeh yang justru membebani pikiran kita. Mengundang pikiran-pikiran negatif itu sendiri, sengaja mendatangi 'sumber' pemikiran negatif padahal kita tahu hal-hal itu bakal bikin hati sedih sendiri.

Misalnya, sengaja melihat akun social media orang-orang yang dulu pernah dekat dengan kita. Kemudian karena satu dan lain hal, kita jadi jauh darinya. Sebetulnya itu adalah hal kecil, tak begitu penting, yang pada akhirnya menimbulkan perasaan gak nyaman. Kita pun jadi merasa terganggu karenanya. Pertanyaannya: Kenapa harus terganggu, kalau memang tak begitu perlu?

Tapi, kadang kita lupa sama prinsip "Sweat the small stuff" untuk hal-hal yang baik. Semisal hal remeh, tukang parkir yang selalu bantu mengeluarkan motor kita, teman yang mau memberi tebengan kita, orang yang mau mendengarkan cerita kita tanpa menginterupsi sedikitpun ... dan lain-lain. Bahkan terkadang kita lupa dengan orang yang secara langsung ataupun tidak, mendekatkan kita pada rejeki dan hal-hal baik. Sibuk menikmati dan terlena akan nikmatnya rejeki yang kita terima, mengesampingkan peranannya. Sibuk dengan dunianya, bahkan tak sempat menyapa 'hai'. Padahal sesederhana 'hai', seseorang bisa merasa dihargai. Gak minta ditraktir makan yang mahal atau dibelikan barang-barang mewah.

Saya juga masih sering melupakan hal-hal remeh itu. Tidak bermaksud moralis. Hanya mengingatkan diri sendiri, bahwa sesekali kita perlu 'meributkan' hal kecil yang baik, karena hal-hal kecil itu akan membuat seseorang merasa dicintai, dihargai dan utuh-penuh sebagai manusia.

โ†ง

1984 - The Greatest Fear of My Life

$
0
0

"You're locked in a room with the greatest fear. Describe what's in the room."

Ketinggian? Sebagai manusia, sepertinya wajar kalau banyak yang takut ketinggian. But I can handle it. Kalau binatang, mungkin aku takut sama anjing (daripada sama ular), karena trauma pernah dikejar anjing pas kecil. Tapi masih bisa diatasi.

Tapi ketakutan terbesarku adalah ditinggalkan. Flashback ke setahun yang lalu, jelang Papa dipanggil Tuhan, saya sebetulnya sudah bisa merasakan cepat atau lambat, Papa bakal 'pergi'. Dua hari sebelum Papa benar-benar 'pergi', di saat kritisnya, saya mengendarai motor pulang dari RS dengan perasaan gamang. Seperti ada suara-suara di kepala yang bilang, "Kamu harus menghadapi ketakutanmu, Wind." Dan entah kenapa di hari itu, ketakutan saya begitu besar tapi saya gak bisa cerita ke siapa-siapa pun menceritakan dengan jelas dan pasti seperti apa kegamangan yang saya rasakan.

Dua malam itu, saya merasa ibaratnya berada di sebuah ruangan gelap, sama sekali gak ada cahaya, gak ada barang apapun di dalamnya. Ruangnya kedap suara, kedap cahaya, bahkan kedap udara yang bikin sesak bukan kepalang. Gak ada yang memberikan kuncinya untuk saya buka dari dalam. Nyeri ketakutannya sampai ke ulu hati, diaduk-aduk, ditarik ulur, dipatahkan sendi-sendi tulangnya. Tapi berteriak minta tolong pun, gak ada yang bisa menolong sama sekali, kecuali keikhlasan.

Dan setahun setelahnya, hari-hari 'buruk' itu ternyata bisa saya lewati dengan baik meskipun selalu ada ruang kosong yang hampa di hati sepeninggal pria yang paling saya cintai itu. Kita memang akan selalu punya ruang-ruang tersendiri di hati untuk semua orang dalam hidup kita, apalagi itu orangnya sangat istimewa, terlebih orang tua kita. Setelah ikhlas Papa sudah diangkat sakitnya, saya merasa lebih terang menjalani hidup ini tanpa pernah merasa 'ditinggalkan' olehnya. Aneh ya, padahal sebelumnya saya merasa desperate berada di dalam ruangan kosong dan gelap itu. Ternyata, sampai hari ini saya tetap merasa ada Papa di mana pun saya berada. Kalau di rumah atau lagi sendiri, saya cuma merasa Papa lagi pergi aja ke mana gitu, lagi main ke rumah temannya kayak dulu. Unless nggak bisa telfonan lagi sih sama Papa ๐Ÿ˜…

Sampai hari ini, saya sebetulnya masih takut ditinggalkan. Apalagi rasa ditinggalkan itu benar-benar sangat mengoyak saat kita dilepaskan dari kehidupan seseorang yang sehari-harinya masih ada dalam lingkaran pergaulan kita. Kita masih bisa melihat keberadaannya, melihat updatean socmednya, mendengarkan suara dan melihat punggungnya, tapi ternyata kita masing-masing sudah gak terlibat dalam kehidupan satu sama lain.

Kata quote-quote yang beredar di internet sih, "Every each hello has a goodbye." Saat bertemu seseorang, kita harus siap suatu hari akan ditinggalkan. Baik karena hal sepele yang merusak jalinannya ataupun karena takdir.

Entah, kok rasanya perkara ditinggalkan ini membuatku sering merasa insecure dengan diriku sendiri.

โ†ง
โ†ง

Gak Lagi Dapat Ang Pao, Hati Dihibur Dengan Cashback Promo Imlek ShopBack

$
0
0

Imlek โ€ฆ Ngomongin Imlek, saya baru sadar lho kalau di bulan Januari ini ada satu tanggal merah di tanggal 28. Saya nggak terlalu perhatian sama perayaan atau peringatan di balik tanggal merah di kalender, kecuali kalau tanggal merah di kantor saya pasti berebutan jatah piket hehehe ..

Nah, tanggal 28 Januari ini saya sudah merencanakan event bareng teman-teman saya. Eh, terus baru sadar kalau banyak narasumber yang diundang hadir, malah berhalangan hadir di hari itu karena kebanyakan sudah punya agenda masing-masing. Kebanyakan agendanya liburan. Lha, saya penasaran dong, emangnya liburan apa, kok ada long-weekend. Oalah, ternyata Imlek hehehe ..

Imlek itu โ€ฆย 

imlek, tradisi imlek, makanan khas imlek, shio, prediksi shio 2017, shio ayam api, tahun ayam api, cap go meh, lontong cap go meh, ang pao, ang pau, klentheng, uang arwah, uang kertas, uang kertas china, cheongsam, barongsai, barongsay, baju cheong sam, baju imlek, peruntungan di tahun ayam api, shopback, blanja.com, tionghoa, tiongkok
Image taken from fengshuiarch.com

Imlek jadi salah satu festive yang penting untuk masyarakat Tionghoa karena menandai awal tahun yang baru. Hari Imlek ini rangkaiannya sampai 15 hari yang mana hari terakhir adalah hari Cap Go Meh. Nah, tahun baru Imlek tahun ini adalah tahun 2568 dengan shio Ayam Api.

Saya lahir dengan keturunan Tionghoa 100 persen dari alm. Papa dan 50 persen dari Mama. Jadi sebetulnya saya sudah tidak asing lagi dengan perayaan Imlek. Tetapi kira-kira sudah 10 tahunan, keluarga besar gak lagi merayakan Imlek secara khusus, secara umum sih sudah tidak menjalankan ritual-ritual dan tradisi Tionghoa lagi. Karena hampir seluruhnya dari kami sudah menganut agama masing-masing dan karena kami lahir dan hidup di Indonesia jadi melebur dengan tradisi di mana kami berpijak saja :D

Kangen tradisi masa kecil โ€ฆย 

imlek, tradisi imlek, makanan khas imlek, shio, prediksi shio 2017, shio ayam api, tahun ayam api, cap go meh, lontong cap go meh, ang pao, ang pau, klentheng, uang arwah, uang kertas, uang kertas china, cheongsam, barongsai, barongsay, baju cheong sam, baju imlek, peruntungan di tahun ayam api, shopback, blanja.com, tionghoa, tiongkok
Image taken from chinesenewyear.com.au
ย Karena sudah tidak merayakan secara khusus, saya jadi kangen tradisi sewaktu masih kecil dulu. Kalau Imlek, seringkali ada acara besar dengan teman-teman Papa. Semuanya ngumpul di suatu restoran, lalu ada perayaan yang meriah banget. Ada barongsai, ada bagi-bagi jeruk, manisan dan โ€ฆ angpao! Siapa coba yang gak suka sama 4 hal itu? (Kecuali jeruk buah sih, entah mengapa aku sangat sensi sama jeruk buah โ€“_-). Semuanya berlangsung sangat meriah dan so happy banget! Tradisi berkumpul saat Imlek ini sama persis dengan tradisi berkumpul sama keluarga di hari Natal dan Lebaran, jadi keluarga yang jauh tinggalnya pun biasanya menyempatkan waktu untuk pulang kampung saat Imlekan.

Selain tradisi Imlek, kalau pas Cap Go Meh dulu saya sering ke Klentheng sama alm. Papa. Terakhir tahun 2015, sebelum alm. Papa sakit. Di banyak klentheng biasanya akan bagi-bagi makanan gratis untuk siapapun yang datang, sebagai ucapan syukur. Namanya juga perayaan Cap Go Meh, makanan khasnya pasti adalah Lontong Cap Go Meh. Tahu 'kan Lontong Cap Go Meh? Lontong sayur dengan telur petis, bubuk kedelai dan ayam opor .. Duh, ini comfort food banget lah, enaknya โ€ฆ

imlek, tradisi imlek, makanan khas imlek, shio, prediksi shio 2017, shio ayam api, tahun ayam api, cap go meh, lontong cap go meh, ang pao, ang pau, klentheng, uang arwah, uang kertas, uang kertas china, cheongsam, barongsai, barongsay, baju cheong sam, baju imlek, peruntungan di tahun ayam api, shopback, blanja.com, tionghoa, tiongkok
Image takenย  from detikFood.com

Selain Imlek dan Cap Go Meh, tradisi yang juga saya kangeni hadir di keluarga saya adalah sembahyangan. Jadi saat masih kecil dulu, keluarga dari Papa rutin menggelar sembahyangan untuk mendoakan arwah leluhur โ€ฆ ya arwah Engkong Gondo juga sih. Yang saya ingat, setiap datang sembahyangan disuruh copot sepatu, ambil hio trus doa trus pai-pai (salam) ke yang lebih tua.

imlek, tradisi imlek, makanan khas imlek, shio, prediksi shio 2017, shio ayam api, tahun ayam api, cap go meh, lontong cap go meh, ang pao, ang pau, klentheng, uang arwah, uang kertas, uang kertas china, cheongsam, barongsai, barongsay, baju cheong sam, baju imlek, peruntungan di tahun ayam api, shopback, blanja.com, tionghoa, tiongkok
Image taken from WikiWand



Kemudian ada juga tradisi bakar duit-duitan kertas. Aduh saya paling kangen nih sama yang namanya ngelipat kertas bentuknya kayak pangsit gitu. Kemudian dibakar. Katanya sih ini simbolis supaya arwah
leluhur di sana sejahtera dan gak berkekurangan. Duduk ndoprok di bawah kaki Emak, ngelipetin duit-duitan kertas, trus dibakar. Abis itu makan bakmi babi sama sesajian lainnya. Wah, asli deh, aku nulis ini jadi kayak flashback ke masa lalu hahahaha โ€ฆ

Imlek tahun ini โ€ฆย 

Saya dan sepupu-sepupu sempat ngobrolin pas Natalan kemarin, "Imlekan nanti kita ngapain ya?". Tapi yah, biasalah, jika ada satu hingga 10 orang berkumpul di grup Whatsapp, ngajakin ketemuan, pasti akan berakhir dengan, "Ayo, ayo!" Trus acaranya malah gak kejadian beneran. Hahaha .. Jadi untuk tahun ini Imlekan saya mungkin gak merayakannya secara khusus. (malah sibuk sama event sendiri). Tapi ya gakpapa sih, berarti no amplopan ang pao for this year buat ponakan-ponakan. Lha wong Tante-nya ini aja udah gak dapat ang pao kok sejak sekian tahun lalu โ€ฆ *ngitung umurย 

Sebetulnya sih, saya pengen banget membangkitkan tradisi keluarga itu. Gimana-gimana, gak boleh lah melupakan masa lalu yang membentuk kita jadi seperti sekarang, apalagi namanya juga yang membentuk suatu klan. Demi menghibur hati, saya pengennya hari itu sok-sok-an lah pakai baju Cheongsam, warna merah. Biar otentik. Tapi kok setelah kuingat-ingat, saya gak punya baju Cheongsam sama sekali *toyor kepala sendiri.

Trus kalau beli langsung di toko sih, bisa. Tapi saya 'kan kutu loncat dan jarang nge-mall. Yodah, mumpung masih jauh sih coba-coba lihat baju Imlek di internet aja. Biasanya sih, kalau mau Imlekan gini, pasti banyak promo. Yang kutemukan salah satunya di www.shopback.co.id. Ada promo baju Imlek di ShopBack.

imlek, tradisi imlek, makanan khas imlek, shio, prediksi shio 2017, shio ayam api, tahun ayam api, cap go meh, lontong cap go meh, ang pao, ang pau, klentheng, uang arwah, uang kertas, uang kertas china, cheongsam, barongsai, barongsay, baju cheong sam, baju imlek, peruntungan di tahun ayam api, shopback, blanja.com, tionghoa, tiongkok



Setelah menelusuri dan membuka-buka ShopBack.co.id, saya rasa memang kalau mau belanja di
e-commerce โ€“ e-commerce di Indonesia, lebih sip kalau lewat ShopBack.co.id dulu. Soalnya, kita bisa
dapat cashback sampai 40 persen. Kalau lewat e-commercenya langsung, biasanya hanya dapat potongan harga atau voucher 'kan? Nah, kalau lewat ShopBack, kita bisa dapat tambahan cashback lagi yang akan terakumulasi di akun ShopBack kita. Udah gitu uang cashback dari ShopBack ini bisa kita cairkan lagi ke rekening bank pribadi kita lho. Lah 'kan ya nyenengin yaaaa .. Jangan khawatir, program yang dijalankan sama ShopBack ini resmi kok, sudah bekerjasama dengan banyak e-commerce terkenal di Indonesia, salah satunya Blanja.com Indonesia.

Saya sih udah ngedim beberapa dress cheongsam lucu-lucu. Tapi bayarnya nanti aja kalau Invoice udah cair. Tapi ya nggak mau keabisan juga sih, so saya pantau terus keberadaan stoknya pakai apps-nya ShopBack yang bisa didownload di Google Playstore dan Apple Store ini. 'Kan aku gak mau ketinggalan info diskon dan promo eksklusif juga kalau pakai appsnya hahaha โ€ฆ (Tolong, ini bukan pelit, tapi pintar mengelola uang belanja agar tidak kebablasan :p)

Siapa bilang nonik-nonik itu pelit? Ini bukan pelit, tapi cerdas dalam berbelanja *uhuk-uhuk, batuk gede *sibak poni. Lumayan lah, gak papa gak dapat angpao. Pokoknya masih bisa dapat cashback hehehe ..

Mumpung masih ada 2 minggu-an menuju ke Imlek nih, kasih referensi dong kira-kira baju Cheongsam kayak gimana yang cocok buatku โ€ฆ (yang lengannya kekar ini hahahaha)ย 

Jadi Kalau Mau Belanja cermat dan hemat? ShopBack-in aja!
โ†ง

Life Before 30: Belajar Investasi Sejak Awal Supaya Bisa 'Pensiun Dini'

$
0
0
Beberapa hari yang lalu saya lagi nunggu antrian di bank. Agak lama sih. Biasa, kalau udah kayak begini, smartphone adalah teman pembunuh waktu yang baik. Kemudian saya jadi keasyikan tenggelam dalam artikel-artikel yang saya baca. Dari asuransi, bacanya akhirnya ke investasi. Di salah satu artikel yang saya baca menuliskan bahwa sebelum usia 30 tahun, setidaknya harus punya investasi jangka panjang.ย 

Umur 30 tahun? Ah, masih jauh.ย 

Nggg, nggak juga sih sebenarnya. Kurang 5 jari ini menuju ke angka 30. Berarti waktunya mengumpulkan rempesan berlian bentar banget dong.ย 

Terus saya inget, kalau saya punya teman yang concern banget di bidang perencanaan keuangan. Namanya Diestra. Nggak pake sungkan, langsung saya WA Diestra, "Dies, aku mau nanya-nanya soal investasi dong!"ย 

Ternyata Diestra juga lagi cari 'korban' buat latihannya menjadi seorang financial planner. Diestra ini meski belum lulus kuliah, tapi passionnya gede banget di bidang ini dan dia benar-benar tekun lho. (*ketika tulisan ini dipost, Diestra-nya sudah lulus ^^) Salut! Dan Diestra ini orangnya nggak pelit sama sekali, kusogok pake penyetan tempe kacang bakar pun dia mau hahahaha ...ย 

Ngobrol-ngobrol selama beberapa jam akhirnya membuahkan kesimpulan. Sebenarnya sederhana sih, tapi prakteknya susah. Yaitu,"Nabung itu gampang, niatnya yang susah. Makanya harus dipaksa,"dan "Masih muda, belum ada tanggungan besar, harus kerja keras dan berinvestasi."ย 

"Terus, bentuk investasinya seperti apa?"ย 

Sebelum ketemu Diestra, investasi yang saya tahu ya cuma emas. Tapi ternyata, ada alternatif lain yaitu reksadana. Ini saya bicara tentang pemula lho ya, kalau udah main forex mah saya nggak ngerti sama sekali hehehe ..ย 

Saya coba jelasin secara gamblang dan singkat ya, keuntungan-kekurangan masing-masing jenis investasi untuk pemula ini. Seriusan ini bukan postingan berbayar kok, jadi bacanya sampe habis ya!ย 

reksa dana, reksadana, reksadana syariah, reksadana online, reksadana mandiri, reksadana bca, reksadana permata, reksadana mandiri, indopremier, forex, saham, nilai saham, harga emas, harga jual emas, harga beli emas, harga emas hari ini, investasi, investasi emas, investasi reksadana, investasi saham, investasi tanah, investor, financial planner
Image taken from Pixabay.com

Emasย 
  1. Nilai likuiditas emas sangat tinggi. Kalau butuh uang mendesak, menjual emas adalah hal yang paling mudah dilakukan dan uangnya cepat cair.ย 
  2. Emas nggak ada pajaknya. Tahu dong, kalau pajak itu biayanya besar. Nah, emas ini nggak ada biaya pajak karena dianggap sebuah komoditi produksi.ย 
  3. Kalau kurs naik, harga emas juga naik. Begitu juga sebaliknya. Menurut prediksi ahli sih, harga emas dalam waktu beberapa waktu ke depan bakal stabilย 
  4. Rawan bahaya pencurian. Meski bentuknya kecil, namanya barang yang kelihatan wujudnya mesti risikonya lebih tinggi.ย 
  5. Nggak produktif. Harganya sih memang bisa naik, tapi nggak berkembang kalau hanya didiamkan.ย 

  1. Nggak perlu keahlian khusus dalam dunia trading saham karena dana yang akan di investasikan pada produk-produk reksadana ini akan dikelola oleh para manajer investasi.ย 
  2. Investasinya terjangkau, bisa mulai dari Rp. 100.000 aja kok.ย 
  3. Investasi bisa dengan mudah dicairkan sekitar maksimal 3 hari setelah penarikan dana.ย 
  4. Praktis, karena nggak ada wujud barang yang harus dijaga. Saya sih suka yang virtual-virtual begini heheheโ€ฏย 
  5. Fluktuasi harga yang nggak bisa diprediksi. Bisa untung bisa rugi (harus teliti sebelum membeli produk investasi ini karena produknya ada banyaaak banget)ย 
  6. Memiliki beberapa jenis produk yang dapat disesuaikan dengan profil resiko dari si investornya.ย 

Berdasarkan saran-saran dari Diestra, akhirnya sore itu kami janjian ke Indopremier Sekuritas Malang (IPOT). Rencananya saya mau buka akun reksadana. Asli, deg-degan banget hahahaha karena ini pengalaman pertama sih.ย 

Untuk pertama kali, dana pertama yang saya setorkan adalah Rp. 100.000. Dan amazingnya, memang bisa lho beli produk reksadana hanya dengan duit Rp. 100.000!ย Sekitar sehari setelah diproses, reksadana saya berkembang, dari Rp. 100.000 menjadi Rp. 100.001. Ya ampun, 1 rupiah aja saya seneng setengah mati sampai Whatsapp Diestra, "Dies, aku terharu duitku nambah 1 Rupiah!" Hahahaha .. Ya bayangkan, Winda Carmelita ini dapat duit 1 rupiah aja seneng apalagi dipinang raja minyak :))

Oya jika ada yang belum paham mengenai reksadana ini penjelasan dasarnya adalah dana yang kita investasikan dikumpulkan oleh manajer investasi, lalu dana tersebut akan dikelola dengan cara di investasikan kembali ke instrumen pasar modal sepeti saham, obligasi atau instrumen pasar uang seperti deposito. Nah kita sebagai investornya hanya terima jadi dari hasil kelolaan dana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut tanpa harus susah payah belajar trading saham dll.ย 

Saran dari Diestra, sebelum memutuskan untuk memulai coba investasi di produk semacam reksa dana ini lebih baik didahulukan dengan membaca banyak buku, artikel yang terkait investasi reksadana atau bisa bertanya kepada orang yang sudah paham agar lebih tenang dan percaya menitipkan uangnya dalam salah satu produk pasar modal ini. Setelah itu mulai praktik langsung dengan berinvestasi dengan nominal kecil. Jika ternyata cocok sesuai dengan harapan bisa top up lebih banyak dana tersebut dengan seiringnya waktu.ย 

Kayaknya gampang yak? Kenyataannya reksadana benar-benar banyak hal yang harus dipelajari dan dimengerti. Saya sendiri sering roaming lah sama ini-itu, nanya ke sana ke mari bahkan sama pegawainya IPOT pun pernah kucolek-colek malam hari di Telegram karena ada dana yang nyantol sampai dua hari dan saya nggak ngerti cara komplainnya. Hehehe ..ย 

Mumpung masih muda, ayo investasi. Jadikan investasi seperti ini sebagai tabungan pensiunmu nanti. Anggap saja uang yang dialokasikan untuk investasi seperti ini kayak 'buang' uang. Habis disetor, jangan dihitung-hitung atau dipikir lagi. Pokoknya nanti pas sudah saatnya pensiun, kita gak lagi ngerepotin anak atau lalu merasa gak berdaya.ย 'Kan saya pengen pensiun muda biar bisa duduk manis di teras rumah sambil nyeduh teh, piara kelinci dan dengerin lagu-lagu klasik :">

Eh, tapi Guys, bukan berarti dengan menabung dan kerja keras lalu kamu harus mengorbankan kebahagiaanmu, kesehatanmu dan quality time dengan keluarga. Yang seimbang aja. Masih bisa jajan-jajan rock pokoknya ;)ย 
Mau colek Diestra? Boleh colek di Twitter juga bisa. Orangnya baik kok, nggak gigit, bisa disogok pakai penyetan di Mamah Sum hehehe ...ย 

Oh ya, aku punya label baru untuk tulisan-tulisan Life Before 30-ku. Semoga kita selalu berjiwa muda, beda dan berbahaya ya! *lha dikata Superman Is Dead kali! :))

โ†ง

Life Before 30: Milikilah Kesibukanmu dan Dunia Yang Ingin Kamu Bangun

$
0
0
Menurut 'pakem'nya, seseorang sudah sah disebut dewasa itu ditandai dengan sudah tidak lagi kebingungan atau galau dengan jati dirinya. Sudah punya kemandirian dan tujuan yang jelas mau dibawa ke mana kehidupannya.

Paling nggak, itu yang sering saya baca di artikel-artikel yang tersebar di lifehack.org atau medium.com. Tapi namanya kehidupan tak selalu berjalan semulus scrolling down smartphone RAM 3 GB ya, tentu saja ada anomali-anomali di sekitar kita (kalau boleh dibilang seperti itu).

Yah, bolehlah dibilang saya orang yang visioner, sukanya memandang ke depan jauh sampai kadang kesandung-sandung soalnya gak lihat ada batu di depan mata. Di sisi lain, orang yang hingga usia pertengahan 20-annya, masih gak punya gambaran utuh tentang apa yang mau dicapainya. Sekecil-kecilnya perkara mengisi kesibukannya dengan hal-hal yang 'menutrisi' jiwanya gitu lho.

Beberapa kali saya duduk manis mendengarkan cerita-cerita pasangan yang risih satu sama kali karena merasa pasangannya gak bisa mandiri atau terlalu ngintili. "Tidak bisa hidup tanpamu," itu bukan sekedar kalimat picisan yang ndangdut semata, tetapi banyak pasangan yang seperti ini (ternyata, I just realized).

Bersama-sama dengan pasangan setiap waktu, memang menyenangkan bisa seperti itu ya. Bisa terlibat dalam kegiatan pasangan dan mengenal teman-teman atau bersama siapa ia melakukan aktivitasnya, senang dan gak bikin was-was ya. Tapi, beda perkara kalau ngintiliย kemanapun pasangannya pergi sementara ada kesan tidak kerasan saat berada dalam aktivitas pasangannya. Entah itu ngomel, merajuk bahkan sepanjang acara gak bisa mingleย dengan sekitarnya. Kalau kata teman saya, kayak ingus yang nempel dan gak bisa dipeper-peperin di bawah sofa, nempel mulu :))

Pernah, suatu hari seseorang yang merasa desperado why don't you come to my sensesย  alias desperate bertanya ke saya, gimana caranya mencarikan kesibukan pasangannya supaya punya 'kehidupan' sendiri. Yah, kira-kira hal-hal ini bisa menyibukkan seseorang, tanpa membuatnya jadi merasa terbebani, bosan atau justru merasa 'sengaja dibuang karena pacarku gak mau aku ngikut dengannya lagi'.

Belajar Hand-crafting


Image taken from pixabay.com
Menjahit, merajut, membuat kerajinan tangan atau sekarang lagi ngetren membuat lettering itu menyenangkan lho. Banyak yang awalnya iseng, malah jadi ladang rejeki karena handcrafting yang dilakoninya.

Memasak


Photo by Winda Carmelita

Nah, kalau ini sih menurut saya bukan cuma dominasi perempuan saja ya, karena bisa memasak itu salah satu life-skill yang harus dipunyai semua orang, IMO. Kalau memang suka eksperimen di dapur, memasak itu jadi hal yang super membahagiakan, menantang dan .... pastinya menyibukkan (soalnya setelah itu kudu bebersih dapur yang kayak kapal pecah ahhahaha). Belajar masak makanan rumahan atau yang bisa dijual lagi, lumayan hitung-hitung nambah pengalaman dan pemasukan.

Berolahraga

Olahraga bisa jadi kesibukan sendiri lho. Kalau kebetulan pasanganmu punya banyak waktu luang, dia bisa mencoba olahraga-olahraga yang basicnya ketemu banyak orang, kayak zumba gitu. Di sana akan bertemu banyak teman yang satu interest dengannya.

Berkomunitas


Ketemunya cuma di blog, eh akhirnya ketemu beneran sama Emak-emak ini | Photo by Q-Chan
Berkomunitas memang gak semua orang menyukainya. Ada yang beralasan gak suka ketemuan sama banyak orang. Tapi ada kok komunitas-komunitas di dunia maya yang membuat kita punya banyak teman dan kesibukan, yang memacu diri. Misalnya, ikutan komunitas blogger.

Do everything that makes you feel content


Angkat gitar, jreeng! | Image taken by Zeruya Anggraita
Saya sih percaya setiap orang itu pasti punya minat dan hobi. Gak mungkin gak punya, kalau nggak punya minat dan hobi mah gak bisa hidup. Dari hal sederhana, misalnya, suka nonton film drama Korea. Tulis sinopsis ceritanya di blog. Percaya gak percaya nih, traffic review film drama Korea ini gede lho. Atau hal-hal yang membuat hidup seseorang jadi begitu content, seperti meditasi, yoga, melakukan charityย dan kegiatan sosial. Do everything that makes you feel content. Jadi, saat kalian bertemu, kalian akan membuat waktu bertemu itu menjadi begitu berharga dan banyak yang bisa diceritakan.


Milikilah kesibukanmu sendiri, milikilah dunia yang ingin kamu bangun.ย 

Orang-orang yang sibuk membangun dirinya, biasanya gak mudah risau terhadap lingkungan sekitarnya. Pasangan memang bagian dari dunia kita, tapi bukan berarti dia poros kehidupan kita. Toh sebelum bertemu dengannya, tiap orang punya kehidupan dan kesibukannya masing-masing 'kan? :)

Butuh kesibukan, bisa colek saya, nanti saya sibukin :)) *apa sih Wind*

โ†ง

Life Before 30: Tak Perlu Mewah, Yang Penting Restunya

$
0
0
This is a slice of my slice (and also, my humble thought)

Menginjakkan kaki di umur segini, sudah wajar sekali banyak undangan pertunangan dan pernikahan yang datang โ€ฆ dari teman-teman saya. Gak semua undangan bisa saya penuhi, karena terbentur jadwal lainnya. Tetapi kalau bisa, pasti akan saya hadiri. Kenapa? Nggak, bukan saya terus kepengen buru-buru menikah. Soon, pasti akan menikah. Tapi tidak dalam waktu dekat, soalnya belum punya pasangan :D Kalau pun seceletuk-dua celetuk saya bilang, โ€œPengen menikah โ€ฆโ€ pasti di belakangnya ada sambungan โ€œPengen menikahnya di gereja โ€ฆ โ€œ #IfYouKnowWhatIMean
Kemarin saya menghadiri undangan pertunangan sahabat saya, Putra, dengan calonnya, Cesa. Bersahabat dengan Putra sudah lebih dari belasan tahun dan kami cukup tahu perjalanan dan kegelisahan masing-masing. Termasuk di dalamnya bercangkir-cangkir kopi, roadtrip 30 jam ke Bali untuk makan siang doang, ngalas dan kejedot langit-langit gua di Lumajang :)) Sudah pasti, momen sakral pertunangan salah satu sahabat terbaik saya itu tidak saya lewatkan begitu saya.ย 
Saya datang bersama dua orang sahabat saya yang lain, dua laki-laki yang sukanya hore-hore dari zaman SMA, Bagas dan Nuga. Bersama kami tumbuh dari ABG jadi orang dewasa. Cakar-cakaran, melakukan permainan berbahaya di jalanan berlubang, makan, kesel dijahilin dan lain-lain sampai akhirnya sekarang jadi editor, jadi pekerja, jadi dosen dan jadi calon CEO :pย 
My man(s)ย 
Di detik pertama saya menginjakkan kaki di acara pertunangan Cesa dan Putra, boleh diakui, hati saya tiba-tiba jadi hangat. Bukanlah sebuah pesta pertunangan yang gemerlapan dan mewah, tetapi saya merasakan benar-benar banyak cinta di sana. Banyak sekali keluarga dan orang-orang terdekat Cesa dan Putra yang hadir malam itu. Sepanjang acara, mulai dari tradisi Ketuk Pintu sampai Ibadat selesai, semuanya berbekas di hati saya. Terutama, saat Ibu Pendetanya berkhotbah, intinya seperti ini,ย โ€œBanyak yang hadir di sini, semua yang hadir di sini adalah keluarga dan orang-orang terdekat Cesa dan Putra. Itu artinya ย banyak restu dari mereka, banyak yang turut berbahagia dengan hubungan kalian.โ€
Iya, kadang banyak orang lupa, mengadakan pesta gemerlapan. Begitu meriah, begitu mewah, sampai entah berapa ratus juta biaya yang dikeluarkan. Inginnya begitu sempurna. Tetapi lupa, bahwa โ€˜kesempurnaanโ€™ yang sebenar-benarnya adalah doa dan restunya. โ€˜Kemewahanโ€™ yang sebenar-benarnya adalah melihat sang (calon) pengantin, penuh kebahagiaan dan cinta, begitu pula para undangan yang hadir menyertai dengan doa, pujian dan sambutan hangat. Seolah semua orang berbahagia, bukan cuma pengantinnya, bukan sekedar undangan yang datang, salaman, makan lalu pulang .. yang bahkan pengantinnya sendiri kadang gak kenal dengan siapa mereka bersalaman. Bukan acara yang dipenuhi wajah-wajah khawatir, penuh selisih paham dan ganjalan.ย 
Gak terlihat wajah muram, wajah panik, wajah khawatir dalam acara semalam. Semuanya disambut penuh senyum, bahkan oleh orang-orang yang saya tidak kenali.
Saya rasa, memang seharusnya seperti itulah pesta perayaan cinta diadakan.

Semoga cepat ketularan ya!ย 

Seperti biasa ... selalu ada foto-foto tidak pas seperti ini :))
โ†ง
โ†ง

Bisa Memasak, "Kewajiban" Perempuan, Laki-Laki Atau ... ?

$
0
0
Entah siapa yang pertama kali memunculkan, sepengetahuan saya sih konsep budaya-budaya patriarki, menganggap sudah "kodrat"nya perempuan itu berada di dapur untuk menyiapkan makanan untuk keluarganya. Sementara laki-laki berada di luar rumah untuk bekerja dan kembali ke rumah untuk "dilayani". Well, saya gak lagi mau bahas tentang konsep patriarki saat ini, tapi saya mau bahas soal ...
A: "Nanti kalau menikah, perempuan itu kudu pinter masak."
B: "Lho siapa bilang? Bisa memasak itu bukan kodrat lho, beda sama melahirkan yang cuma bisa 'dilakukan' perempuan. Itu baru namanya kodrat. Memasak itu life-skill, semestinya dimiliki setiap orang."
A: "Tapi 'kan perempuan itu sudah dibagi tugasnya buat ada di dapur."
B: "Gini aja biar enak, perempuan masak, laki-lakinya cuci piring. Terus Gantian. Gitu 'kan enak."
Pembicaraan ini pernah alami dan berakhir dengan teman saya yang cuma manggut-manggut, entah paham atau malas ribut.

Sebetulnya, saya gak mahir memasak karena jarang masuk ke dapur. Mungkin juga karena Mama saya yang sangat jago masak itu jadi khawatir kalau saya masuk dapur bakal menciptakan suatu ke-chaos-an yang masif, seperti di video klipnya Rage Against The Machine. Padahal nggak segitunya juga sih hehehe ... Tapi saya akui, karena jarang masuk dapur ini, saya suka panik-panik sendiri terhadap sesuatu. Misalnya pas minyak udah panas, tapi bahan belum siap. Harusnya memasak 'kan disiapkan semuanya dulu, baru dieksekusi bertahap.

Kekhawatiran Mama saya juga beralasan sih, kadang saya suka menggunakan cara saya sendiri buat meramu menu-menu masakan yang bahkan saya gak pernah tahu dasarnya. Misalnya nih, mau masak ayam Hainan, padahal saya gak tahu caranya bikin kaldu ayam yang benar hahahaha *toyor kepala sendiri. Meski hasil akhirnya tetap enak dan bisa dimasak, tapi gak semua masakan bisa diperlakukan seperti itu 'kan? Apalagi untuk kasus bikin kue. Sekali salah step, bubar tuh kuenya.

Berulang kali saya dikasih tahu, "Lihat resep dulu kalau belum jago. Jangan niru Mama, Mama sudah puluhan tahun masak jadi bisa kira-kira. Lha kamu ... " Jadilah, hobi saya pun bertambah satu, yaitu menjelajah aneka resep masakan yang ada di internet. Seperti Resep Kokiyang menyimpan buanyaaak banget resep masakan dunia dan lokal. Biasanya kalau baca-baca resep di Resep Koki, yang cocok dan pengen saya praktekkan, langsung saya saved di Pocket. Tapi ya kadang gak sempat sih buat ngecekin ada resep-resep baru apa yang barangkali bisa dipraktekkan di dapur minggu ini, so fitur newsletter-nya Resep Koki jadi andalan deh. Langsung masuk e-mail tiap 2-3 kali seminggu. Fitur seperti ini berguna banget lho, apalagi buat orang-orang yang bingung mau masak apa tiap harinya. Yah, maklumlah kita 'kan sosyelet kelas akar rumput yang sibuk menggali berlian :p

resep masakan, resep koki, resep masakan indonesia, resep kue, resepkoki, resep kue, resep ayam, resep cake, resep masakan gampang, resep masakan rumahan, resep sambal, sambal matah, resep nasi hainan, resep ayam bakar, resep anak kos
Contoh masakan sukses ala Winda, Chocolate Beer Cake | Image taken by Winda Carmelita

ย Sejak tertarik sama dunia masak-memasak, jadi gampang tergoda buat beli-beli perabotan rumah dan perabotan dapur. Misalnya, ngelihat shop-nya Resep Koki, jadi pengen melengkapi koleksi wadah-wadah penyimpanan makanan yang warnanya nyentrong-nyentrong gitu. Hehehe .. Biasalah pembelian impulsif itu memang melenakan hahahhaa ...ย 

resep masakan, resep koki, resep masakan indonesia, resep kue, resepkoki, resep kue, resep ayam, resep cake, resep masakan gampang, resep masakan rumahan, resep sambal, sambal matah, resep nasi hainan, resep ayam bakar, resep anak kos
Chicken Honey Thyme Marinated with Sambal Matah | Image taken by Winda Carmelita
Memasak saat ini bukan jadi hal yang setiap hari saya lakukan. Tapi kalau ada waktu kosong, pas weekend, kalau kamu mencari saya dan gak ada kabarnya, bisa dipastikan saya lagi usrekย sendiri di dapur. Biasanya sih masakan yang saya buat lebih ke arah masakan Western, karena entah mengapa belum berjodoh sama masakan Nusantara kecuali urusan nyambel dan goreng tempe hehehe ...

Jadi, menurut saya, bisa memasak itu salah satu bagian dariย life-skill.ย Bukan cuma perempuan aja yang "diwajibkan" untuk bisa memasak. Ya semua orang setidaknya mau mencoba memasak. Sesederhana bisa bikin telur ceplok. Toh chef-chef jagoan juga banyak yang laki-laki 'kan.

Kata Mama saya, masak itu ilmu katon, alias ilmu yang bisa dilihat. Kalau kurang asin, ya tambahin garam. Keasinan, ya ditambah air atau diakalin pakai bahan yang bisa menyerap rasa asinnya, dst dst ... Perihal mengasah keseimbangan rasa, pasti butuh banyak latihan, seperti awal kita belajar menulis. Kalau hari ini belum mahir masak, gak papa, kan masih bisa belajar terus :D

Kalau menurutmu, gimana?

โ†ง

Mabuk Pasta dan Pizza Berkat The Hunger Box Warung Luigi

$
0
0
Dalam sejarah per-makan-makanan yang sudah pernah saya lakoni, saya agak skeptis sama konsep "paket makan berame-rame". Biasanya, sekalipun diembel-embeli "makan kenyang porsi besar" kenyataannya akan berakhir dengan nambah porsi lagi soalnya masih berebut juga sama teman-teman yang lain. Kenyangnya hanya ilusi semata, mungkin juga karena faktor jaim hahahaha ๐Ÿ˜‚

Tapi kemarin siang, saya dan teman-teman benar-benar ngibarin bendera putih gara-gara paket The Hunger Box-nya Warung Luigi. Buat yang tinggal di Malang, pasti tahu dong kalau Warung Luigi itu jagoan soal pizza dan pastanya yang ukurannya besar pun rasanya enak. Setelah selama ini makannya sendiri-sendiri kalau pesan menunya Warung Luigi, kemarin kami ngumpul dengan manisnya, menanti The Hunger Box diantar ke pintu kantor.




Sengaja gak makan siang, demi menyiapkan ruang untuk paket pasta, snack dan pizza-nya. The Hunger Box datang dalam 2 versi, single dan double. Versi single berisi 1 macam pasta, 1 garlic bread, 1 potato chips dan pizza kotak ukuran sedang. Versi double-nya, lebih gila lagi. 3 macam pasta, 1 garlic bread, 1 crispy mushroom, 1 potato chips dan 1 pizza kotak ukuran jumbo. Literally jumbo ya, karena si pizza ditaruh di box tersendiri yang ukurannya sama dengan ukuran wadah 3 pasta + 3 snack. Silakan dibayangkan gedenya ya ...

A photo posted by Winda Carmelita (@windacarmelita) on



Sebetulnya sih versi single-nya ini cukup dimakan buat berdua atau bertiga. Sedangkan versi doublenya bisa untuk berlima atau berenam. Tapi ... ya, wong yang singlenya aja dikeroyok saya sama Miki Adhitia, si Penulis Erotis .. eh, @penulisempiris langsung tandas separuh dalam beberapa menit. Itu yang box single. Sementara box double, dikeroyok empat teman yang lain yang tak berhenti mengunyah. Gini yaaa, masih sempet lho kita tuker-tukeran box. Terhitung sejak jam 14.00 sampai jam 16.30 kita gak kelar-kelar makannya. Itupun masih sisa 2 slice pizza dan separuh pastanya. Gila gak sih!

Baca Juga: Luigi's Warung Italia

Harganya? Ini nggak bikin keprok dompet kok, serius. Soalnya yang versi single (2-3 porsi) dibandrol cuma Rp. 69.000 aja. Versi double (5-6 porsi) cuma Rp. 154.000 aja. Percayalah, kamu yang bela-belain gak makan sebelum menyantap ini pun, pasti bakal kekenyangan.

Malas ke Warung Luigi buat beli The Hunger Box? Order aja via Whatsapp di nomor 088226005320. Oh iya, sekarang Warung Luigi juga sudah ada di Go Food lho. Kamu bisa dapetin free delivery kalau bayarnya via Go Pay.




Udah, jangan clegak-cleguk aja, Godzilla di perut sudah meraung-raung minta disuapin tuh ~

Warung Luigi: The Hunger Box

Jl. Tumenggung Suryo 27, Malang

Instagram :ย @warungluigi
Harga : Rp. 69.000 (single), Rp. 154.000 (double)
Delivery order: Yes
Go Food : Yes



โ†ง

Travelogue: 34 Jam Kabur Ke Pulau Bali

$
0
0
This a story about my travelogue. Bali, 14-15 Januari 2017

Kalau kebanyakan orang pergi berlibur di tengah tahun atau akhir tahun, saya justru lebih suka bepergian di awal tahun. Kenapa? Karena cuti akhir tahunnya sudah habis, semuanya dimulai dari 0. Selain itu, di awal tahun setelah tahun baru, tiket-tiket pesawat harganya kembali normal, jadi lumayanlah gak sampai harus keprok dompet.

Setelah berkonspirasi, akhirnya diputuskanlah liburan awal tahun 2017 ini dilakukan ber-empat bareng dua sepupu saya, Mbak Ika dan Mbak Dewi beserta satu krucil, Kelsa. Destinasinya, gak jauh kok, ke Bali saja.

Sejak awal memang sudah tercium bahwa perjalanan pindah tidur kali ini adalah perjalanan yang akan dipenuhi dengan kegiatan mengaktifkan rahang alias ... makan! Dan memang pada prakteknya, perjalanan ini sungguh mengenyangkan. Jadi, selama di Bali, bisa dibilang saya cuma pindah tidur doang, malah ke pantainya jarang sih hehehe ..

Day - 1

Malang - Juanda

Saya memutuskan berangkat dari Juanda instead of dari bandara Abdurahman Saleh karena harga tiket pesawat sekali jalan Malang-Bali sama dengan harga PP Juanda-Bali plus travel PP Malang-Juanda-Malang. Gila-gilaan banget memang. Ya sudah, prinsipnya pelit sih, jadi saya berangkat pukul 21.00 naik travel ke Juanda di hari Jumat malam, kemudian menginap dulu di hotel IBIS Juanda karena besok paginya flight jam 05.30.

Sesampainya di Juanda, sudah jam 02.00 karena jalanan macet akibat kecelakaan beruntun di Purwosari. Hasilnya adalah:

1. Aku lapar banget, tapi di Juanda udah pada sepi gak ada yang jual makanan.
2. Eskalatornya hotel IBIS Juanda tinggi banget tapi jalannya lambat -_-"

Untungnya pas sudah di kamar, ada sekotak ayam goreng sama nasi-nya AW punya ponakan krucil yang gak jadi dimakan. Huhuhu ... Jam 02.00 makan ayam goreng sama nasi, baiklah, daripada mokat kelaperan. Setelah makan langsung maksa tidur karena harus bangun jam 04.00 buat check-in dulu.

Day 1

Sampai di Ngurah Rai sekitar jam 07.30 WITA. Gile, ngantuk amat, jadilah kami ke Starbucks dulu sambil menunggu Mbak Dewi yang belum datang karena dia flight-nya dari Jakarta. Setelah Mbak Dewi datang, destinasi pertama kita adalah .... bingung! Well, setelah berunding akhirnya diputuskan buat ke Beach Walk dulu beliin celana buat ponakan krucil, kemudian langsung makan ke Warung Cahaya, sesuai rekomendasi dari sahabat dahsyatku, Mas Angga Harinda.

Warung Cahaya, Denpasar*


hotel ibis, hotel ibis juanda, hotel ibis surabaya, cat cafe, cat cafe ubud, warung cahaya, denpasar, seminyak, renon, paras paros, pulau serangan, terasi, terasi resto ubud, warung mak beng, mak beng, sanur, sunny 16, fontana hotel bali, nasi kuning bali, livingstone, livingstone seminyak, nasi ayam kedewatan bu mangku, nasi ayam bu mangku, bu mangku, renon, ayam kedewatan, nasi campur bali, babi goreng, sambal matah bai, gelato bali, kuliner di ubud, kuliner di bali, kuliner di denpasar, legian, kuliner legian, wisata di seminyak, kuliner di sanur, pantai sanur, kuliner murah di ubud, kuliner murah seminyak
Babi goreng sambal matah | Image taken by Winda Carmelita

Rasa lapar kami tertebus seketika berkat seporsi besar ayam goreng sambal matah dan babi goreng sambal matah. Di sini semuanya sudah include sama nasi. Part terbaiknya adalah sambal matahnya melimpah banget. Gak pelit! Terus, rasa sambal matahnya itu segar. Saya menyerah pada nasib sampai di 10 menit terakhir, makanku gak bisa seagresif yang kupikir karena 'kan saya lapar banget. Tentang Warung Cahaya ini, akan saya tulis di post terpisah biar kamu makin ngiler ~

Cat Cafe, Ubud*


hotel ibis, hotel ibis juanda, hotel ibis surabaya, cat cafe, cat cafe ubud, warung cahaya, denpasar, seminyak, renon, paras paros, pulau serangan, terasi, terasi resto ubud, warung mak beng, mak beng, sanur, sunny 16, fontana hotel bali, nasi kuning bali, livingstone, livingstone seminyak, nasi ayam kedewatan bu mangku, nasi ayam bu mangku, bu mangku, renon, ayam kedewatan, nasi campur bali, babi goreng, sambal matah bai, gelato bali, kuliner di ubud, kuliner di bali, kuliner di denpasar, legian, kuliner legian, wisata di seminyak, kuliner di sanur, pantai sanur, kuliner murah di ubud, kuliner murah seminyak
Cat Cafe Ubud | Image taken by Winda Carmelita

Habis brunchย yang gila-gilaan di Warung Cahaya, kami langsung meluncur ke Ubud. Sesuai request ponakan tersayang, para tante dan Mamanya diboyong ke Cat Cafe. Ubud lagi panas-panasnya, jadi ngadem di Cat Cafe ini enak sekali, homy. Terus, ternyata kucingnya banyak dan gendats-gendats pun gak ada bau kucing sama sekali. Jadi gemas, pengen masukin ke tas, bawa pulang ke Malang.

TERASI Sushi &ย Asian Kitchen, Ubud*


hotel ibis, hotel ibis juanda, hotel ibis surabaya, cat cafe, cat cafe ubud, warung cahaya, denpasar, seminyak, renon, paras paros, pulau serangan, terasi, terasi resto ubud, warung mak beng, mak beng, sanur, sunny 16, fontana hotel bali, nasi kuning bali, livingstone, livingstone seminyak, nasi ayam kedewatan bu mangku, nasi ayam bu mangku, bu mangku, renon, ayam kedewatan, nasi campur bali, babi goreng, sambal matah bai, gelato bali, kuliner di ubud, kuliner di bali, kuliner di denpasar, legian, kuliner legian, wisata di seminyak, kuliner di sanur, pantai sanur, kuliner murah di ubud, kuliner murah seminyak
TERASI Sushi & Asian Kitchen | Image taken by Winda Carmelita
Masih edisi tante-tante kelaparan, jadi saya dan Mbak Dewi memutuskan buat jalan menyusuri Ubud dan menemukan sebuah resto kecil yang cukup sepi. Di sini kami ngelamun sambil makan sushi box. Surprisingly, sushi box di sini murah, untuk sekelas resto di Ubud lho.

Paras Paros Marina Lodge, Pulau Serangan*


hotel ibis, hotel ibis juanda, hotel ibis surabaya, cat cafe, cat cafe ubud, warung cahaya, denpasar, seminyak, renon, paras paros, pulau serangan, terasi, terasi resto ubud, warung mak beng, mak beng, sanur, sunny 16, fontana hotel bali, nasi kuning bali, livingstone, livingstone seminyak, nasi ayam kedewatan bu mangku, nasi ayam bu mangku, bu mangku, renon, ayam kedewatan, nasi campur bali, babi goreng, sambal matah bai, gelato bali, kuliner di ubud, kuliner di bali, kuliner di denpasar, legian, kuliner legian, wisata di seminyak, kuliner di sanur, pantai sanur, kuliner murah di ubud, kuliner murah seminyak
Paras Paros Marina Lodge | Image taken by Winda Carmelita

Karena sudah kadung di perjalanan, rasanya bakal buang waktu kalau harus check-in dulu ke hotel kami yang di Seminyak. Jadilah, kami memutuskan buat ke Serangan. Mbak Ika terbayang-bayang foto-foto di Paras Paros Marina Lodge yang kelihatannya oke punya. Lokasi Paras Paros ini di dermaga Pulau Serangan.

Warung Mak Beng, Sanur*


hotel ibis, hotel ibis juanda, hotel ibis surabaya, cat cafe, cat cafe ubud, warung cahaya, denpasar, seminyak, renon, paras paros, pulau serangan, terasi, terasi resto ubud, warung mak beng, mak beng, sanur, sunny 16, fontana hotel bali, nasi kuning bali, livingstone, livingstone seminyak, nasi ayam kedewatan bu mangku, nasi ayam bu mangku, bu mangku, renon, ayam kedewatan, nasi campur bali, babi goreng, sambal matah bai, gelato bali, kuliner di ubud, kuliner di bali, kuliner di denpasar, legian, kuliner legian, wisata di seminyak, kuliner di sanur, pantai sanur, kuliner murah di ubud, kuliner murah seminyak
Warung Mak Beng | Image taken by Winda Carmelita
Sebelum ke Paras Paros, memang sih lapar banget. Tapi begitu udah di Paras Paros malah gak pengen makan. Jadilah, perjalanan menuju ke hotel kami menuju ke Warung Mak Beng di Sanur. Buat yang pernah ke Sanur pasti tahu lah sama warung legendaris yang rasanya gak pernah sepi pengunjung ini. Di sini kami makan malam super kenyang (babak kedua) dengan menu sup ikan dan ikan goreng.

Sunny 16 Cafe, Legian

Setelah mandi-mandi dan merem 10 menit-an, saya dijemput sama Mas Angga dan Mas Hilla, dua teman dari Malang yang sekarang mencari secercah berlian di Bali. Karena sudah mendung, kami segera meluncur ke Sunny 16 Cafe yang letaknya di Fontana Hotel. Ngobrol-ngobrol ngalor ngidul, dengan menu sehat berupa milkshake karena ternyata birnya abis. Kok bisaaaaaa di Bali tapi keabisan bir? (ngamuk)

Day 2

Pantai Seminyak






Bangun pagi-pagi sama Mbak Dewi, kami disambut mendung yang benar-benar gelap di sekitaran Seminyak. Saya lapar dan pengen banget makan nasi kuning Bali. Soalnya menurut pengalaman, nasi kuning yang enak di Bali itu justru yang dijual di pinggir jalan. Jadilah kami beli nasi kuning dulu, terus langsung jalan kaki ke Pantai Seminyak.

Satu hal yang sempet jadi obrolan adalah meski di Seminyak ini padat pengunjung dan penduduk, gak ada sampah-sampah berserakan. Dan motor-motor juga lebih beradab, berjalan sesuai jalur, gak sampai nyerobot-nyerobot trotoar.

Pantai Seminyak, seperti biasa ... ombaknya gede banget. Sempat gerimis, tapi kami tetap menginjakkan kaki di pasir pantai sampai sejauh kira-kira 2 km. Karena khawatir makin deras, akhirnya kami balik deh ke hotel. Oh iya, dalam perjalanan balik ke hotel, kami sempat mampir ke Bali Catering Company, beli cemilan.

Livingstone, Seminyak*


hotel ibis, hotel ibis juanda, hotel ibis surabaya, cat cafe, cat cafe ubud, warung cahaya, denpasar, seminyak, renon, paras paros, pulau serangan, terasi, terasi resto ubud, warung mak beng, mak beng, sanur, sunny 16, fontana hotel bali, nasi kuning bali, livingstone, livingstone seminyak, nasi ayam kedewatan bu mangku, nasi ayam bu mangku, bu mangku, renon, ayam kedewatan, nasi campur bali, babi goreng, sambal matah bai, gelato bali, kuliner di ubud, kuliner di bali, kuliner di denpasar, legian, kuliner legian, wisata di seminyak, kuliner di sanur, pantai sanur, kuliner murah di ubud, kuliner murah seminyak
Livingstone Seminyak | Image taken by Winda Carmelita

Mengingat nasi kuning yang kami makan untuk sarapan cuma secuplik, plus sudah habis kalorinya dipakai buat jalan PP ke Pantai Seminyak, akhirnya kami berempat nge-brunch di Living Stone, Seminyak. Di sini ada roti tawar bentuknya buah semangka, cute lah pokoknya, Mbak Ika borong 4 biji dong. Menu di sini beragam sih, tapi kebanyakan memang healthy foods. Oh iya, ada gelato juga di sini.

Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku, Renon*


hotel ibis, hotel ibis juanda, hotel ibis surabaya, cat cafe, cat cafe ubud, warung cahaya, denpasar, seminyak, renon, paras paros, pulau serangan, terasi, terasi resto ubud, warung mak beng, mak beng, sanur, sunny 16, fontana hotel bali, nasi kuning bali, livingstone, livingstone seminyak, nasi ayam kedewatan bu mangku, nasi ayam bu mangku, bu mangku, renon, ayam kedewatan, nasi campur bali, babi goreng, sambal matah bai, gelato bali, kuliner di ubud, kuliner di bali, kuliner di denpasar, legian, kuliner legian, wisata di seminyak, kuliner di sanur, pantai sanur, kuliner murah di ubud, kuliner murah seminyak
Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku | Image taken by Winda Carmelita
Menutup perjalanan quick-escape ke Bali, makan siang dulu di Renon, tepatnya di Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku. Sungguh, nasi campurnya Bali ini memang tiada lawan. Porsinya pun gak main-main. Tempatnya enak, meski dari depan kelihatannya "cuma" gitu doang, ternyata di belakangnya cukup luas. Ada beberapa pondok yang teduh, untuk makan lesehan. Makanannya enak, bumbunya tasty sih, aku suka sama makanan yang model seperti ini karena rempahnya kuat. Tapi saya gak menghabiskan nasinya, mengingat masih ada perjalan udara dan darat yang harus ditempuh menuju ke rumah tercinta. Jaga-jaga saja biar gak kekenyangan trus mabok hehehe..

'Kabur' selama 34 jam ke Bali akhirnya harus diakhiri dengan mendarat kembali di Bandara Juanda Surabaya dan naik travel 2 jam ke Malang beserta beberapa pakaian kotor yang harus dicuci hahaha ... Perjalanan yang remarkable, karena kali pertama pergi sepersepupuan bareng-bareng pas gede ini. Saya pasti akan balik ke Bali dalam waktu dekat! Karena gak puas gak bisa borong mimik-mimik jahatย terus dibawa ke Malang :p Ada saran gak, perjalanan ke Bali berikutnya, saya musti cobain apa dan kemana?

Anyway, perjalanan ini tidak akan tercipta tanpa ide-ide, guidance dan penyelenggaraan saudara Kartika Candra tersayang. Love you to the moon and back, Mbak! :* :*

*) Akan ditulis lengkap review-nya di post terpisah. Ditunggu ya ;)
โ†ง
Viewing all 436 articles
Browse latest View live